Kak Seto: Tradisi Mendongeng Sudah Dilupakan
Jumat, 5 Mei 2017 13:49 WIB
Psikolog anak Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto sedang bercerita atau mendongeng serta mengajak anak-anak Pendidikan Usia Dini (PAUD) untuk bernyanyi bersama saat kegiatan Gerakan Budaya Baca Masyarakat Banyumas (Gebyarmas) yang digelar Forum K
Purwokerto, ANTARA JATENG - Tradisi mendongeng yang dilakukan orang tua kepada anaknya sudah banyak dilupakan, kata psikolog anak Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto.
"Padahal, ini (mendongeng, red.) sumber di mana anak-anak memupuk minat baca karena sumber dongengnya adalah dari buku-buku itu," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Kak Seto mengatakan hal itu kepada wartawan di sela-sela kegiatan Gerakan Budaya Baca Masyarakat Banyumas (Gebyarmas) yang digelar Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto di halaman Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
Dia mengatakan di tingkat ASEAN, Indonesia menempati rangking ketiga dari bawah dalam hal literasi minat baca.
Oleh karena itu, kata dia, upaya meningkatkan minat baca perlu menjadi gerakan nasional.
Terkait dengan hal itu, dia memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan bantuan 10.000 buku bacaan untuk setiap titik kegiatan pegiat minat baca.
Menurut dia, budaya gemar membaca buku perlu dimulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan RT/RW.
"Untuk meningkatkan budaya gemar membaca buku, mungkin harus ada perpustakaan di tingkat RT/RW. Kalau bisa, perpustakaan keluarga dan orang tua membaca kembali dan itu mulai dari mendongeng sebetulnya," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu.
Dalam kegiatan tersebut, Kak Seto berkesempatan bercerita atau mendongeng dan mengajak ratusan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk bernyanyi bersama.
"Padahal, ini (mendongeng, red.) sumber di mana anak-anak memupuk minat baca karena sumber dongengnya adalah dari buku-buku itu," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Kak Seto mengatakan hal itu kepada wartawan di sela-sela kegiatan Gerakan Budaya Baca Masyarakat Banyumas (Gebyarmas) yang digelar Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto di halaman Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
Dia mengatakan di tingkat ASEAN, Indonesia menempati rangking ketiga dari bawah dalam hal literasi minat baca.
Oleh karena itu, kata dia, upaya meningkatkan minat baca perlu menjadi gerakan nasional.
Terkait dengan hal itu, dia memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan bantuan 10.000 buku bacaan untuk setiap titik kegiatan pegiat minat baca.
Menurut dia, budaya gemar membaca buku perlu dimulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan RT/RW.
"Untuk meningkatkan budaya gemar membaca buku, mungkin harus ada perpustakaan di tingkat RT/RW. Kalau bisa, perpustakaan keluarga dan orang tua membaca kembali dan itu mulai dari mendongeng sebetulnya," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu.
Dalam kegiatan tersebut, Kak Seto berkesempatan bercerita atau mendongeng dan mengajak ratusan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk bernyanyi bersama.
Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kak Seto minta klarifikasi Kapolres Temanggung penanganan anak bakar sekolah
04 July 2023 7:54 WIB, 2023
Seto Nurdiantoro minta pemain PSS Sleman tidak gugup saat hadapi Bhayangkara FC
04 December 2022 23:06 WIB, 2022
Kak Seto minta pelaku pencabulan ayah ke anak tiri dijatuhi hukuman maksimal
31 May 2022 20:53 WIB, 2022
Kak Seto Minta Polisi Jerat Pemilik Panti dengan Hukuman Berat dan Berlapis
31 January 2017 17:31 WIB, 2017
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017