GNPF MUI Pastikan Demo 2 Desember Super Damai
Jumat, 18 November 2016 12:27 WIB
(kiri ke kanan) Pembina GNPF MUI Habib Rizieq Shihab, Ketua GNPF MUI Ustaz Bachtiar Nasir dan Juru Bicara FPI Munarman saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat. (ANTARA News/Alviansyah Pasaribu)
Jakarta Antara Jateng - Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) Habib Rizieq Shihab memastikan aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 adalah aksi super damai dengan niat untuk beribadah dan berdoa bersama.
"Aksi super damai, jadi siapa pun yang ikut harus berkomitmen menjaga kedamaian dan berjalan dalam koridor," kata Habib Rizieq Shihab di Jakarta, Jumat.
Rizieq mengatakan aksi bertema "Bersatu dan Berdoa Untuk Negeri" itu akan berpusat di sepanjang jalan dari Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) dengan kegiatan shalat Jumat berjamaah, dzikir, shalawat dan pembacaan Alquran.
"Pemilik gedung di sepanjang Jalan Thamrin bisa memberikan dukungan karena ini aksi damai dan ibadah," kata dia.
Juru Bicara FPI Munarman mengatakan aksi ditujukan untuk meminta kepolisian menahan tersangka kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ia memastikan aksi ini tidak akan ditunggangi kepentingan politik manapun.
"Kita ini rakyat cuma menuntut hukum, tidak ada niat atau motif seperti itu," ucap dia.
Aksi pada 2 Desember 2016 merupakan aksi ketiga setelah aksi pertama pada 21 Oktober 2016 dan aksi kedua 4 November 2016.
"Aksi super damai, jadi siapa pun yang ikut harus berkomitmen menjaga kedamaian dan berjalan dalam koridor," kata Habib Rizieq Shihab di Jakarta, Jumat.
Rizieq mengatakan aksi bertema "Bersatu dan Berdoa Untuk Negeri" itu akan berpusat di sepanjang jalan dari Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) dengan kegiatan shalat Jumat berjamaah, dzikir, shalawat dan pembacaan Alquran.
"Pemilik gedung di sepanjang Jalan Thamrin bisa memberikan dukungan karena ini aksi damai dan ibadah," kata dia.
Juru Bicara FPI Munarman mengatakan aksi ditujukan untuk meminta kepolisian menahan tersangka kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ia memastikan aksi ini tidak akan ditunggangi kepentingan politik manapun.
"Kita ini rakyat cuma menuntut hukum, tidak ada niat atau motif seperti itu," ucap dia.
Aksi pada 2 Desember 2016 merupakan aksi ketiga setelah aksi pertama pada 21 Oktober 2016 dan aksi kedua 4 November 2016.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017