Emas Naik Dipicu Pelemahan Ekuitas dan Dolar AS
Jumat, 13 Januari 2017 6:39 WIB
Investasi Emas Batangan Petugas memperlihatkan emas batangan 100 gram di sebuah gerai toko emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (24/11).(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Chicago, Antara Jateng - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis waktu setempat atau Jumat pagi WIB karena dolar dan ekuitas Amerika Serikat (AS) melemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 3,2 dolar AS atau 0,27 persen menjadi menetap di 1.199,80 dolar AS per ounce menurut warta kantor berita Xinhua.
Volume perdagangan logam mulia tinggi karena indeks dolar AS, yang mengukur nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,48 persen menjadi 101,24 pada pukul 18.30 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor.
Pasar ekuitas AS juga memberikan dukungan terhadap logam mulia, karena Dow Jones Industrial Average AS turun 73,07 poin atau 0,37 persen pada pukul 18.30 GMT.
Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Namun, emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis pada Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan klaim pengangguran awal meningkat 10.000 ke level 247.000 pada minggu yang berakhir 7 Januari.
Para analis mencatat bahwa angka ini dalam harapan tetapi berada pada akhir terendah dari ekspektasi, menempatkan sedikit tekanan pada logam mulia.
Para pedagang sedang menunggu rilis indeks harga produsen AS, dan laporan penjualan ritel pada Jumat waktu setempat.
Sementara itu, perak untuk pengiriman Maret turun 0,3 sen atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 16,825 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman April naik 8,3 dolar AS atau 0,85 persen menjadi ditutup pada 984,70 dolar AS per ounce.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 3,2 dolar AS atau 0,27 persen menjadi menetap di 1.199,80 dolar AS per ounce menurut warta kantor berita Xinhua.
Volume perdagangan logam mulia tinggi karena indeks dolar AS, yang mengukur nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,48 persen menjadi 101,24 pada pukul 18.30 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor.
Pasar ekuitas AS juga memberikan dukungan terhadap logam mulia, karena Dow Jones Industrial Average AS turun 73,07 poin atau 0,37 persen pada pukul 18.30 GMT.
Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Namun, emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis pada Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan klaim pengangguran awal meningkat 10.000 ke level 247.000 pada minggu yang berakhir 7 Januari.
Para analis mencatat bahwa angka ini dalam harapan tetapi berada pada akhir terendah dari ekspektasi, menempatkan sedikit tekanan pada logam mulia.
Para pedagang sedang menunggu rilis indeks harga produsen AS, dan laporan penjualan ritel pada Jumat waktu setempat.
Sementara itu, perak untuk pengiriman Maret turun 0,3 sen atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 16,825 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman April naik 8,3 dolar AS atau 0,85 persen menjadi ditutup pada 984,70 dolar AS per ounce.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024