Mantan Presiden Ke-6 SBY Bantah Tuduhan Antasari
Rabu, 15 Februari 2017 7:05 WIB
Presiden Ke-VI, Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA FOTO/Fadil) (Aditya ES WIcaksono)
Jakarta, ANTARA JATENG - Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa menyampaikan bantahan terhadap pernyataan Antasari Azhar yang mengatakan jika mantan presiden ke-6 tersebut sebagai pemrakarsa atau inisiator
kriminalisasi terhadap mantan ketua KPK tersebut.
"Dengan tegas saya nyatakan tuduhan itu sangat tidak benar. Tuduhan itu tanpa dasar. Tuduhan itu liar," kata SBY pada jumpa pers di rumahnya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa malam.
SBY mengatakan tidak pernah menggunakan jabatannya sewaktu masih menjadi presiden untuk mengintervensi kasus hukum Antasari.
"Seperti ada misi untuk menyerang nama saya dan keluarga saya," kata SBY didampingi Edi putranya Baskoro Yudhoyono dan sejumlah kader Partai Demokrat.
Sebelumnya pada Selasa mantan ketua KPK Antasari Ashar menyambangi Kantor Bareskrim, Mabes Polri sekitar pukul 11.20 WIB.
Antasari menyebut SBY telah merekayasa kasus Antasari yang mengakibatkan dia divonis 18 tahun penjara atas tuduhan pembunuhan berencana terhadap direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Antasari juga menyebutkan bahwa CEO MNC Group Hari Tanoe telah diperintah oleh orang Cikeas untuk meminta Antasari agar tidak menahan Aulia Pohan yang kala itu terkait kasus korupsi.
SBY juga mengatakan pernyataan Antasari tersebut sebagai "kampanye hitam" di jam-jam terakhir sebelum Pilkada DKI untuk menjatuhkan nama Agus Harimurti Yudhoyono yang mencalonkan diri sebagai gubernur DKI
Jakarta.
"Saya harap penegak hukum mengungkap fakta, data dan kebenaran dengan gamblang," kata SBY.
kriminalisasi terhadap mantan ketua KPK tersebut.
"Dengan tegas saya nyatakan tuduhan itu sangat tidak benar. Tuduhan itu tanpa dasar. Tuduhan itu liar," kata SBY pada jumpa pers di rumahnya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa malam.
SBY mengatakan tidak pernah menggunakan jabatannya sewaktu masih menjadi presiden untuk mengintervensi kasus hukum Antasari.
"Seperti ada misi untuk menyerang nama saya dan keluarga saya," kata SBY didampingi Edi putranya Baskoro Yudhoyono dan sejumlah kader Partai Demokrat.
Sebelumnya pada Selasa mantan ketua KPK Antasari Ashar menyambangi Kantor Bareskrim, Mabes Polri sekitar pukul 11.20 WIB.
Antasari menyebut SBY telah merekayasa kasus Antasari yang mengakibatkan dia divonis 18 tahun penjara atas tuduhan pembunuhan berencana terhadap direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Antasari juga menyebutkan bahwa CEO MNC Group Hari Tanoe telah diperintah oleh orang Cikeas untuk meminta Antasari agar tidak menahan Aulia Pohan yang kala itu terkait kasus korupsi.
SBY juga mengatakan pernyataan Antasari tersebut sebagai "kampanye hitam" di jam-jam terakhir sebelum Pilkada DKI untuk menjatuhkan nama Agus Harimurti Yudhoyono yang mencalonkan diri sebagai gubernur DKI
Jakarta.
"Saya harap penegak hukum mengungkap fakta, data dan kebenaran dengan gamblang," kata SBY.
Pewarta : Aditya ES WIcaksono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dekan FK Undip bantah mohon tarik pembekuan izin klinis di RSUP dr Kariadi
16 September 2024 10:41 WIB