Menteri Yohana: Kualitas Interaksi Orangtua-Anak masih Rendah
Sabtu, 24 Desember 2016 15:54 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. (ANTARA /Agus Bebeng)
Jakarta Antara Jateng - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan bahwa kualitas interaksi antara orangtua dengan anak yang berumur 0-4 tahun di beberapa daerah, masih cukup rendah.
"Hasil kajian kami dengan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, masih ada keluarga yang dalam seminggu terakhir sama sekali tidak pernah melakukan aktivitas bersama anaknya yang berumur 0-4 tahun," ujar Menteri Yohana saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Padahal, kata dia, lingkungan sosial yang pertama dikenal seorang anak sejak lahir adalah keluarga, yaitu ayah, ibu dan anggota keluarga lainnya.
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang secara langsung saling berhubungan. Artinya, sosialisasi anak secara intensif berlangsung dalam keluarga, katanya.
Karena itu, pengenalan nilai, norma, dan kebiasaan untuk pertama kali diterima dari keluarga. Dimana kebiasaan-kebiasaan positif maupun negatif yang terjadi dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada kepribadian seorang anak.
Menurut dia, masa-masa perkembangan anak adalah masa emas, sekaligus masa paling penting. Setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan anak senantiasa memerlukan perhatian dan pola asuh yang baik, sehingga tercapai puncak perkembangan yang optimal.
"Artinya, tanpa ada kualitas interaksi antara orangtua dan anak, maka akan sulit membentuk karakter anak untuk bertumbuh secara baik dan sesuai harapan. Ini menjadi tugas bersama kita, baik pemerintah maupun seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Menteri.
Data Kementerian PPPA mencatat, persentase balita laki-laki dan perempuan berumur 0-4 tahun yang beraktivitas bersama orangtua/wali dalam seminggu terakhir, lebih banyak didominasi untuk kegiatan makan/belajar makan sebesar 87,04 persen.
Sementara itu, kebersamaan orangtua/wali dengan balita berumur 0-4 tahun untuk kegiatan beribadah/berdoa hanya sekitar 23,62 persen. Lalu kegiatan dibacakan buku cerita/diceritakan dongeng hanya 13,48 persen.
Sedangkan kegiatan menonton televisi bersama orangtua dengan balita 0-4 tahun, mencapai 65,88 persen. Dan orangtua yang tidak memiliki kebersamaan dalam seminggu dengan balitanya sebesar 0,93 persen.
"Hasil kajian kami dengan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, masih ada keluarga yang dalam seminggu terakhir sama sekali tidak pernah melakukan aktivitas bersama anaknya yang berumur 0-4 tahun," ujar Menteri Yohana saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Padahal, kata dia, lingkungan sosial yang pertama dikenal seorang anak sejak lahir adalah keluarga, yaitu ayah, ibu dan anggota keluarga lainnya.
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang secara langsung saling berhubungan. Artinya, sosialisasi anak secara intensif berlangsung dalam keluarga, katanya.
Karena itu, pengenalan nilai, norma, dan kebiasaan untuk pertama kali diterima dari keluarga. Dimana kebiasaan-kebiasaan positif maupun negatif yang terjadi dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada kepribadian seorang anak.
Menurut dia, masa-masa perkembangan anak adalah masa emas, sekaligus masa paling penting. Setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan anak senantiasa memerlukan perhatian dan pola asuh yang baik, sehingga tercapai puncak perkembangan yang optimal.
"Artinya, tanpa ada kualitas interaksi antara orangtua dan anak, maka akan sulit membentuk karakter anak untuk bertumbuh secara baik dan sesuai harapan. Ini menjadi tugas bersama kita, baik pemerintah maupun seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Menteri.
Data Kementerian PPPA mencatat, persentase balita laki-laki dan perempuan berumur 0-4 tahun yang beraktivitas bersama orangtua/wali dalam seminggu terakhir, lebih banyak didominasi untuk kegiatan makan/belajar makan sebesar 87,04 persen.
Sementara itu, kebersamaan orangtua/wali dengan balita berumur 0-4 tahun untuk kegiatan beribadah/berdoa hanya sekitar 23,62 persen. Lalu kegiatan dibacakan buku cerita/diceritakan dongeng hanya 13,48 persen.
Sedangkan kegiatan menonton televisi bersama orangtua dengan balita 0-4 tahun, mencapai 65,88 persen. Dan orangtua yang tidak memiliki kebersamaan dalam seminggu dengan balitanya sebesar 0,93 persen.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kementerian PPPA pastikan peran pemerintah terhadap terpidana anak
10 September 2018 18:54 WIB, 2018
Yohana Menilai masih Banyak Pemda yang belum Penuhi Sarana ramah Perempuan
13 October 2017 16:08 WIB, 2017
Yohana Nilai Lelang Perawan Melecehkan Harkat dan Martabat perempuan
26 September 2017 15:02 WIB, 2017
Yohana : Jaksa dan Hakim belum Gunakan Persepektif dalam Putuskan Perkarta Pelecehan Seksual
09 July 2017 16:41 WIB, 2017
Menteri Yohana pesan orang tua Mengawasi Anak-Anak saat Perjalanan Mudik
19 June 2017 16:20 WIB, 2017
Menteri Yohana Minta Korban dan Masyarakat tidak Takut Laporkan Persekusi
09 June 2017 14:32 WIB, 2017
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017