Keluar dari RS, di mana Anet akan Tinggal?
Jumat, 30 Desember 2016 12:31 WIB
Pemakaman Korban Pembunuhan Pulomas Korban selamat dalam kasus pembunuhan Pulomas Zanette Kalila (tengah) bersama Ibunya Rosi Herawati (kedua kiri) menghadiri pemakaman keluarga mereka yang tewas dalam kasus itu di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/
Jakarta Antara Jateng - Almianda Saphira, ibu dari salah satu korban penyekapan di Pulomas Zanette Kalila Azaria (Anet), menyerahkan keputusan pada putrinya untuk memilih di mana akan tinggal setelah keluar dari rumah sakit.
Sebelumnya, Anet tidak tinggal bersama ibu kandungnya yang sudah bercerai dengan sang ayah tahun lalu. Gadis berusia 13 tahun itu tinggal serumah bersama ayahnya Dodi Triono, yang meninggal dalam kasus perampokan Pulomas, bersama istri ketiga dari Dodi Triono yang bernama Agnesya Kalangi.
"Yang nyaman buat Anet saja, terserah dia, tinggal sama ibunya yang pasti," katanya di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Jumat.
Saat ini Anet masih dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas meskipun kondisinya sudah membaik.
Anet adalah satu dari sebelas orang yang disekap perampok di toilet rumahnya. Dari sebelas orang yang disekap itu, enam di antaranya meninggal dunia, termasuk ayahnya Dodi Triono dan dua saudarinya, Diona Arika dan Dianita Gemma.
Selain Anet, korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas adalah Fitriani, Emi, Nursanti dan Windi.
Pihak kepolisian telah menangkap tiga pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, antara lain Ramlan Butar Butar (tewas), Erwin Situmorang, dan Alfins Sinaga.
Saphira berharap mereka diproses hukum atas perbuatan yang telah merenggut enam nyawa dalam insiden Pulomas. "Saya serahkan yang berwajib saja semua," katanya.
Sebelumnya, Anet tidak tinggal bersama ibu kandungnya yang sudah bercerai dengan sang ayah tahun lalu. Gadis berusia 13 tahun itu tinggal serumah bersama ayahnya Dodi Triono, yang meninggal dalam kasus perampokan Pulomas, bersama istri ketiga dari Dodi Triono yang bernama Agnesya Kalangi.
"Yang nyaman buat Anet saja, terserah dia, tinggal sama ibunya yang pasti," katanya di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Jumat.
Saat ini Anet masih dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas meskipun kondisinya sudah membaik.
Anet adalah satu dari sebelas orang yang disekap perampok di toilet rumahnya. Dari sebelas orang yang disekap itu, enam di antaranya meninggal dunia, termasuk ayahnya Dodi Triono dan dua saudarinya, Diona Arika dan Dianita Gemma.
Selain Anet, korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas adalah Fitriani, Emi, Nursanti dan Windi.
Pihak kepolisian telah menangkap tiga pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, antara lain Ramlan Butar Butar (tewas), Erwin Situmorang, dan Alfins Sinaga.
Saphira berharap mereka diproses hukum atas perbuatan yang telah merenggut enam nyawa dalam insiden Pulomas. "Saya serahkan yang berwajib saja semua," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenag: Rekrutmen petugas haji 2025 harus transparan, akuntabel, dan terhindar dari conflict of interest
07 November 2024 13:53 WIB
BEI Jateng 2 raih penghargaan dari OJK program pencegahan investasi bodong
01 November 2024 14:31 WIB
Kisah Warung Makan Selera Jenderal di Demak, berawal dari celetukan pelanggan
31 October 2024 10:27 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017