Bantuan Kemensos untuk Aceh capai Rp6,5 Miliar
Selasa, 13 Desember 2016 6:55 WIB
Mensos Kunjungi Korban Gempa. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kiri) berkunjung ke tempat pengungsian di Desa Rieng Blang, Meureudu, Pidie Jaya, Jumat (9/12/2016). Mensos juga memberi bantuan berupa sembako dan perlengkapan famili kid, serta
Jakarta Antara Jateng - Pemerintah melalui Kementerian Sosial hingga hari kelima pascagempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, telah menyalurkan bantuan hingga mencapai Rp6,5 miliar.
"Masih terjadinya gempa susulan membuat mereka merasa tidak aman di dalam rumah sehingga mereka memilih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Ini berdampak pada kebutuhan logistik yang cukup tinggi. Untuk itu Kemensos terus berupaya untuk mendistribusikan bantuan ke titik-titik pengungsian," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Senin.
Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk matras, tenda keluarga, tenda gulung, tenda psikososial, selimut, lauk pauk, permainan anak, perlengkapan belajar anak, perlengkapan khusus Ibu hamil dan bayi, perlengkapan keluarga, foodware, sandang, dan kidsware.
Kemensos juga telah menyalurkan santunan kepada ahli waris 96 korban meninggal sebesar Rp1.440.000.000. dan santunan untuk korban luka berat sebanyak 165 orang sebesar Rp825.000.000.
Bantuan lain yang telah disalurkan bersamaan dengan kehadiran Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada 9-11 Desember 2016 ke Aceh adalah tas sekolah, seragam SD, seragam SMP, mukena, sarung, baju koko, handuk, pakaian dalam, daster, jilbab, serta sembako, dan kurma. Mensos menyempatkan diri untuk makan siang dan makan kurma bersama sama para pengungsi dan tagana.
Sejak gempa berkekuatan 6,5 pada skala Richter mengguncang Aceh pada Rabu (7/12), Kemensos telah mendistribusikan bantuan untuk para korban.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengatakan Posko Pengungsian dikonsentrasikan pada 9 titik dengan jumlah pengungsi yang banyak. Untuk titik pengungsian dengan jumlah di bawah 300an, dibantu logistik dan makanan.
"Kurang lebih di masing-masing titik lokasi terdapat 1.300 pengungsi antara lain di Dayah Pangwa (Posko Utama), Meuraksa Barat, Meunasah Juroeng, Meunasah Balek, Parunghalang Keude," kata Harry.
Dikatakan pada setiap Posko Taruna Siaga Bencana (Tagana) memberikan pelayanan dapur umum masing-masing menyediakan 1.500 porsi per sekali makan atau 4.500 untuk tiga kali makan.
Selain itu, layanan pendampingan lansia, ibu hamil, anak dan disabilitas terus dilakukan oleh Tim Layanan Dukungan Psikososial.
"Logistik umumnya mencukupi karena banyaknya sumbangan dari masyarakat," kata Harry.
"Masih terjadinya gempa susulan membuat mereka merasa tidak aman di dalam rumah sehingga mereka memilih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Ini berdampak pada kebutuhan logistik yang cukup tinggi. Untuk itu Kemensos terus berupaya untuk mendistribusikan bantuan ke titik-titik pengungsian," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Senin.
Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk matras, tenda keluarga, tenda gulung, tenda psikososial, selimut, lauk pauk, permainan anak, perlengkapan belajar anak, perlengkapan khusus Ibu hamil dan bayi, perlengkapan keluarga, foodware, sandang, dan kidsware.
Kemensos juga telah menyalurkan santunan kepada ahli waris 96 korban meninggal sebesar Rp1.440.000.000. dan santunan untuk korban luka berat sebanyak 165 orang sebesar Rp825.000.000.
Bantuan lain yang telah disalurkan bersamaan dengan kehadiran Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada 9-11 Desember 2016 ke Aceh adalah tas sekolah, seragam SD, seragam SMP, mukena, sarung, baju koko, handuk, pakaian dalam, daster, jilbab, serta sembako, dan kurma. Mensos menyempatkan diri untuk makan siang dan makan kurma bersama sama para pengungsi dan tagana.
Sejak gempa berkekuatan 6,5 pada skala Richter mengguncang Aceh pada Rabu (7/12), Kemensos telah mendistribusikan bantuan untuk para korban.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengatakan Posko Pengungsian dikonsentrasikan pada 9 titik dengan jumlah pengungsi yang banyak. Untuk titik pengungsian dengan jumlah di bawah 300an, dibantu logistik dan makanan.
"Kurang lebih di masing-masing titik lokasi terdapat 1.300 pengungsi antara lain di Dayah Pangwa (Posko Utama), Meuraksa Barat, Meunasah Juroeng, Meunasah Balek, Parunghalang Keude," kata Harry.
Dikatakan pada setiap Posko Taruna Siaga Bencana (Tagana) memberikan pelayanan dapur umum masing-masing menyediakan 1.500 porsi per sekali makan atau 4.500 untuk tiga kali makan.
Selain itu, layanan pendampingan lansia, ibu hamil, anak dan disabilitas terus dilakukan oleh Tim Layanan Dukungan Psikososial.
"Logistik umumnya mencukupi karena banyaknya sumbangan dari masyarakat," kata Harry.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Di Pekalongan, Kemensos luncurkan layanan pengembangan terapi khusus
03 November 2023 6:06 WIB, 2023
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017