Din Syamsuddin Ingatkan Kekerasan Berdasar Agama Merusak Harkat Martabat
Rabu, 2 November 2016 7:31 WIB
Din Syamsuddin (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, Antara Jateng - Ketua "Chairman" World Peace Forum (WPF) Din Syamsuddin mengatakan kekerasan yang mengatasnamakan agama telah merusak harkat dan martabat kemanusiaan.
"Hal itu sekaligus ingin kita teguhkan akarnya pada ketidakadilan global. Karena itu kita ingin adanya kebersamaan masyarakat dunia dalam tanggung jawab," kata Din saat memberi sambutan pembukaan WPF Ke-6 di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Menurut Din, WPF Ke-6 mengangkat tema "Countering Violence, Extremism: Human Dignity, Global Justice and Collective Responsibility".
Tema tersebut, ujar Din, dianggap penting didiskusikan mengingat situasi dunia yang menghadapi ancaman peradaban dan kejahatan kemanusiaan melalui extrimisme dan radikalisme.
Banyak terjadi peristiwa kekerasan yang mengatasnamakan agama maupun etnosentrisme bahkan kepentingan politik yang terjadi dan perlu diatasi bersama, ujar Din.
"Masalah yang kita hadapi terutama menanggulangi ketiadaan perdamaian dewasa ini haruslah dengan kerja sama. Tidak bisa hanya tokoh agama, tapi harus libatkan pihak-pihak lain termasuk pemerintah negara, dunia usaha, intelektual, termasuk media," kata Din yang juga menjabat sebagai Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC).
Presiden Joko Widodo telah meresmikan pembukaan Forum Perdamaian Dunia/World Peace Forum" (WPF) Ke-6 yang membahas perlawanan terhadap ekstremisme di Istana Negara.
Forum tersebut diselenggarakan pada 1-4 November 2016 di Hotel Grand Sahid Jakarta dan akan melibatkan 200 delegasi baik dari Indonesia dan negara asing.
WPF merupakan agenda dua tahunan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan CDCC dan Cheng Ho Multi-Culture Education Trust yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia sejak 2006.
"Hal itu sekaligus ingin kita teguhkan akarnya pada ketidakadilan global. Karena itu kita ingin adanya kebersamaan masyarakat dunia dalam tanggung jawab," kata Din saat memberi sambutan pembukaan WPF Ke-6 di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Menurut Din, WPF Ke-6 mengangkat tema "Countering Violence, Extremism: Human Dignity, Global Justice and Collective Responsibility".
Tema tersebut, ujar Din, dianggap penting didiskusikan mengingat situasi dunia yang menghadapi ancaman peradaban dan kejahatan kemanusiaan melalui extrimisme dan radikalisme.
Banyak terjadi peristiwa kekerasan yang mengatasnamakan agama maupun etnosentrisme bahkan kepentingan politik yang terjadi dan perlu diatasi bersama, ujar Din.
"Masalah yang kita hadapi terutama menanggulangi ketiadaan perdamaian dewasa ini haruslah dengan kerja sama. Tidak bisa hanya tokoh agama, tapi harus libatkan pihak-pihak lain termasuk pemerintah negara, dunia usaha, intelektual, termasuk media," kata Din yang juga menjabat sebagai Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC).
Presiden Joko Widodo telah meresmikan pembukaan Forum Perdamaian Dunia/World Peace Forum" (WPF) Ke-6 yang membahas perlawanan terhadap ekstremisme di Istana Negara.
Forum tersebut diselenggarakan pada 1-4 November 2016 di Hotel Grand Sahid Jakarta dan akan melibatkan 200 delegasi baik dari Indonesia dan negara asing.
WPF merupakan agenda dua tahunan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan CDCC dan Cheng Ho Multi-Culture Education Trust yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia sejak 2006.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Jaksa ungkap penyerahan Rp1,5 miliar dari Aliza kepada eks penyidik KPK
22 November 2021 17:59 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017