Presiden Kunjungi Markas Kostrad di Cilodong
Rabu, 16 November 2016 12:12 WIB
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjend TNI Edy Rahmayadi (ketiga kiri), dan Menko Polhukam Wiranto (kiri) memerik
Depok Antara Jateng - Presiden Joko Widodo mengunjungi Markas Komando Divisi I Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Cilodong, Depok, Jawa Barat, untuk memastikan kesiapan tentara mempertahankan kedaulatan negara.
"Saya datang ke sini untuk memastikan itu," kata Presiden usai memberi pengarahan kepada 3.500 prajurit Kostrad di Markas Komando Divisi I Cilodong, Rabu.
Presiden tiba di Cilodong pukul 08.10 WIB, disambut nyanyian dan yel-yel prajurit. Ia didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Mulyono.
Ia kemudian meninjau alat utama sistem persenjataan milik Kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dan menegaskan bahwa prajurit harus siap menghadapi gangguan dari dalam maupun luar meski negara saat ini dalam keadaan aman.
"Saya lihat sangat siap, ancaman bisa dari dalam dan luar, tapi sekarang sangat aman, tapi kesiapan harus tetap selalu ada," tegas Presiden.
Presiden juga menegaskan bahwa safari ke kesatuan-kesatuan TNI dilakukan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat mengenai kesiapan seluruh prajurit dalam menghadapi ancaman.
"Untuk memberikan ketenteraman pada masyarakat, sekali lagi untuk memberikan ketenteraman masyarakat. Masyarakat tahu semua siap semuanya, akan tenang," kata Presiden.
Presiden membantah safari tersebut dilakukan untuk menghadapi isu mengenai aksi lanjutan dari demonstrasi 4 November 2016.
"Tidak ada. Enggak ada demo," kata Presiden mengenai isu rencana demonstrasi 25 November.
Presiden juga mengatakan bahwa TNI memiliki infrastruktur di tingkat pusat hingga daerah yang bisa memberikan informasi positif kepada masyarakat hingga akar rumput.
"Apabila ada perintah dari saya untuk memberikan narasi-narasi yang positif maka akan ditangkap langsung oleh akar rumput, karena di bawah ada Koramil, ada Babinsa. Kalau narasi itu ditangkap dari bawah, ya masyarakat akan semakin tenang dan pembangunan dari atas sampai ke bawah dilaksanakan dengan baik," katanya.
"Saya datang ke sini untuk memastikan itu," kata Presiden usai memberi pengarahan kepada 3.500 prajurit Kostrad di Markas Komando Divisi I Cilodong, Rabu.
Presiden tiba di Cilodong pukul 08.10 WIB, disambut nyanyian dan yel-yel prajurit. Ia didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Mulyono.
Ia kemudian meninjau alat utama sistem persenjataan milik Kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dan menegaskan bahwa prajurit harus siap menghadapi gangguan dari dalam maupun luar meski negara saat ini dalam keadaan aman.
"Saya lihat sangat siap, ancaman bisa dari dalam dan luar, tapi sekarang sangat aman, tapi kesiapan harus tetap selalu ada," tegas Presiden.
Presiden juga menegaskan bahwa safari ke kesatuan-kesatuan TNI dilakukan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat mengenai kesiapan seluruh prajurit dalam menghadapi ancaman.
"Untuk memberikan ketenteraman pada masyarakat, sekali lagi untuk memberikan ketenteraman masyarakat. Masyarakat tahu semua siap semuanya, akan tenang," kata Presiden.
Presiden membantah safari tersebut dilakukan untuk menghadapi isu mengenai aksi lanjutan dari demonstrasi 4 November 2016.
"Tidak ada. Enggak ada demo," kata Presiden mengenai isu rencana demonstrasi 25 November.
Presiden juga mengatakan bahwa TNI memiliki infrastruktur di tingkat pusat hingga daerah yang bisa memberikan informasi positif kepada masyarakat hingga akar rumput.
"Apabila ada perintah dari saya untuk memberikan narasi-narasi yang positif maka akan ditangkap langsung oleh akar rumput, karena di bawah ada Koramil, ada Babinsa. Kalau narasi itu ditangkap dari bawah, ya masyarakat akan semakin tenang dan pembangunan dari atas sampai ke bawah dilaksanakan dengan baik," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017