Jenazah Sersan Satu Bayu S Putra akan Dimakamkan di Dumai
Senin, 28 November 2016 14:24 WIB
Profil helikopter Bell-412 EP Pusat Penerbagan TNI AD dalam penerbangan formasi ketinggian rendah. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Dumai, Riau Antara Jateng - Keluarga Sersan Satu Bayu Sadeli Putra, prajurit yang tewas dalam kecelakaan helikopter TNI AD, di Kalimantan Utara, menyatakan, akan memakamkan jenazah bintara TNI AD itu di Dumai dalam satu upacara militer
Sang ibunda, Delima, saat ditemui di Dumai, Senin, sangat kehilangan putra ke tujuh dari sembilan anaknya itu. Putra meninggalkan keluarga besar, serta seorang isteri dan dua anak berusia lima tahun dan satu bayi.
"Kalau bisa dimakamkan di sini (Dumai) karena dia besar dan dilahirkan di Dumai, keluarga sangat kehilangan," kata Delima, di kediamannya di RT 09 Gang Pusaka Jalan Bintan, Kecamatan Dumai Kota.
Ia mengatakan, kabar duka itu diterima mereka dari istri almarhum, di Jakarta.
Hal itu mengagetkan keluarga besar di Dumai karena Delima dan keluarga pada Rabu (23/11), sempat berkomunikasi lewat telepon dengan Putra untuk menanyakan kabar kondisi. Saat itu, Delima mengatakan tidak ada firasat buruk bakal menimpa anaknya itu.
Namun, sang adik bungsu yang bernama Indah, Kamis malam (24/11), atau tepat hari kecelakaan terjadi, mengaku sempat berfirasat buruk didatangi abangnya dalam keadaan berdarah di bagian kepala.
"Sempat juga komunikasi lewat pesan seluler, dan pada Kamis malam ada firasat buruk didatangi abang dalam keadaan berdarah, tapi ini tidak saya sampaikan ke keluarga lain takut nanti ada yang khawatir," kata Indah.
Putra lahir dan bersekolah di Dumai hingga SMA-nya. Sejak kecil dia memang punya keinginan kuat menjadi seorang tentara, sehingga orangtua juga mendukung meski awalnya ibunda sempat menolak.
Sampai akhirnya Putra berdinas di TNI AD dengan posisi terakhir sebagai bintara komunikasi di Kompi Markas Skuadron 13/Serbu, Pusat Penerbangan TNI AD.
Saat berita ini disusun dan disiarkan, personel TNI AD sejawat Putra sudah hadir di rumah duka, sebagaimana para tetangga. Tenda juga sudah didirikan untuk menyambut kedatangan jasad ini untuk melihat terakhir kali dan diselenggarakan pemakaman.
Diketahui, helikopter Bell 412EP dengan nomor registrasi penerbangan HA-5166 dari Pusat Penerbangan TNI AD hilang dalam tugas pengiriman logistik dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kecamatan Krayan, di Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (24/11).
Helikopter akhirnya ditemukan di hutan pegunungan sekitar lima kilometer dari Desa Long Sulit, Kecamatan Krayan, Kabupaten Malinau, pada pukul 14.22 WIB Minggu (27/11), dan satu korban dinyatakan selamat, yakni Letnan Satu CPN Abdi Darnain.
Sang ibunda, Delima, saat ditemui di Dumai, Senin, sangat kehilangan putra ke tujuh dari sembilan anaknya itu. Putra meninggalkan keluarga besar, serta seorang isteri dan dua anak berusia lima tahun dan satu bayi.
"Kalau bisa dimakamkan di sini (Dumai) karena dia besar dan dilahirkan di Dumai, keluarga sangat kehilangan," kata Delima, di kediamannya di RT 09 Gang Pusaka Jalan Bintan, Kecamatan Dumai Kota.
Ia mengatakan, kabar duka itu diterima mereka dari istri almarhum, di Jakarta.
Hal itu mengagetkan keluarga besar di Dumai karena Delima dan keluarga pada Rabu (23/11), sempat berkomunikasi lewat telepon dengan Putra untuk menanyakan kabar kondisi. Saat itu, Delima mengatakan tidak ada firasat buruk bakal menimpa anaknya itu.
Namun, sang adik bungsu yang bernama Indah, Kamis malam (24/11), atau tepat hari kecelakaan terjadi, mengaku sempat berfirasat buruk didatangi abangnya dalam keadaan berdarah di bagian kepala.
"Sempat juga komunikasi lewat pesan seluler, dan pada Kamis malam ada firasat buruk didatangi abang dalam keadaan berdarah, tapi ini tidak saya sampaikan ke keluarga lain takut nanti ada yang khawatir," kata Indah.
Putra lahir dan bersekolah di Dumai hingga SMA-nya. Sejak kecil dia memang punya keinginan kuat menjadi seorang tentara, sehingga orangtua juga mendukung meski awalnya ibunda sempat menolak.
Sampai akhirnya Putra berdinas di TNI AD dengan posisi terakhir sebagai bintara komunikasi di Kompi Markas Skuadron 13/Serbu, Pusat Penerbangan TNI AD.
Saat berita ini disusun dan disiarkan, personel TNI AD sejawat Putra sudah hadir di rumah duka, sebagaimana para tetangga. Tenda juga sudah didirikan untuk menyambut kedatangan jasad ini untuk melihat terakhir kali dan diselenggarakan pemakaman.
Diketahui, helikopter Bell 412EP dengan nomor registrasi penerbangan HA-5166 dari Pusat Penerbangan TNI AD hilang dalam tugas pengiriman logistik dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kecamatan Krayan, di Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (24/11).
Helikopter akhirnya ditemukan di hutan pegunungan sekitar lima kilometer dari Desa Long Sulit, Kecamatan Krayan, Kabupaten Malinau, pada pukul 14.22 WIB Minggu (27/11), dan satu korban dinyatakan selamat, yakni Letnan Satu CPN Abdi Darnain.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Danyon Intel Kostrad: Sersan Yoyok Tangani Tugas Khusus Sehingga Bawa Pistol
05 November 2015 9:27 WIB, 2015
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017