
Wali Kota Magelang apresiasi diaspora peduli kampung halaman

Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menyampaikan apresiasi para diaspora yang berasal dari daerah itu dan kini tinggal di berbagai negara karena tetap memiliki kepedulian terhadap kampung halaman mereka.
"Kota Magelang kota kecil tapi melahirkan pribadi-pribadi hebat, di bidang teknologi, pendidikan, kesehatan, seni, diplomat, hingga bisnis global. Hal ini jadi kebanggaan bagi kami. Terima kasih telah menjaga identitas sebagai warga Kota Magelang," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang yang diterima di Magelang, Jumat.
Ia mengatakan hal itu pada acara bertajuk "Wali Kota Menyapa Diaspora Sedunia" di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Rabu (2/4), yang diikuti warga Magelang yang saat ini bermukim di berbagai negara, seperti kawasan Asia, Eropa, Amerika, dan Australia.
Pada acara bertujuan menjembatani komunikasi antara pemerintah daerah dan diaspora agar turut serta membangun Kota Magelang itu, para diaspora mengikuti secara daring dan luring.
Ia menyebut pertemuan itu langkah awal Pemkot Magelang menjaga dan memperkuat hubungan dengan warga Kota Magelang yang telah berkarya di berbagai belahan dunia.
Pada acara itu, pihaknya mendengar langsung gagasan para diaspora, membuka ruang diaspora berkontribusi dalam pembangunan sesuai panggilan hati dan keahlian masing-masing.
Ia mengemukakan peran diaspora dalam memperluas jejaring, terutama jejaring investasi yang menjadi strategis bagi masa depan Kota Magelang.
Jejaring dari berbagai bidang dan wilayah, ujarnya pada acara yang antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Magelang Sri Harso dan sejumlah kepala OPD Pemkot Magelang itu, menjadi peluang investasi yang tepat dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Hadir pula para pembicara dari kalangan akademisi, pengusaha, dan tokoh masyarakat berasal dari daerah setempat dan sukses berkiprah di kancah internasional.
Mereka berbagi pengalaman serta memberikan masukan mengenai potensi pengembangan ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan teknologi yang dapat diterapkan di Kota Magelang.
Salah satu diaspora ikut serta secara daring yang tinggal di Rotterdam, Belanda, Monique Petricia, mengaku meskipun bukan warga asli Kota Magelang akan tetapi jatuh cinta dengan kota ini.
"Saya cinta Magelang, saya senang sekali pernah membawa turis datang ke Magelang. Bertemu dengan orang-orang hebat yang menjaga kearifan lokal. Maka saya harap Pemkot Magelang berusaha memperbaiki, yang sudah baik dipertahankan," katanya.
Seorang diaspora lainnya di Wellington, Selandia Baru, Riando, mengaku melihat potensi daerah setempat, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), namun menghadapi kendala tentang pemahaman promosi produk, khususnya ke luar negeri.
"Kendalanya memang di pemahaman promosi UMKM, khususnya ke luar negeri. Kadang kita hanya tahu produk unggulan kita tapi tidak mengenal negara tujuan, kebutuhan pasar dan lainnya. Ini perlu kita tindaklanjuti bersama," ujar Riando yang bekerja di Kedutaan Besar Indonesia untuk Selandia Baru itu.
Selain diskusi dan sesi berbagi pengalaman, acara ini juga menjadi ajang untuk membangun kolaborasi konkret. Pemerintah Kota Magelang membuka berbagai peluang bagi diaspora yang ingin berinvestasi atau berkontribusi dalam program-program pembangunan daerah.
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025