Perkiraan Tren Adopsi dan Pasar Smartwatch
Selasa, 11 Oktober 2016 12:00 WIB
Seorang model memperlihatkan jam cerdas Samsung Gear S2, di Jakarta, Rabu (2/12). Samsung Electronics Indonesia meluncurkan jam cerdas seri terbaru berupa Samsung Gear S2 dengan dua plihan model yakni Gear S2 dan Gear S2 Classic, yang dapat terhubung
Jakarta Antara Jateng - Ketika pertama kali diluncurkan, smartwatch disebut-sebut sebagai generasi selanjutnya dari perangkat yang diciptakan untuk mengubah kehidupan konsumen di mana merek, penyedia layanan dan bahkan industri kesehatan siap memanfaatkan sifat smartwatch yang selalu bekerja, yang dijanjikan memberikan wawasan lebih luas tentang kebiasaan konsumen.
Sementara pasar smartwatch alias jam cerdas mulai tumbuh pesat, konsumen mulai menuntut lebih. Mereka menjadi tidak sabar dengan teknologi yang bisa dilakukan jam cerdas, seperti konektivitas LTE dan aplikasi spesifik untuk perangkat tertentu.
Dalam beberapa tahun ke depan, menurut BI Intelligence, pasar jam cerdas diperkirakan akan melihat penambahan fungsi baru dan peningkatan kemampuan. Pasar jam cerdas juga diprediksi mengalami peningkatan tahunan sebesar 18 persen hingga 2021 mencapai 70 juta unit.
Meski demikian, jam cerdas bergantung pada sejumlah faktor untuk memenuhi permintaan konsumen. Hingga saat itu terjadi, tingkat adopsi jam cerdas kemungkinan masih lamban, di mana konsumen menunggu vendor untuk menghasilkan produk yang dapat berjalan secara independen dari ponsel mereka dan memberikan fungsi yang lebih berguna.
Dalam hal ini vendor diharap dapat menawarkan perangkat yang dijagokan sebagai pengganti jam cerdas itu dengan harga yang lebih rendah, fungsionalitas yang lebih baik, dan dalam hal perluasan penggunaan, menurut BI Intelligence, potensi pertumbuhan adopsi secara global masih sangat besar.
Lebih dari itu, karena tingkat adopsi sejauh ini masih rendah, masih ada banyak kesempatan bagi pendatang baru untuk bergabung di pasar smartwatch.
Laporan BI Intelligence juga mengungkapkan, Apple akan terus mendominasi, namun perangkat Android Wear akan cepat mengejar sejalan pasar negara berkembang yang mulai mengadopsi teknologi itu.
Selain itu, kesehatan dan kebugaran tetap menjadi segmen dominan dari pasar jam cerdas. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemajuan aplikasi, manfaat smartwatch dalam segmen tersebut akan menjadi lebih kuat.
Sementara pasar smartwatch alias jam cerdas mulai tumbuh pesat, konsumen mulai menuntut lebih. Mereka menjadi tidak sabar dengan teknologi yang bisa dilakukan jam cerdas, seperti konektivitas LTE dan aplikasi spesifik untuk perangkat tertentu.
Dalam beberapa tahun ke depan, menurut BI Intelligence, pasar jam cerdas diperkirakan akan melihat penambahan fungsi baru dan peningkatan kemampuan. Pasar jam cerdas juga diprediksi mengalami peningkatan tahunan sebesar 18 persen hingga 2021 mencapai 70 juta unit.
Meski demikian, jam cerdas bergantung pada sejumlah faktor untuk memenuhi permintaan konsumen. Hingga saat itu terjadi, tingkat adopsi jam cerdas kemungkinan masih lamban, di mana konsumen menunggu vendor untuk menghasilkan produk yang dapat berjalan secara independen dari ponsel mereka dan memberikan fungsi yang lebih berguna.
Dalam hal ini vendor diharap dapat menawarkan perangkat yang dijagokan sebagai pengganti jam cerdas itu dengan harga yang lebih rendah, fungsionalitas yang lebih baik, dan dalam hal perluasan penggunaan, menurut BI Intelligence, potensi pertumbuhan adopsi secara global masih sangat besar.
Lebih dari itu, karena tingkat adopsi sejauh ini masih rendah, masih ada banyak kesempatan bagi pendatang baru untuk bergabung di pasar smartwatch.
Laporan BI Intelligence juga mengungkapkan, Apple akan terus mendominasi, namun perangkat Android Wear akan cepat mengejar sejalan pasar negara berkembang yang mulai mengadopsi teknologi itu.
Selain itu, kesehatan dan kebugaran tetap menjadi segmen dominan dari pasar jam cerdas. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemajuan aplikasi, manfaat smartwatch dalam segmen tersebut akan menjadi lebih kuat.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tren proteksi berubah, Generali Indonesia sinergi Bank Victoria luncurkan BeSMART Lite
16 August 2024 7:50 WIB
Gandeng pemilik "gunting sultan", CBD Proffesional kenalkan tren warna rambut terbaru
15 May 2024 22:06 WIB
Tejo Harwanto: Pemahaman terkait KI di Jateng tunjukkan tren positif
06 October 2023 15:47 WIB, 2023
Inilah tren warna tahun 2024 yang perlu diperhatikan untuk kulit sawo matang
14 September 2023 8:56 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
vivo Y36 series resmi meluncur di pasar Indonesia dengan membawa desain "Dynamic Glass"
26 May 2023 8:52 WIB, 2023