Jasa Marga Memprediksi Lalulintas Arus Balik May Day Naik 26 Persen
Senin, 1 Mei 2017 12:05 WIB
Ilustrasi--Arus kendaraan di jalur tol Palikanci Plumbon, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/7). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Cikarang, ANTARA JATENG - PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi,
Jawa Barat memprediksi lalulintas arus balik Hari Buruh InternasIonal
yang melewati Gerbang Tol Cikarang Utama, meningkat 26 persen atau
sekitar 94.000 dari normalnya 75.131 kendaraan.
"Dalam penanganan arus lalulintas ini perugas menyiapkan 21 gardu utama dan empat tambahan," kata Humas Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi, M Icksan Kartika di Kabupaten Bekasi, Senin.
Ia mengatakan arus lalulintas dari arah Bandung maupun Cikampek yang melewati gerbang tol Cikarang Utama, saat ini masih terlihat lengang, tanpa adanya kemacetan panjang.
Kemacetan panjang itu akan mulai terlihat pada pukul 14.00 WIB hingga malam. Kemacetan akan lebih mendominasi dari arah Cikampek kemudian disusul Bandung.
Untuk itu, petugas Jasa Marga siap membuka 21 gardu dan empat tambahan. Ini dilakukan untuk antisipasi penumpukan kendaraan pada ruas jalan Gerbang Tol Cikarang Utama.
Petugas juga akan menyiapkan kendaraan berat seperti mobil derek, Komo, dan ambulan maupun petugas keamanan.
Bila kemacetan terus berlangsung maka akan diberlakukan rekayasa lalulintas, namun bersifat tentatif atau tidak ada batasan waktu penetapan dan pemberlakuan pada kilometernya, mengingat jalur Jakarta dari arah Bandung yang melewati Gerbang Tol Cikarang Utama sulit untuk memprediksi tingkat kemacetan.
"Pada umumnya, kemacetan terjadi sekitar tempat peristirahatan dan gerbang tol, ataupun saat terjadi kecelakaan lalulintas," kata Icksan.
Ia menambahkan selama arus balik, petugas Jasa Marga juga melakukan koordinasi dengan kepolisian dan menyiagakan Closed Cirkuit Television (CCTV) untuk memantau kondisi lalulintas sepanjang ruas tol Jakarta-Cikampek.
Pengelolaan cctv ini langsung dikendalikan melalui sistem operasi jalan yang melakukan pemantauan lalulintas dan pengambil kebijakan bila terjadi sesuatu hal, misalnya mobil mogok di tengah jalan, kecelakaan, pecah ban, dan lain sebagainya.
Penanganan itu harus dilakukan secara cepat agar tidak terjadi kemacetan panjang, dan dapat merugikan pengguna jalan lainnya.
Icksan mengingatka agar pengguna jalan mematuhi rambu-rambu lalulintas dan pengguna jasa layanan tol melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan beserta bahan bakar minyak agar terhindar dari segala bentuk kejadian.
Pengguna jalan tol juga diimbau untuk selalu menyiapkan makanan kecil dalam mobilnya dan hindari tempat istirahat agar terhindar dari kemacetan.
"Namun bila pengguna atau pengendara mengantuk diharapkan mencari tempat istirahat untuk tidur atau hanya melepas lelah kemudian segeralah untuk melanjutkan perjalanan," katanya.
"Dalam penanganan arus lalulintas ini perugas menyiapkan 21 gardu utama dan empat tambahan," kata Humas Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi, M Icksan Kartika di Kabupaten Bekasi, Senin.
Ia mengatakan arus lalulintas dari arah Bandung maupun Cikampek yang melewati gerbang tol Cikarang Utama, saat ini masih terlihat lengang, tanpa adanya kemacetan panjang.
Kemacetan panjang itu akan mulai terlihat pada pukul 14.00 WIB hingga malam. Kemacetan akan lebih mendominasi dari arah Cikampek kemudian disusul Bandung.
Untuk itu, petugas Jasa Marga siap membuka 21 gardu dan empat tambahan. Ini dilakukan untuk antisipasi penumpukan kendaraan pada ruas jalan Gerbang Tol Cikarang Utama.
Petugas juga akan menyiapkan kendaraan berat seperti mobil derek, Komo, dan ambulan maupun petugas keamanan.
Bila kemacetan terus berlangsung maka akan diberlakukan rekayasa lalulintas, namun bersifat tentatif atau tidak ada batasan waktu penetapan dan pemberlakuan pada kilometernya, mengingat jalur Jakarta dari arah Bandung yang melewati Gerbang Tol Cikarang Utama sulit untuk memprediksi tingkat kemacetan.
"Pada umumnya, kemacetan terjadi sekitar tempat peristirahatan dan gerbang tol, ataupun saat terjadi kecelakaan lalulintas," kata Icksan.
Ia menambahkan selama arus balik, petugas Jasa Marga juga melakukan koordinasi dengan kepolisian dan menyiagakan Closed Cirkuit Television (CCTV) untuk memantau kondisi lalulintas sepanjang ruas tol Jakarta-Cikampek.
Pengelolaan cctv ini langsung dikendalikan melalui sistem operasi jalan yang melakukan pemantauan lalulintas dan pengambil kebijakan bila terjadi sesuatu hal, misalnya mobil mogok di tengah jalan, kecelakaan, pecah ban, dan lain sebagainya.
Penanganan itu harus dilakukan secara cepat agar tidak terjadi kemacetan panjang, dan dapat merugikan pengguna jalan lainnya.
Icksan mengingatka agar pengguna jalan mematuhi rambu-rambu lalulintas dan pengguna jasa layanan tol melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan beserta bahan bakar minyak agar terhindar dari segala bentuk kejadian.
Pengguna jalan tol juga diimbau untuk selalu menyiapkan makanan kecil dalam mobilnya dan hindari tempat istirahat agar terhindar dari kemacetan.
"Namun bila pengguna atau pengendara mengantuk diharapkan mencari tempat istirahat untuk tidur atau hanya melepas lelah kemudian segeralah untuk melanjutkan perjalanan," katanya.
Pewarta : Mayolus Fajar D
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Mudik gunakan kendaraan listrik, ini saran Dirut PT Jasa Marga Semarang Batang
26 March 2024 8:50 WIB
Jasa Raharja-Jasa Marga ajak arek Jatim budayakan tertib berkendara
18 September 2023 17:17 WIB, 2023