Pemprov Jabar siap Rehabilitasi Pengikut Dimas Kanjeng
Senin, 10 Oktober 2016 13:42 WIB
Dimas Kanjeng Taat Pribadi (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Bandung Antara Jateng - Pemprov Jabar siap menjemput dan merehabilitasi pengikut ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal wilayahnya, yang kini masih bertahan di tenda padepokan Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jatim.
"Kami dari Pemprov Jawa Barat akan menjemput seluruh pengikut padepokan Kanjeng Dimas asal Jawa Barat untuk dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Bahkan, nantinya mereka akan menjalani rehabilitasi yang dilakukan Dinas Sosial Provinsi Jabar," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) di Gedung Sate Bandung, Senin.
Menurut dia, saat ini Dinsos Provinsi Jawa Barat sedang merumuskan penanganannya bersama pemerintah pusat dan pihak lainnya di Jabar.
Ia mengaku belum mengetahui pasti berapa jumlah warga Jabar yang menjadi pengikut Taat Pribadi ini.
"Ini kan belum ada pemulangan berapa orang Jabar di sana. Tapi enggak akan ribuan seperti Gafatar. Paling puluhan atau mudah-mudahan di bawah 10," katanya.
Aher memperkirakan, penanganan korban padepokan Kanjeng Dimas ini akan lebih mudah dibanding korban Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan, beberapa waktu lalu.
"Jumlahnya lebih sedikit. Kalau Gafatar kemarin itu kan di perkampungan. Ini kan di padepokan yang enggak terlalu besar," katanya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan jumlah pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Jawa Barat yang masih tertahan di padepokan mencapai sekitar 70 orang.
Polda Jawa Barat, kata Yusri, hingga saat ini belum menerima laporan dari keluarga yang anggota keluarganya ikut ajaran tersebut.
"Kami dari Pemprov Jawa Barat akan menjemput seluruh pengikut padepokan Kanjeng Dimas asal Jawa Barat untuk dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Bahkan, nantinya mereka akan menjalani rehabilitasi yang dilakukan Dinas Sosial Provinsi Jabar," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) di Gedung Sate Bandung, Senin.
Menurut dia, saat ini Dinsos Provinsi Jawa Barat sedang merumuskan penanganannya bersama pemerintah pusat dan pihak lainnya di Jabar.
Ia mengaku belum mengetahui pasti berapa jumlah warga Jabar yang menjadi pengikut Taat Pribadi ini.
"Ini kan belum ada pemulangan berapa orang Jabar di sana. Tapi enggak akan ribuan seperti Gafatar. Paling puluhan atau mudah-mudahan di bawah 10," katanya.
Aher memperkirakan, penanganan korban padepokan Kanjeng Dimas ini akan lebih mudah dibanding korban Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan, beberapa waktu lalu.
"Jumlahnya lebih sedikit. Kalau Gafatar kemarin itu kan di perkampungan. Ini kan di padepokan yang enggak terlalu besar," katanya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan jumlah pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Jawa Barat yang masih tertahan di padepokan mencapai sekitar 70 orang.
Polda Jawa Barat, kata Yusri, hingga saat ini belum menerima laporan dari keluarga yang anggota keluarganya ikut ajaran tersebut.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017