Ryamizard Ryacudu harap Pemenang Pilkada jangan Sombong
Kamis, 13 Oktober 2016 16:12 WIB
Dokumentasi Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta Antara Jateng - Menteri Pertahanan, Ryamizad Ryacudu, menyatakan, calon kepala daerah yang nanti menang pada Pilkada serentak 2017 jangan sombong dan yang kalah harus mengakui kekalahannya.
Dia juga berharap pelaksanaan Pilkada serentak 2017 tidak diwarnai isu negatif SARA, yang bisa berpotensi memecah-belah bangsa. "Tidak boleh dong (isu SARA dalam Pilkada)," kata dia, di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam menghadapi perbedaan sehingga keragaman harus dimaknai sebagai keniscayaan bagi bangsa Indonesia.
"Kita ini sesama anak bangsa, mau kulit hitam atau putih sehingga lebih baik menunjukkan keunggulan," ujarnya.
Dia menghimbau para kandidat yang ikut Pilkada serentak 2017 berlaku sportif dalam tiap proses Pilkada.
Isu SARA kembali meruak dan menjadi bahasan di mana-mana. Sebelumnya, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), mengutip ayat 51 surat Al Maidah dalam Al Quran, di hadapan warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada 27 September 2016.
Ahok mengakui ucapannya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung perasaan umat Islam. Di media sosial, marak lontaran komentar dari kalangan yang tidak mendukung dia dan kalangan yang mendukung dia atas hal ini.
Belakangan, dia menegaskan tidak bermaksud menyinggung perasaan umat Islam, apalagi sampai menistakan agama. Dia juga telah meminta maaf atas lontaran ucapannya itu.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia, setelah mengkaji, menyampaikan sikap keagamaan mereka bahwa pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu itu dikategorikan menghina Al Quran dan/atau menghina ulama, sehingga memiliki konsekuensi hukum.
Dia juga berharap pelaksanaan Pilkada serentak 2017 tidak diwarnai isu negatif SARA, yang bisa berpotensi memecah-belah bangsa. "Tidak boleh dong (isu SARA dalam Pilkada)," kata dia, di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam menghadapi perbedaan sehingga keragaman harus dimaknai sebagai keniscayaan bagi bangsa Indonesia.
"Kita ini sesama anak bangsa, mau kulit hitam atau putih sehingga lebih baik menunjukkan keunggulan," ujarnya.
Dia menghimbau para kandidat yang ikut Pilkada serentak 2017 berlaku sportif dalam tiap proses Pilkada.
Isu SARA kembali meruak dan menjadi bahasan di mana-mana. Sebelumnya, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), mengutip ayat 51 surat Al Maidah dalam Al Quran, di hadapan warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada 27 September 2016.
Ahok mengakui ucapannya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung perasaan umat Islam. Di media sosial, marak lontaran komentar dari kalangan yang tidak mendukung dia dan kalangan yang mendukung dia atas hal ini.
Belakangan, dia menegaskan tidak bermaksud menyinggung perasaan umat Islam, apalagi sampai menistakan agama. Dia juga telah meminta maaf atas lontaran ucapannya itu.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia, setelah mengkaji, menyampaikan sikap keagamaan mereka bahwa pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu itu dikategorikan menghina Al Quran dan/atau menghina ulama, sehingga memiliki konsekuensi hukum.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Menteri Pertahanan belum terima surat permintaan perlindungan Kivlan Zein
12 June 2019 16:48 WIB, 2019
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017