Hillary Clinton Terjepit, Harus Menang di 3 Negara Bagian Ini
Rabu, 9 November 2016 11:40 WIB
Calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Hillary Clinton . (REUTERS/Shannon Stapleton )
Jakarta, Antara Jateng - Posisi calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton menjadi terjepit setelah kehilangan Florida dan Ohio yang empat tahun silam memilih Barack Obama. Kini dua negara bagian ini memilih calon dari Partai Republik, Donald Trump.
Hillary akan menggantungkan harapan kepada tiga negara bagian ini: Iowa (6), Michigan (16), dan New Hampshire (4).
Sampai pukul 11.30 WIB, seperti dikutip laman Washington Post, Hillary sudah memenangkan 209 suara elektoral. Namun Trump jauh mengunggulinya dengan 232 suara elektoral.
Dengan demikian Trump tinggal memerlukan 38 suara elektoral lagi untuk diproklamasikan sebagai pemenang Pemilu.
Sebaliknya, Hillary Clinton memerlukan suara elektoral lebih banyak sebesar 61 suara elektoral.
Trump diperkirakan akan dengan mudah menang di basis Republik yang masih tersisa yang empat tahun silam memilih calon Republik, Mitt Romney.
Sisa basis Republik itu adalah Utah, Arizona, dan Alaska. Seluruhnya berjumlah 25 suara elektoral. Oleh karena itu dia tinggal mendapatkan 13 suara elektoral.
Yang menarik, Trump kini tengah mengacam merebut empat basis Demokrat yang empat tahun lalu memilih Obama, kendati dengan marjin yang sangat tipis.
Keempat basis Demokrat itu adalah Iowa (6 suara elektoral), Wisconsin (10), Michigan (16), dan New Hampshire (4). Sehingga cukup dengan menang di Michigan, maka Trump akan menjadi presiden ke-53 Amerika Serikat.
Sedangkan Hillary Clinton lebih berat. Dia memang kemungkinan besar memenangkan empat negara basis Demokrat tersisa yakni Maine (4), Pennsylvania (20), Minnesota (10), Hawaii (4), dan
Nevada (6).
Total dari empat negara bagian ini, Hillary mendapatkan 44 suara elektoral, sehingga masih membutuhkan 17 suara elektoral.
Seperti halnya Trump, Hillary pun akan sangat menunggu hasil suara di Iowa, Wisconsin, Michigan, dan New Hampshire.
Jika melihat proyeksi pengitungan suara laman-laman media besar AS, termasuk Washington Post, Hillary akan harus rela melepaskan Wisconsin (10) karene Trump cenderung sudah sulit ditandingi di sini.
Harapan Hillary akan tertuju pada Iowa (6), Michigan (16), dan New Hampshire (4). Jika dia memang di ketiga negara bagian ini, atau Michigan ditambah satu negara bagian lainnya maka dia akan menjadi presiden perempuan pertama Amerika Serikat.
Donald Trump, sudah memenangkan 23 negara bagian dan 232 suara elektoral:
1. Indiana
2. Kentucky
3. West Virginia
4. Tennessee
5. South Carolina
6. Alabama
7. Mississippi
8. Lousiana
9. Arkansas
10. Texas
11. Oklahoma
12. Kansas
13. Nebraska
14. South Dakota
15. North Dakota
16. Montana
17. Wyoming
18. Montana
19. Florida
20. Ohio
21. North Carolina
22. Idaho
23. Georgia
Sebaliknya Hillary Clinton baru memenangkan 209 suara elektoral dari 16 negara bagian, yakni:
1. New York
2. Vermont
3. Connecticut
4. New Jersey
5. Massachussets
6. Delaware
7. Maryland
8. Rhode Island
9. Illinois
10. Washington DC
11. New Mexico
12. Colorado
13. Virginia
14. California
15. Oregon
16. Washington
Hillary akan menggantungkan harapan kepada tiga negara bagian ini: Iowa (6), Michigan (16), dan New Hampshire (4).
Sampai pukul 11.30 WIB, seperti dikutip laman Washington Post, Hillary sudah memenangkan 209 suara elektoral. Namun Trump jauh mengunggulinya dengan 232 suara elektoral.
Dengan demikian Trump tinggal memerlukan 38 suara elektoral lagi untuk diproklamasikan sebagai pemenang Pemilu.
Sebaliknya, Hillary Clinton memerlukan suara elektoral lebih banyak sebesar 61 suara elektoral.
Trump diperkirakan akan dengan mudah menang di basis Republik yang masih tersisa yang empat tahun silam memilih calon Republik, Mitt Romney.
Sisa basis Republik itu adalah Utah, Arizona, dan Alaska. Seluruhnya berjumlah 25 suara elektoral. Oleh karena itu dia tinggal mendapatkan 13 suara elektoral.
Yang menarik, Trump kini tengah mengacam merebut empat basis Demokrat yang empat tahun lalu memilih Obama, kendati dengan marjin yang sangat tipis.
Keempat basis Demokrat itu adalah Iowa (6 suara elektoral), Wisconsin (10), Michigan (16), dan New Hampshire (4). Sehingga cukup dengan menang di Michigan, maka Trump akan menjadi presiden ke-53 Amerika Serikat.
Sedangkan Hillary Clinton lebih berat. Dia memang kemungkinan besar memenangkan empat negara basis Demokrat tersisa yakni Maine (4), Pennsylvania (20), Minnesota (10), Hawaii (4), dan
Nevada (6).
Total dari empat negara bagian ini, Hillary mendapatkan 44 suara elektoral, sehingga masih membutuhkan 17 suara elektoral.
Seperti halnya Trump, Hillary pun akan sangat menunggu hasil suara di Iowa, Wisconsin, Michigan, dan New Hampshire.
Jika melihat proyeksi pengitungan suara laman-laman media besar AS, termasuk Washington Post, Hillary akan harus rela melepaskan Wisconsin (10) karene Trump cenderung sudah sulit ditandingi di sini.
Harapan Hillary akan tertuju pada Iowa (6), Michigan (16), dan New Hampshire (4). Jika dia memang di ketiga negara bagian ini, atau Michigan ditambah satu negara bagian lainnya maka dia akan menjadi presiden perempuan pertama Amerika Serikat.
Donald Trump, sudah memenangkan 23 negara bagian dan 232 suara elektoral:
1. Indiana
2. Kentucky
3. West Virginia
4. Tennessee
5. South Carolina
6. Alabama
7. Mississippi
8. Lousiana
9. Arkansas
10. Texas
11. Oklahoma
12. Kansas
13. Nebraska
14. South Dakota
15. North Dakota
16. Montana
17. Wyoming
18. Montana
19. Florida
20. Ohio
21. North Carolina
22. Idaho
23. Georgia
Sebaliknya Hillary Clinton baru memenangkan 209 suara elektoral dari 16 negara bagian, yakni:
1. New York
2. Vermont
3. Connecticut
4. New Jersey
5. Massachussets
6. Delaware
7. Maryland
8. Rhode Island
9. Illinois
10. Washington DC
11. New Mexico
12. Colorado
13. Virginia
14. California
15. Oregon
16. Washington
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Andai Pilpres AS Seperti di Indonesia, Maka Hillary Clinton Pemenangnya
13 November 2016 13:30 WIB, 2016
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017