Mensos Serahkan Bansos Rp229 Miliar untuk Lamongan
Minggu, 12 Februari 2017 6:49 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa (baju hijau) bersama dengan Dirjen Linjamsos Harry Hikmat (baju putih) melakukan pencairan bantuan non tunai di Kabupaten Lamongan, Jatim, Sabtu (11/2/2017). (istimewa)
Lamongan, ANTARA JATENG - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu, menyerahkan bantuan sosial tahun 2017 sebesar Rp229 miliar atau naik dari bansos tahun lalu Rp175 miliar.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan Mensos kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bertempat di Pendopo Kabupaten Lamongan.
"Ini pertama kalinya untuk Kabupaten Lamongan dalam penyaluran nontunai. Sebelumnya mereka menerima dalam bentuk tunai," kata Khofifah.
Kini masyarakat kurang mampu menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan sistem perbankan.
"Uangnya tidak harus diambil semuanya, sisanya bisa ditabung," kata Mensos.
Khofifah mengatakan Provinsi Jawa Timur adalah salah satu dari tujuh provinsi yang menjadi proyek percontohan pertama PKH tahun 2007. Kabupaten Lamongan berpartisipasi sejak tahun 2014.
"PKH Lamongan ini penting karena merupakan perluasan PKH nontunai pertama tahun 2017. Berdasarkan survei yang telah dilakukan tim Kementerian Sosial dengan memperhatikan infrastrukturnya maka tahun ini sudah layak menerima bansos nontunai," katanya.
Bantuan sosial yang diserahkan untuk Kabupaten Lamongan pada tahun ini sebesar Rp229 miliar dengan rincian bantuan PKH sebesar 91 miliar untuk 48.172 keluarga penerima manfaat, bantuan Beras Sejahtera sebesar Rp137 miliar untuk 100.567 jiwa.
Berikutnya bantuan bagi Penyandang Disabilitas sebesar 732 juta bagi 244 jiwa, bantuan sosial Lanjut Usia sebesar Rp100 juta untuk 50 jiwa. Selain itu ada juga bantuan Hibah Dalam Negeri sebesar Rp80 miliar bagi 381 keluarga.
"Ini kabar gembira bagi warga Kabupaten Lamongan. Kenaikan bansosnya luar biasa dibanding tahun 2016," kata Bupati Lamongan Fadeli.
Fadeli mengaku sangat gembira dengan adanya kemajuan dalam mekanisme penyaluran bantuan PKH. Hal ini, lanjutnya, membuat masyarakat tidak mampu semakin berdaya dan dimudahkan dalam menerima berbagai jenis bantuan sosial dari pemerintah.
"Terima kasih, dengan adanya KKS dapat mengurangi tingkat penyelewengan di lapangan. Bantuan beras, PKH sekarang menggunakan kartu. Terima kasih program-program Kementerian Sosial bisa langsung diterima masyarakat tidak mampu," kata Fadeli.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan Mensos kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bertempat di Pendopo Kabupaten Lamongan.
"Ini pertama kalinya untuk Kabupaten Lamongan dalam penyaluran nontunai. Sebelumnya mereka menerima dalam bentuk tunai," kata Khofifah.
Kini masyarakat kurang mampu menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan sistem perbankan.
"Uangnya tidak harus diambil semuanya, sisanya bisa ditabung," kata Mensos.
Khofifah mengatakan Provinsi Jawa Timur adalah salah satu dari tujuh provinsi yang menjadi proyek percontohan pertama PKH tahun 2007. Kabupaten Lamongan berpartisipasi sejak tahun 2014.
"PKH Lamongan ini penting karena merupakan perluasan PKH nontunai pertama tahun 2017. Berdasarkan survei yang telah dilakukan tim Kementerian Sosial dengan memperhatikan infrastrukturnya maka tahun ini sudah layak menerima bansos nontunai," katanya.
Bantuan sosial yang diserahkan untuk Kabupaten Lamongan pada tahun ini sebesar Rp229 miliar dengan rincian bantuan PKH sebesar 91 miliar untuk 48.172 keluarga penerima manfaat, bantuan Beras Sejahtera sebesar Rp137 miliar untuk 100.567 jiwa.
Berikutnya bantuan bagi Penyandang Disabilitas sebesar 732 juta bagi 244 jiwa, bantuan sosial Lanjut Usia sebesar Rp100 juta untuk 50 jiwa. Selain itu ada juga bantuan Hibah Dalam Negeri sebesar Rp80 miliar bagi 381 keluarga.
"Ini kabar gembira bagi warga Kabupaten Lamongan. Kenaikan bansosnya luar biasa dibanding tahun 2016," kata Bupati Lamongan Fadeli.
Fadeli mengaku sangat gembira dengan adanya kemajuan dalam mekanisme penyaluran bantuan PKH. Hal ini, lanjutnya, membuat masyarakat tidak mampu semakin berdaya dan dimudahkan dalam menerima berbagai jenis bantuan sosial dari pemerintah.
"Terima kasih, dengan adanya KKS dapat mengurangi tingkat penyelewengan di lapangan. Bantuan beras, PKH sekarang menggunakan kartu. Terima kasih program-program Kementerian Sosial bisa langsung diterima masyarakat tidak mampu," kata Fadeli.
Pewarta : Sigit Pinardi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJAMSOTEK serahkan santunan kematian perangkat RT/RW di Kecamatan Ngaliyan
14 October 2024 9:53 WIB
Garuda Indonesia bersama Kemenag Jateng serahkan santunan kematian Rp125 juta
02 October 2024 8:45 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Sedekah Sampah Memotivasi Masyarakat lebih Mencintai Lingkungan dan Beramal
12 February 2017 14:35 WIB, 2017
Emil: Subuh Waktu Optimal Sampikan Pesan, Karena Otak Manusia belum Termanipulasi Hal Negatif
12 February 2017 14:29 WIB, 2017
Ketinggian Air Bendung Katulampa Naik Namun Masih Siaga Tiga Banjir
12 February 2017 14:06 WIB, 2017
Istiqlal Tak Mampu Tampung, Lautan Massa 112 Meluap ke Lapangan Banteng
11 February 2017 12:30 WIB, 2017