Menlu: Sebagian Kerja Sama Militer Indonesia-Australia Ditangguhkan
Jumat, 27 Januari 2017 7:45 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (ANTARA /Puspa Perwitasari)
Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sebagian kerja sama militer antara Indonesia dan Australia, khususnya pendidikan dan pelatihan militer, akan ditangguhkan selama menunggu hasil investigasi dan penindakan dalam kasus pelecehan Pancasila oleh pihak militer Australia.
"Sebagian kerja sama militer (Indonesia-Australia), khususnya pelatihan dan pendidikan, masih akan ditangguhkan, itu menunggu sampai investigasi selesai," kata Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Kamis malam.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI usai melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Gedung Nusantara II DPR.
Menurut Retno, penyelidikan dalam kasus pelecehan Pancasila itu akan diselesaikan oleh pemerintah Australia pada akhir bulan ini.
"Saya melakukan komunikasi kembali dengan tim kami yang ada di Australia dan dengan Dubes RI untuk Australia secara langsung. Kami memperoleh informasi bahwa investigasi akan diselesaikan sampai akhir bulan ini. Dan review terhadap kurikulum pelatihan militer di Australia juga akan diselesaikan pada akhir Januari," ujar dia.
Masalah pelecehan Pancasila itu berawal saat Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Indonesia berlatih bersama pasukan Australia. Seorang instruktur bahasa dari Kopassus menemukan materi pelatihan yang dinilai menghina Indonesia.
Hal itu berlanjut pada reaksi TNI yang menghentikan sementara kerja sama militer dengan Negeri Kangguru itu. Penangguhan kerja sama militer tersebut dipicu oleh ulah prajurit militer Australia yang menghina Pancasila dengan mempelesetkan menjadi Pancagila.
Namun, terlepas dari masalah tersebut dan penangguhan beberapa kerja sama militer, Presiden Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi sudah menjelaskan secara tegas bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Australia tidak terganggu.
Editor: Ruslan Burhani
"Sebagian kerja sama militer (Indonesia-Australia), khususnya pelatihan dan pendidikan, masih akan ditangguhkan, itu menunggu sampai investigasi selesai," kata Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Kamis malam.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI usai melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Gedung Nusantara II DPR.
Menurut Retno, penyelidikan dalam kasus pelecehan Pancasila itu akan diselesaikan oleh pemerintah Australia pada akhir bulan ini.
"Saya melakukan komunikasi kembali dengan tim kami yang ada di Australia dan dengan Dubes RI untuk Australia secara langsung. Kami memperoleh informasi bahwa investigasi akan diselesaikan sampai akhir bulan ini. Dan review terhadap kurikulum pelatihan militer di Australia juga akan diselesaikan pada akhir Januari," ujar dia.
Masalah pelecehan Pancasila itu berawal saat Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Indonesia berlatih bersama pasukan Australia. Seorang instruktur bahasa dari Kopassus menemukan materi pelatihan yang dinilai menghina Indonesia.
Hal itu berlanjut pada reaksi TNI yang menghentikan sementara kerja sama militer dengan Negeri Kangguru itu. Penangguhan kerja sama militer tersebut dipicu oleh ulah prajurit militer Australia yang menghina Pancasila dengan mempelesetkan menjadi Pancagila.
Namun, terlepas dari masalah tersebut dan penangguhan beberapa kerja sama militer, Presiden Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi sudah menjelaskan secara tegas bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Australia tidak terganggu.
Editor: Ruslan Burhani
Pewarta : Yuni Arisandy
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
52 kru KM Kirana I yang terbakar dievakuasi, sebagian sempat terjun ke laut
11 August 2024 21:50 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017