Harga Minyak Naik karena OPEC Mulai Kurangi Produksi
Jumat, 13 Januari 2017 6:36 WIB
Ilustrasi ekskalasi harga minyak mentah. (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)
New York, Antara Jateng - Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena anggota-anggota penting dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dilaporkan mulai mengurangi produksi mereka.
OPEC mencapai kesepakatan pada November 2016 memangkas produksi minyak guna mengekang kelebihan pasokan global yang telah menekan harga selama lebih dari dua tahun. Beberapa negara telah mengambil tindakan untuk melaksanakan kesepakatan tersebut.
Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, Kamis, mengatakan, kerajaannya telah memotong pasokan minyak ke level terendah dalam hampir dua tahun.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Kuwait, Essam Al-Marzouq, mengatakan, Kuwait telah memangkas produksi minyaknya lebih dari yang dijanjikan dalam kesepakatan, menurut laporan media terbaru.
Para analis mengatakan, kesepakatan itu tampaknya akan bergerak ke depan seperti yang direncanakan, yang mendukung kenaikan harga minyak pada Kamis.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari meningkat 0,76 dolar AS menjadi menetap di 53,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, bertambah 0,91 dolar AS menjadi ditutup pada 56,01 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
OPEC mencapai kesepakatan pada November 2016 memangkas produksi minyak guna mengekang kelebihan pasokan global yang telah menekan harga selama lebih dari dua tahun. Beberapa negara telah mengambil tindakan untuk melaksanakan kesepakatan tersebut.
Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, Kamis, mengatakan, kerajaannya telah memotong pasokan minyak ke level terendah dalam hampir dua tahun.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Kuwait, Essam Al-Marzouq, mengatakan, Kuwait telah memangkas produksi minyaknya lebih dari yang dijanjikan dalam kesepakatan, menurut laporan media terbaru.
Para analis mengatakan, kesepakatan itu tampaknya akan bergerak ke depan seperti yang direncanakan, yang mendukung kenaikan harga minyak pada Kamis.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari meningkat 0,76 dolar AS menjadi menetap di 53,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, bertambah 0,91 dolar AS menjadi ditutup pada 56,01 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Mengubah masalah menjadi peluang: Konsumsi berkelanjutan minyak jelantah untuk kesehatan, lingkungan, dan ekonomi
07 December 2025 22:58 WIB
Pemkab Banyumas dorong UMKM kembangkan produk turunan berbahan minyak sawit
24 November 2025 22:36 WIB
Bulog Surakarta serentak salurkan bantuan pangan beras dan minyak di Solo Raya
07 November 2025 20:16 WIB
Kepolisian limpahkan berkas kebakaran sumur minyak tewaskan lima orang ke Kejari Blora
28 October 2025 9:02 WIB
BRI Peduli Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah di Bank Sampah Bogor
23 October 2025 18:55 WIB
Pemprov Jateng tunggu verifikasi Kementerian ESDM soal sumur minyak ilegal
22 October 2025 15:44 WIB
Terbitnya Permen ESDM 14/2025 picu munculnya titik sumur minyak baru di Blora
17 October 2025 12:49 WIB
HMP Kesmas UMS edukasi pengelolaan limbah minyak jelantah untuk cegah pencemaran
15 October 2025 16:51 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Donald Trump dan Proyeksi Laba Angkat Wall Street ke Level Bersejarah 20.000 Poin
26 January 2017 6:07 WIB, 2017