Mahmoud Abbas Terpilih Kembali Menjadi Pemimpin Fatah
Rabu, 30 November 2016 13:26 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (REUTERS/Debbie Hill)
Ramallah, Wilayah Palestina, Antara Jateng - Presiden Palestina Mahmoud Abbas terpilih kembali menjadi pemimpin partai Fatah pada Selasa (29/11), dalam kongres pertama mereka dalam tujuh tahun terakhir.
Abbas (81) kembali ditunjuk untuk memimpin Fatah, gerakan terbesar dan tertua di Palestina, dalam pemungutan suara "dengan konsensus" menurut juru bicara Fatah, Mahmud Abu al-Hija, dalam konferensi pers.
Sejak kematian Yasser Arafat pada 2004, Abbas juga mengepalai Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) dan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organisation/PLO), entitas wakil warga Palestina yang diakui internasional.
Banyak analis mengatakan Abbas ingin memanfaatkan kongres lima hari Fatah yang dibuka Selasa untuk memperkuat posisinya dan meminggirkan lawan.
Dia tidak populer di kalangan publik Palestina menurut jajak pendapat baru-baru ini, sebagian besar rakyat Palestina ingin dia mundur, dan dia menghadapi tentangan di partainya.
Masa jabatannya sebagai presiden Otoritas Palestina, yang dimulai pada 2005, berakhir pada 2009 namun dia masih menjabat karena pemilu belum digelar.
Keterbelahan antara Fatah, yang menguasai Tepi Barat, dan Hamas, yang menguasai Gaza, makin dalam menurut warta kantor berita AFP.
Abbas (81) kembali ditunjuk untuk memimpin Fatah, gerakan terbesar dan tertua di Palestina, dalam pemungutan suara "dengan konsensus" menurut juru bicara Fatah, Mahmud Abu al-Hija, dalam konferensi pers.
Sejak kematian Yasser Arafat pada 2004, Abbas juga mengepalai Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) dan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organisation/PLO), entitas wakil warga Palestina yang diakui internasional.
Banyak analis mengatakan Abbas ingin memanfaatkan kongres lima hari Fatah yang dibuka Selasa untuk memperkuat posisinya dan meminggirkan lawan.
Dia tidak populer di kalangan publik Palestina menurut jajak pendapat baru-baru ini, sebagian besar rakyat Palestina ingin dia mundur, dan dia menghadapi tentangan di partainya.
Masa jabatannya sebagai presiden Otoritas Palestina, yang dimulai pada 2005, berakhir pada 2009 namun dia masih menjabat karena pemilu belum digelar.
Keterbelahan antara Fatah, yang menguasai Tepi Barat, dan Hamas, yang menguasai Gaza, makin dalam menurut warta kantor berita AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ketika Anwar Abbas bertemu Andy F Noya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto
29 July 2023 14:59 WIB, 2023
Trump Sambut Presiden Palestina di Gedung Putih Terkait Perdamaian Timur Tengah
04 May 2017 16:11 WIB, 2017
Farhat Abbas Heran Pemanggilan dirinya untuk Diperiksa sebagai Saksi oleh KPK
26 April 2017 13:20 WIB, 2017
Israel Bilang Presiden Palestina Mahmoud Abbas Dulu Mata-Mata Soviet
09 September 2016 7:55 WIB, 2016
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017