Mari Lihat "Bulan Super" Nanti Malam
Senin, 14 November 2016 7:06 WIB
Bulan Purnama Biru Warga melintasi bibir kawah Gunung Bromo dengan latar Bulan Purnama Biru di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa TImur, Sabtu (1/8). Fenomena bulan purnama biru tersebut terjadi setiap 2-3 tahun sekali, (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, Antara Jateng - Fenomena supermoon langka akan menghiasi langit dunia hari ini karena satelit Bumi ini mengorbit lebih dekat ke bumi dibandingkan 70 tahun lalu.
Bulan purnama akan muncul pada ukuran terbesar dan paling terang sejak Januari 1948. Hal ini terjadi karena bulan mengorbit Bumi dalam bentuk orbit elips sehingga posisinya lebih dekat dengan planet kita dibandingkan biasanya.
Astronom menyebut posisi terdekat bulan dengan Bumi ini sebagai tahap perigee. Jarak rata-rata Bumi dan bulan sendiri sekitar 384.400 kilometer. Namun, hari ini jaraknya diperkirakan lebih dekat menjadi 356.500 kilometer. Pada tahap ini bulan muncul sekitar 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari suatu bulan purnama tahap perigee.
Dikenal sebagai "Beaver Moon" atau "Frost Moon", bulan super atau supermoon akan menimbulkan pasang yang lebih tinggi dari normal.
"Bulan purnama di 14 November menjadi yang terdekat di abad 21. Bulan purnama tidak akan sedekat seperti ini hingga 25 November 2034," ujar pihak NASA dalam keterangan tertulisnya.
Jadi apa cara terbaik untuk melihatnya?
Cobalah pergi ke tempat gelap yang jauh dari cahaya seperti lampu atau pergi ke desa, sekaligus berlibur, agar supermoon bisa lebih maksimal dilihat.
Para fotografer disarankan mengunduh aplikasi dan peta untuk melacak perubahan bulan agar mendapatkan waktu terbaik mengambil gambar.
Coba dan lihat bulan saat mendekati cakrawala karena kondisi ini dapat menciptakan ilusi optik yang akan membuat bulan terlihat lebih besar dan lebih spektakuler, demikian laman The Independent.
Bulan purnama akan muncul pada ukuran terbesar dan paling terang sejak Januari 1948. Hal ini terjadi karena bulan mengorbit Bumi dalam bentuk orbit elips sehingga posisinya lebih dekat dengan planet kita dibandingkan biasanya.
Astronom menyebut posisi terdekat bulan dengan Bumi ini sebagai tahap perigee. Jarak rata-rata Bumi dan bulan sendiri sekitar 384.400 kilometer. Namun, hari ini jaraknya diperkirakan lebih dekat menjadi 356.500 kilometer. Pada tahap ini bulan muncul sekitar 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari suatu bulan purnama tahap perigee.
Dikenal sebagai "Beaver Moon" atau "Frost Moon", bulan super atau supermoon akan menimbulkan pasang yang lebih tinggi dari normal.
"Bulan purnama di 14 November menjadi yang terdekat di abad 21. Bulan purnama tidak akan sedekat seperti ini hingga 25 November 2034," ujar pihak NASA dalam keterangan tertulisnya.
Jadi apa cara terbaik untuk melihatnya?
Cobalah pergi ke tempat gelap yang jauh dari cahaya seperti lampu atau pergi ke desa, sekaligus berlibur, agar supermoon bisa lebih maksimal dilihat.
Para fotografer disarankan mengunduh aplikasi dan peta untuk melacak perubahan bulan agar mendapatkan waktu terbaik mengambil gambar.
Coba dan lihat bulan saat mendekati cakrawala karena kondisi ini dapat menciptakan ilusi optik yang akan membuat bulan terlihat lebih besar dan lebih spektakuler, demikian laman The Independent.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dibuka Jumat pukul 15.00 WIB, begini cara lihat pengumuman UMPTKIN 2023
23 June 2023 16:02 WIB, 2023
BMKG ingatkan warga tidak lihat proses gerhana matahari secara langsung
20 April 2023 9:06 WIB, 2023
Menpora optimistis APG sukses setelah lihat kesiapan arena-atlet NPC Indonesia
19 July 2022 0:18 WIB, 2022
Mahasiswa Undip PKSDU Pekalongan diajak lihat potensi ekonomi wilayah perbatasan RI
28 May 2021 2:48 WIB, 2021
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017