ISIS Berusaha Bangun Aliansi dengan Alqaeda
Selasa, 18 April 2017 7:56 WIB
Seorang tentara pasukan khusus Irak menembakkan senjata sementara lainnya berlari menyeberang jalan saat bertempur di Mosul, Irak, Rabu (1/3/2017). (REUTERS/Goran Tomasevic)
Baghdad, Irak, ANTARA JATENG- ISIS tengah berunding dengan Alqaeda
mengenai kemungkinan menjalin aliansi di tengah pasukan Irak yang sedang
mengepung ISIS di Mosul barat, kata Wakil Presiden Irak Ayad Allawi
dalam sebuah wawancara seperti dikutip Reuters.
Allawi mengaku mendapatkan informasi soal itu Senin waktu setempat lalu dari kontak-kontak Irak dan Timur Tengah yang mengetahui soal Irak.
"Pembahasan sudah dimulai sekarang. Ada diskusi dan dialog antara para utusan yang mewakili Baghdadi dan Zawahiri," kata Allawi merujuk pemimpin ISIS Abu Bakar al Baghdadi dan bos Alqaeda Ayman al Zawahiri.
ISIS menyempal dari Alqaeda pada 2014 dan sejak itu dua kelompok militan ini bersaing dalam merekrut, mendanai dan melancarkan gerakan jihad global.
Zawahiri terang-terangan mengkritik ISIS karena metoda brutalnya, termasuk kegemarannya memenggal kepala manusia, menenggelamkan orang dan kekejian lainnya.
Allawi mengakui belum jelas benar bagaimana kedua kelompok militan ini bekerjasama.
Belakangan ini ISIS semakin terusir dari Irak dan terkepung rapat di Mosul barat. Namun kelompok militan ini masih menguasai kota Qaim, Hawija dan Tal Afar di Irak, selain Raqqa yang menjadi ibu kota de facto mereka di Suriah.
Allawi juga mengakui sekalipun nanti ISIS kehilangan seluruh wilayah kekuasaannya di Irak, organisasi militan kemungkinan terus hidup dalam sel-sel lebih kecil. "Mereka akan secara laten bertahan dalam sel-sel tidur untuk menyebarkan bisa mereka ke seluruh dunia," kata Allawi seperti dikutip Reuters.
Allawi mengaku mendapatkan informasi soal itu Senin waktu setempat lalu dari kontak-kontak Irak dan Timur Tengah yang mengetahui soal Irak.
"Pembahasan sudah dimulai sekarang. Ada diskusi dan dialog antara para utusan yang mewakili Baghdadi dan Zawahiri," kata Allawi merujuk pemimpin ISIS Abu Bakar al Baghdadi dan bos Alqaeda Ayman al Zawahiri.
ISIS menyempal dari Alqaeda pada 2014 dan sejak itu dua kelompok militan ini bersaing dalam merekrut, mendanai dan melancarkan gerakan jihad global.
Zawahiri terang-terangan mengkritik ISIS karena metoda brutalnya, termasuk kegemarannya memenggal kepala manusia, menenggelamkan orang dan kekejian lainnya.
Allawi mengakui belum jelas benar bagaimana kedua kelompok militan ini bekerjasama.
Belakangan ini ISIS semakin terusir dari Irak dan terkepung rapat di Mosul barat. Namun kelompok militan ini masih menguasai kota Qaim, Hawija dan Tal Afar di Irak, selain Raqqa yang menjadi ibu kota de facto mereka di Suriah.
Allawi juga mengakui sekalipun nanti ISIS kehilangan seluruh wilayah kekuasaannya di Irak, organisasi militan kemungkinan terus hidup dalam sel-sel lebih kecil. "Mereka akan secara laten bertahan dalam sel-sel tidur untuk menyebarkan bisa mereka ke seluruh dunia," kata Allawi seperti dikutip Reuters.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
Mengajar Matematika dengan hati, bangun koneksi sosial emosional di kelas
23 November 2024 20:05 WIB