Aplikasi Pemilos Juara Lomba Kreanova 2017 Kota Magelang
Minggu, 26 Maret 2017 18:54 WIB
Para juri melakukan penilaian terhadap salah satu peserta Lomba Kreanova 2017 Kota Magelang yang memaparkan karya kreasi dan inovasinya. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Dokumen Badan Litbang Pemkot Magelang)
Magelang, ANTARA JATENG - Karya berupa aplikasi Pemilihan Ketua OSIS atau Pemilos oleh siswa Kelas X SMA Negeri 4 Kota Magelang, Jawa Tengah, R. Maulana Ulhaq Sadya K, meraih juara pertama Lomba Kreasi dan Inovasi 2017 kota ini.
"Aplikasi Pemilos untuk menghitung hasil pemungutan suara secara akurat. Hasil penghitungannya tersimpan di `local storage`," kata Ketua Tim Juri Lomba Kreanova 2017 Kota Magelang Andjar Prasetyo di Magelang, Minggu.
Ia menjelaskan latar belakang Maulana Ulhaq membuat aplikasi itu, antara lain karena selalu ada pemilih golput dalam pesta demokrasi, kejadian berupa surat suara rusak atau sobek, dan antisipasi pemilih dari peluang menggunakan suara dua kali.
Melalui aplikasi tersebut, katanya, setiap pemilih mendapat kata kunci dalam memberikan suara, sedangkan pesta demokrasi bisa berjalan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Peraih juara kedua dalam lomba itu adalah warga Kampung Ngentak Plalangan, Kelurahan Gelangan yang berlatar belakang pendidikan SMP, Adi Maradona, berupa miniatur militer dari bahan baku limbah sampah yang didaur ulang
"Produknya memiliki nilai kreativitas yang baik, dari bahan baku limbah sampah itu menjadi aneka miniatur bernuansa militer, seperti pesawat tempur, kapal perang, baracuda, tank, dan sebaginya," katanya.
Peringkat ketiga diraih warga Kampung Panjang Baru, Kelurahan Gelangan yang berlatar belakang pendidikan SMP, Suroso, berupa karya bernama Toyotro Aji. Karya itu berupa pelapis warna logam agar menjadi putih.
Karyanya berupa campuran inovasi bahan sederhana dengan harga murah dan ramah lingkungan, sedangkan daya tahannya hingga sekitar lima bulan atau tergantung penggunaan.
Ia mengatakan tiga karya itu bagian dari tujuh karya yang akan diajukan Kota Magelang dalam lomba serupa di tingkat Provinsi Jateng.
"Kota Magelang diharapkan bisa meraih prestasi di tingkat provinsi, untuk mendorong karya kreatif dan inovatif warga Kota Magelang pada masa mendatang," ujarnya.
Kepala Badan Litbang Kota Magelang Arif Barata Sakti mengatakan jumlah peserta lomba pada tahun ini meningkat menjadi 39 orang, sedangkan tahun lalu 19 peserta.
"Peserta tahun ini banyak dari kalangan masyarakat umum, kalau tahun-tahun sebelumnya banyak dari para siswa sekolah dan mahasiswa perguruan tinggi," katanya.
Ia menyebut tujuh kategori lomba itu, yakni rekayasa dan manufaktur, kerajinan dan industri rumah tangga, kehutanan dan lingkungan hidup, energi, pendidikan, agribisnis dan pangan, kesehatan obat-obatan dan kosmetika.
Tim juri dengan ketua Andjar Prasetyo (Badan Penelitian dan Pengembangan Pemkot Magelang), sedangkan anggota yakni Sigit Joko Purnomo (dosen Untidar), Oesman Raliby (dosen Universitas Muhammadiyah Magelang), Agus Budiyono (Bappeda Kota Magelang, dan Doddy Ardjono (media massa).
"Aplikasi Pemilos untuk menghitung hasil pemungutan suara secara akurat. Hasil penghitungannya tersimpan di `local storage`," kata Ketua Tim Juri Lomba Kreanova 2017 Kota Magelang Andjar Prasetyo di Magelang, Minggu.
Ia menjelaskan latar belakang Maulana Ulhaq membuat aplikasi itu, antara lain karena selalu ada pemilih golput dalam pesta demokrasi, kejadian berupa surat suara rusak atau sobek, dan antisipasi pemilih dari peluang menggunakan suara dua kali.
Melalui aplikasi tersebut, katanya, setiap pemilih mendapat kata kunci dalam memberikan suara, sedangkan pesta demokrasi bisa berjalan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Peraih juara kedua dalam lomba itu adalah warga Kampung Ngentak Plalangan, Kelurahan Gelangan yang berlatar belakang pendidikan SMP, Adi Maradona, berupa miniatur militer dari bahan baku limbah sampah yang didaur ulang
"Produknya memiliki nilai kreativitas yang baik, dari bahan baku limbah sampah itu menjadi aneka miniatur bernuansa militer, seperti pesawat tempur, kapal perang, baracuda, tank, dan sebaginya," katanya.
Peringkat ketiga diraih warga Kampung Panjang Baru, Kelurahan Gelangan yang berlatar belakang pendidikan SMP, Suroso, berupa karya bernama Toyotro Aji. Karya itu berupa pelapis warna logam agar menjadi putih.
Karyanya berupa campuran inovasi bahan sederhana dengan harga murah dan ramah lingkungan, sedangkan daya tahannya hingga sekitar lima bulan atau tergantung penggunaan.
Ia mengatakan tiga karya itu bagian dari tujuh karya yang akan diajukan Kota Magelang dalam lomba serupa di tingkat Provinsi Jateng.
"Kota Magelang diharapkan bisa meraih prestasi di tingkat provinsi, untuk mendorong karya kreatif dan inovatif warga Kota Magelang pada masa mendatang," ujarnya.
Kepala Badan Litbang Kota Magelang Arif Barata Sakti mengatakan jumlah peserta lomba pada tahun ini meningkat menjadi 39 orang, sedangkan tahun lalu 19 peserta.
"Peserta tahun ini banyak dari kalangan masyarakat umum, kalau tahun-tahun sebelumnya banyak dari para siswa sekolah dan mahasiswa perguruan tinggi," katanya.
Ia menyebut tujuh kategori lomba itu, yakni rekayasa dan manufaktur, kerajinan dan industri rumah tangga, kehutanan dan lingkungan hidup, energi, pendidikan, agribisnis dan pangan, kesehatan obat-obatan dan kosmetika.
Tim juri dengan ketua Andjar Prasetyo (Badan Penelitian dan Pengembangan Pemkot Magelang), sedangkan anggota yakni Sigit Joko Purnomo (dosen Untidar), Oesman Raliby (dosen Universitas Muhammadiyah Magelang), Agus Budiyono (Bappeda Kota Magelang, dan Doddy Ardjono (media massa).
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkab Cilacap siap bantu pengembangan pemenang lomba kreativitas dan inovasi masyarakat
31 May 2023 13:01 WIB, 2023
Penilaian Kreanova Kota Magelang ajang pengembangan budaya inovasi warga
13 March 2020 18:55 WIB, 2020
Terpopuler - Liputan Khusus
Lihat Juga
Kemenhub Berencana Ajukan Naskah UU Angkutan Antarmoda bagi Pemudik Sepeda Motor
04 July 2017 15:56 WIB, 2017