Jakarta, ANTARA JATENG - Presiden Joko Widodo berpesan kepada keluarga penerima manfaat Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) agar tidak menyalahgunakan bantuan non-tunai yang diterima.

Pesan itu disampaikan Presiden setelah meluncurkan bantuan pangan nontunai melalui KKS di Gedung Olahraga Popki, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis, yang dihadiri 1.879 penerima KKS dari Depok, Bekasi, dan Bogor.

"Saya titip uang itu betul-betul digunakan untuk yang bermanfaat. PKH (Program Keluarga Harapan) untuk apa saja? Gizi anak, pendidikan anak, jangan dikasihkan suami untuk beli rokok. Jangan diminta suami untuk beli pulsa tidak boleh, begitu kita tahu dipakai beli pulsa, beli rokok cabut. Setuju ya?" kata Presiden.

Pada kesempatan itu Presiden berkali-kali memastikan kepada para ibu yang hadir terkait pemahaman mereka tentang program KKS.

"Ini KKS isinya adalah uang Rp1.890.000 yang berupa uang untuk PKH, karena ada yang tidak PKH. Yang untuk bantuan pangan isinya setiap bulan Rp110.000 berarti satu tahun Rp1.320.000. Tadi yang Rp1.890.000 diambil 4 kali dalam setahun," katanya.

Melalui KKS, tiap keluarga penerima manfaat memperoleh bantuan sebesar Rp110.000 per bulannya. Saldo yang terdapat dalam KKS itu nantinya dapat ditukarkan dengan komoditas beras dan bahan pangan lainnya.

"Berasnya sudah kita siapkan dengan kualitas yang baik. Namanya Beras Kita. Kalau dulu mau tidak mau terima beras ada yang hitam dan cokelat (kualitas buruk). Sekarang bisa pilih beras yang baik. Ini per kilonya Rp8.500," kata Presiden menerangkan di hadapan masyarakat penerima bantuan.

Selain untuk menyalurkan bantuan pangan nontunai, KKS juga mencakup bantuan program keluarga harapan (PKH).

KKS yang diperuntukkan untuk penyaluran PKH berisi saldo sebesar Rp1.890.000, diperuntukkan kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Kartu ini dapat digunakan untuk menebus beras, telur, atau bahan pokok lainnya di pasar, warung, toko pada harga eceran tertinggi yang berlaku.

Sementara itu, hadir dalam peluncuran bantuan pangan nontunai itu, di antaranya Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab.

Di acara itu, Presiden juga menyempatkan diri berdialog dengan beberapa ibu penerima bantuan dan memberikan hadiah sepeda kepada mereka yang bisa menjawab kuis sederhana yang diberikannya.