Warga Sabang peringati 12 tahun Tsunami dengan Doa bersama
Senin, 26 Desember 2016 15:41 WIB
Sabang, Aceh Antara Jateng - Warga Sabang melaksanakan doa bersama di masjid, meunasah serta tempat umum lainnya untuk memperingati musibah Tsunami Aceh 12 tahun silam.
Setiap 26 Desember, masyarakat Aceh memperingati peristiwa gempa 9,3 Skala Richter (SR) disusul dengan gelombang tsunami yang meluluhlantakkan bumi "Serambi Mekkah" dan menelan ratusan ribu nyawa warga Aceh pada 2004
Seorang warga Kota Sabang, Heri, di lokasi doa bersama, Pantai Paradiso, Senin mengatakan, doa bersama digelar sesuai dengan imbauan yanag diisebarluaskan oleh Dishubkominfo Kota Sabang, seruan di masjid, meunasah maupun surau.
"Sebagi umat beragama sudah sepatutnya kita saling mendoakan," katanya.
Meskipun keluarganya tidak menjadi korban tragedi tsunami, Heri turut merasakan kesedihan mereka yang kehilangan sanak saudaranya.
"Kita tidak sewajarnya larut dalam kesedihan dan sekarang tsunami sudah 12 tahun berlalu, Aceh pun banyak bangkit pasca-musibah tsunami," katanya.
Ketika guncangan gempa yang disusul tsunami itu, pulau paling ujung barat Indonesia juga ikut diterjang gelombang bersar.
"Sabang tidak separah Banda Aceh, Meulaboh dan sekitarnya. Kalau enggak salah saya jumlah korban sekitar delapan orang, ada juga rumah warga yang rusak parah dan ringan" kata warga Sabang Rudy.
Ada pun daerah yang diterjang tsunami di Sabang hanya di pesisir pantai meliputi, Iboih, Pantai Paradiso, Beurawang, Ujung Kareung, Anoi Itam serta Balohan.
"Di pusat kota tidak ada gelombang tsunami waktu itu, hanya air bah yang meluap," kenangnya.
Setiap 26 Desember, masyarakat Aceh memperingati peristiwa gempa 9,3 Skala Richter (SR) disusul dengan gelombang tsunami yang meluluhlantakkan bumi "Serambi Mekkah" dan menelan ratusan ribu nyawa warga Aceh pada 2004
Seorang warga Kota Sabang, Heri, di lokasi doa bersama, Pantai Paradiso, Senin mengatakan, doa bersama digelar sesuai dengan imbauan yanag diisebarluaskan oleh Dishubkominfo Kota Sabang, seruan di masjid, meunasah maupun surau.
"Sebagi umat beragama sudah sepatutnya kita saling mendoakan," katanya.
Meskipun keluarganya tidak menjadi korban tragedi tsunami, Heri turut merasakan kesedihan mereka yang kehilangan sanak saudaranya.
"Kita tidak sewajarnya larut dalam kesedihan dan sekarang tsunami sudah 12 tahun berlalu, Aceh pun banyak bangkit pasca-musibah tsunami," katanya.
Ketika guncangan gempa yang disusul tsunami itu, pulau paling ujung barat Indonesia juga ikut diterjang gelombang bersar.
"Sabang tidak separah Banda Aceh, Meulaboh dan sekitarnya. Kalau enggak salah saya jumlah korban sekitar delapan orang, ada juga rumah warga yang rusak parah dan ringan" kata warga Sabang Rudy.
Ada pun daerah yang diterjang tsunami di Sabang hanya di pesisir pantai meliputi, Iboih, Pantai Paradiso, Beurawang, Ujung Kareung, Anoi Itam serta Balohan.
"Di pusat kota tidak ada gelombang tsunami waktu itu, hanya air bah yang meluap," kenangnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SGM Eksplor dan Alfamartbantu 5.000 anak Paud dari Sabang - Merauke
27 December 2022 13:52 WIB, 2022
Program CSR Warteg Gratis Alfamart dari Sabang-Merauke peroleh penghargaan di PRIA 2022
05 April 2022 11:04 WIB, 2022
Sebelum diterjunkan ke Reli Paris-Dakar, mobil listrik mahasiswa RI ini tur Sabang-Merauke
03 August 2018 14:47 WIB, 2018
Anggota DPR : Masalah Gula Sabang yang Sering Diselundupkan jangan Dibiarkan
15 May 2016 20:38 WIB, 2016
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017