Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
Rabu, 1 Februari 2017 16:41 WIB
Setya Novanto (ANTARA /M Agung Rajasa)
Jakarta, ANTARA JATENG - Ketua DPR RI, Setya Novanto mengapresiasi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi penyejuk bagi seluruh umat, bukan hanya umat muslim, tapi seluruh umat beragama di Indonesia.
"NU sejak dulu dimasa perjuangan kemerdekaan sampai saat ini, selalu hadir sebagai organisasi yang menyuarakan perdamaian dan kesejukan," kata Ketua DPR Setya Novanto di Jakarta Rabu.
Lebih lanjut Setya Novanto mengucapkan selamat kepada Nahdlatul Ulama (NU), Organisasi Keagamaan Islam Terbesar di Indonesia yang pada Selasa, 31 Januari 2017 memperingati hari lahirnya (Harlah) yang ke- 91.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, sejarah telah mencatatkan peran penting NU sebagai institusi keagamaan yang terlibat dalam kemajuan dan peradaban bangsa dan negara. Bukan hanya dalam ranah sosial, politik dan ekonomi, tapi juga terutama dalam aspek budaya.
NU tambahnya begitu identik dengan tradisi luhur masyarakat Indonesia. Sebab ia lahir dari rahim masyarakat, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Sehingga NU sekian lama telah menjadi simbol kebangkitan masyarakat itu sendiri dari berbagai keterbelakangan.
Menurut Setya Novanto NU telah berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun ekonomi umat, meneguhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, hingga berperan dalam pendidikan politik di Indonesia.
"Karena itu, sebagai anak bangsa, kita patut berbangga bahwa kita memiliki organisasi yang berbasis keagamaan yang justru telah turut terlibat bagi kemajuan bangsa dan negara. Tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi seluruh agama, ras, golongan. Bahkan bagi berbagai kepentingan yang berbeda-beda," katanya.
Novanto mengatakan, dirinya memandang, atas dasar itulah, NU seringkali disebut sebagai paham yang berada di tengah, moderat, mampu beradaptasi dan berakulturasi dengan berbagai tradisi serta paham keagamaan yang ada.
Bahkan atas dasar itu pula, kata dia, NU telah menunjukkan sebentuk pemahaman yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi atas berbagai perbedaan paham yang berbeda-beda. NU selalu berdiri di tengah sebagai figur pengayom, penengah dan pemersatu bangsa.
Menurut saya, NU adalah organisasi penyejuk bagi seluruh umat, bukan hanya umat muslim, tapi seluruh umat beragama di Indonesia, sejak dulu dimasa perjuangan kemerdekaan sampai saat ini, katanya.
Karena itu, Novanto mengajak untuk merenungkan kembali, menapak tilas jejak-jejak sejarah NU agar inspirasi perjalanannya tetap mewarnai pekembangan dan kemajuan bangsa kita saat ini.
"NU sejak dulu dimasa perjuangan kemerdekaan sampai saat ini, selalu hadir sebagai organisasi yang menyuarakan perdamaian dan kesejukan," kata Ketua DPR Setya Novanto di Jakarta Rabu.
Lebih lanjut Setya Novanto mengucapkan selamat kepada Nahdlatul Ulama (NU), Organisasi Keagamaan Islam Terbesar di Indonesia yang pada Selasa, 31 Januari 2017 memperingati hari lahirnya (Harlah) yang ke- 91.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, sejarah telah mencatatkan peran penting NU sebagai institusi keagamaan yang terlibat dalam kemajuan dan peradaban bangsa dan negara. Bukan hanya dalam ranah sosial, politik dan ekonomi, tapi juga terutama dalam aspek budaya.
NU tambahnya begitu identik dengan tradisi luhur masyarakat Indonesia. Sebab ia lahir dari rahim masyarakat, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Sehingga NU sekian lama telah menjadi simbol kebangkitan masyarakat itu sendiri dari berbagai keterbelakangan.
Menurut Setya Novanto NU telah berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun ekonomi umat, meneguhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, hingga berperan dalam pendidikan politik di Indonesia.
"Karena itu, sebagai anak bangsa, kita patut berbangga bahwa kita memiliki organisasi yang berbasis keagamaan yang justru telah turut terlibat bagi kemajuan bangsa dan negara. Tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga bagi seluruh agama, ras, golongan. Bahkan bagi berbagai kepentingan yang berbeda-beda," katanya.
Novanto mengatakan, dirinya memandang, atas dasar itulah, NU seringkali disebut sebagai paham yang berada di tengah, moderat, mampu beradaptasi dan berakulturasi dengan berbagai tradisi serta paham keagamaan yang ada.
Bahkan atas dasar itu pula, kata dia, NU telah menunjukkan sebentuk pemahaman yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi atas berbagai perbedaan paham yang berbeda-beda. NU selalu berdiri di tengah sebagai figur pengayom, penengah dan pemersatu bangsa.
Menurut saya, NU adalah organisasi penyejuk bagi seluruh umat, bukan hanya umat muslim, tapi seluruh umat beragama di Indonesia, sejak dulu dimasa perjuangan kemerdekaan sampai saat ini, katanya.
Karena itu, Novanto mengajak untuk merenungkan kembali, menapak tilas jejak-jejak sejarah NU agar inspirasi perjalanannya tetap mewarnai pekembangan dan kemajuan bangsa kita saat ini.
Pewarta : Jaka Suryo
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017