Akademisi : Kesamaan Budaya Kuatkan Hubungan Indonesia-China
Sabtu, 22 Oktober 2016 16:44 WIB
Jakarta Antara Jateng - Menonjolkan dan mempromosikan kesamaan serta kedekatan budaya, terutama di kalangan anak muda dapat menguatkan hubungan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia, dengan China yang telah terjalin sejak bertahun-tahun yang lalu.
Pada Diskusi mengenai Hubungan China dan ASEAN di Jakarta, Jumat, Direktur London School of Public Relations (LSPR), Prita Kemal Gani menjelaskan bahwa generasi muda yang kini semakin mendominasi komposisi penduduk Indonesia memiliki aksesibilitas yang sangat luas untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber.
"Para wartawan harus bekerja sama dengan dengan pihak-pihak yang menjalankan tugas dalam membangun Hubungan Masyarakat karena dapat membantu mendekatkan media dengan khalayak," ujarnya.
Selain itu, imbuh Prita, para penggiat Hubungan Masyarakat menyediakan cerita dan narasi mengenai kesamaan dan kedekatan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia dan China.
"Masyarakat Indonesia mengenal pepatah tak kenal, maka tak sayang. Kita dapat menerapkan pepatah ini untuk mendekatkan hubungan Indonesia dan China dalam bentuk pemberitaan, khususnya bagi kalangan muda," kata Prita.
Sebagai contoh, tambahnya, kisah tentang masa muda Presiden Joko Widodo dapat dihubungkan dengan kebiasaan orang-orang China yang sama-sama suka bersepeda.
Cerita seperti ini, menurut Prita, dapat menguatkan hubungan Indonesia dengan China. Selain itu, narasi mengenai kepopuleran olah raga bulu tangkis di kalangan anak muda Indonesia dan China juga dapat dipromosikan oleh media massa guna meningkatkan hubungan ke dua negara.
"Cerita mengenai Muslim Indonesia dan Muslim China, yang jumlahnya semakin bertambah, juga bisa digali lebih dalam dan diberitakan sehingga akan tumbuh rasa kedekatan dan kecintaan satu sama lain," kata Prita.
Diskusi mengenai Hubungan China-ASEAN diselenggarakan oleh Misi Republik Rakyat China Untuk ASEAN dan dihadiri oleh Duta Besar China untuk Indonesia, Xu Bu serta Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, AKP Mochtan.
Pada Diskusi mengenai Hubungan China dan ASEAN di Jakarta, Jumat, Direktur London School of Public Relations (LSPR), Prita Kemal Gani menjelaskan bahwa generasi muda yang kini semakin mendominasi komposisi penduduk Indonesia memiliki aksesibilitas yang sangat luas untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber.
"Para wartawan harus bekerja sama dengan dengan pihak-pihak yang menjalankan tugas dalam membangun Hubungan Masyarakat karena dapat membantu mendekatkan media dengan khalayak," ujarnya.
Selain itu, imbuh Prita, para penggiat Hubungan Masyarakat menyediakan cerita dan narasi mengenai kesamaan dan kedekatan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia dan China.
"Masyarakat Indonesia mengenal pepatah tak kenal, maka tak sayang. Kita dapat menerapkan pepatah ini untuk mendekatkan hubungan Indonesia dan China dalam bentuk pemberitaan, khususnya bagi kalangan muda," kata Prita.
Sebagai contoh, tambahnya, kisah tentang masa muda Presiden Joko Widodo dapat dihubungkan dengan kebiasaan orang-orang China yang sama-sama suka bersepeda.
Cerita seperti ini, menurut Prita, dapat menguatkan hubungan Indonesia dengan China. Selain itu, narasi mengenai kepopuleran olah raga bulu tangkis di kalangan anak muda Indonesia dan China juga dapat dipromosikan oleh media massa guna meningkatkan hubungan ke dua negara.
"Cerita mengenai Muslim Indonesia dan Muslim China, yang jumlahnya semakin bertambah, juga bisa digali lebih dalam dan diberitakan sehingga akan tumbuh rasa kedekatan dan kecintaan satu sama lain," kata Prita.
Diskusi mengenai Hubungan China-ASEAN diselenggarakan oleh Misi Republik Rakyat China Untuk ASEAN dan dihadiri oleh Duta Besar China untuk Indonesia, Xu Bu serta Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, AKP Mochtan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017