Nasib Anak-anak Irak yang Lari dari Ekstremis Berakhir Tragis
Jumat, 14 Oktober 2016 12:21 WIB
Anggota sekte minoritas Yazidy yang beru dibebaskan saling berpelukan di pinggiran Kirkuk, Rabu (8/4). (REUTERS/Ako Rasheed )
Baghdad, Antara Jateng - Anak-anak yang melarikan diri dari wilayah kekuasaan ekstremis di Hawijah, bagian utara Irak, berakhir tragis, meninggal karena kehausan atau kena ledakan bom rakitan menurut laporan Save the Children, Kamis (13/10).
Hawijah, satu kota di Provinsi Kirkuk, diduduki kelompok ISIS sejak 2014, dan para ekstremis yang dipukul mundur dari daerah-daerah lain diyakini berkumpul di kota tersebut.
"Dalam beberapa hari terakhir, puluhan anak kehabisan air dan meninggal di sepanjang jalur pegunungan yang berbahaya atau tewas setelah menginjak ranjau rakitan," menurut laporan badan amal yang berbasis di Inggris, Save the Children.
"Satu keluarga beranggotakan lima orang, yang kini tinggal tiga, mengungkapkan mereka kehilangan dua anak mereka karena ledakan bom. Mereka tidak bisa membawa jenazah anak-anak itu karena khawatir ada ranjau-ranjau lain di sana,†menurut pernyataan Save the Children yang dikutip kantor berita AFP.
Pasukan keamanan Irak sedang mempersiapkan operasi untuk merebut kembali Mosul, ibu kota Provinsi Nineveh, dan operasi untuk merebut kembali Hawijah.
Serangan di Mosul bisa memicu krisis kemanusiaan, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan sekitar satu juta warga terancam harus mengungsi akibat pertempuran.(ab/)
Hawijah, satu kota di Provinsi Kirkuk, diduduki kelompok ISIS sejak 2014, dan para ekstremis yang dipukul mundur dari daerah-daerah lain diyakini berkumpul di kota tersebut.
"Dalam beberapa hari terakhir, puluhan anak kehabisan air dan meninggal di sepanjang jalur pegunungan yang berbahaya atau tewas setelah menginjak ranjau rakitan," menurut laporan badan amal yang berbasis di Inggris, Save the Children.
"Satu keluarga beranggotakan lima orang, yang kini tinggal tiga, mengungkapkan mereka kehilangan dua anak mereka karena ledakan bom. Mereka tidak bisa membawa jenazah anak-anak itu karena khawatir ada ranjau-ranjau lain di sana,†menurut pernyataan Save the Children yang dikutip kantor berita AFP.
Pasukan keamanan Irak sedang mempersiapkan operasi untuk merebut kembali Mosul, ibu kota Provinsi Nineveh, dan operasi untuk merebut kembali Hawijah.
Serangan di Mosul bisa memicu krisis kemanusiaan, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan sekitar satu juta warga terancam harus mengungsi akibat pertempuran.(ab/)
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Masih Anak-anak, 3 Pencuri Spesialis Sekolah-Perkantoran Ini Tidak Ditahan
18 January 2017 12:47 WIB, 2017
Kepercayaan diri Anak-Anak Rusun harus terus Ditingkatkan, kata Ahok
05 December 2016 10:49 WIB, 2016
Presiden: Kualitas Gizi bagi Anak-Anak Penting bagi Masa Depan Pembangunan Bangsa
11 September 2016 16:38 WIB, 2016
Kak Seto: Prevelansi Merokok pada Anak-Anak Indonesia sudah Sangat Mengkawatirkan
27 April 2016 12:18 WIB, 2016
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017