Alwi Shihab minta Teks Keagamaan tidak Dipakai untuk Berpolitik
Rabu, 19 Oktober 2016 14:31 WIB
Alwi Shihab. (ANTARA)
Yogyakarta Antara Jateng - Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Alwi Shihab berharap teks keagamaan tidak digunakan untuk mendukung atau melegitimasi kepentingan politik pihak tertentu pada Pemilihan Umum.
"Teks-teks keagamaan baik dari Alquran, Bibel atau yang lainnya jangan dipakai untuk urusan kepentingan politik," kata Alwi usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.
Alwi mencontohkan, teks keagamaan seperti tertuang dalam Alquran sejatinya diturunkan sebagai rahmat untuk seluruh makhluk seisi alam sehingga tidak tepat jika justru dijadikan alat pembenar untuk bertikai atau mendiskreditkan kelompok atau pihak tertentu.
"Alquran kan maunya rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh makhluk tuhan, termasuk tumbuh-tumbuhan. Jadi kita jadikan Alquran sebagai rahmat untuk semuanya," kata adik ulama ahli tafsir Quraish Shihab ini.
Selain meminta menghindari penggunaan teks agama, mantan Menteri Luar Negeri ini juga mengharapkan pemilihan kepala daerah serentak di berbagai daerah mendatang bersih dari isu SARA karena jika isu ini dibesar-besarkan akan menyulut perpecahan bangsa.
"Dalam berdemokrasi jangan sampai menggunakan hal-hal yang bisa merusak kebersamaan kita. Soal SARA ini akan sangat berbahaya jika terus dibesar-besarkan," kata dia.
Ia juga berharap para calon kepala daerah menyejukkan suasana, lebih sensitif, dan bukan justru mengeluarkan pernyataan yang dapat mengusik pihak lain.
"Ini perlu kita jadikan budaya kita supaya demokrasi kita di mata dunia yang selama ini sudah baik tidak tercoreng hal-hal yang bisa merusak atmosfer yang sudah kondusif selama ini," kata Alwi.
"Teks-teks keagamaan baik dari Alquran, Bibel atau yang lainnya jangan dipakai untuk urusan kepentingan politik," kata Alwi usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.
Alwi mencontohkan, teks keagamaan seperti tertuang dalam Alquran sejatinya diturunkan sebagai rahmat untuk seluruh makhluk seisi alam sehingga tidak tepat jika justru dijadikan alat pembenar untuk bertikai atau mendiskreditkan kelompok atau pihak tertentu.
"Alquran kan maunya rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh makhluk tuhan, termasuk tumbuh-tumbuhan. Jadi kita jadikan Alquran sebagai rahmat untuk semuanya," kata adik ulama ahli tafsir Quraish Shihab ini.
Selain meminta menghindari penggunaan teks agama, mantan Menteri Luar Negeri ini juga mengharapkan pemilihan kepala daerah serentak di berbagai daerah mendatang bersih dari isu SARA karena jika isu ini dibesar-besarkan akan menyulut perpecahan bangsa.
"Dalam berdemokrasi jangan sampai menggunakan hal-hal yang bisa merusak kebersamaan kita. Soal SARA ini akan sangat berbahaya jika terus dibesar-besarkan," kata dia.
Ia juga berharap para calon kepala daerah menyejukkan suasana, lebih sensitif, dan bukan justru mengeluarkan pernyataan yang dapat mengusik pihak lain.
"Ini perlu kita jadikan budaya kita supaya demokrasi kita di mata dunia yang selama ini sudah baik tidak tercoreng hal-hal yang bisa merusak atmosfer yang sudah kondusif selama ini," kata Alwi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Najwa Shihab ungkap salah satu adegan favorit usai saksikan film "Buya Hamka"
18 April 2023 8:13 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017