Lemhannas Nyatakan Indonesia belum Selesai Laksanakan Transisi Demokrasi
Jumat, 19 Mei 2017 13:53 WIB
Jakarta, ANTARA JATENG - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)
Letjen TNI Purn Agus Widjojo mengatakan, saat ini Indonesia masih dalam
proses transisi berdemokrasi, sehingga masih banyak yang mencari
penyelesaian masalah di luar prinsip dan konsep sebuah negara demokrasi.
"Kita belum selesai melaksanakan transisi demokrasi. Kita akan selesai apabila semua warga percaya pada demokrasi. Di masyarakat kita masih terlalu banyak yang ingin mencari penyelesaian di luar demokrasi," kata Agus di sela-sela Jakarta Geopolitical Forum yang digelar Lemhannas, di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, ia tidak heran bila hingga saat ini bangsa Indonesia juga masih menemui berbagai hambatan dalam proses kehidupan berdemokrasi.
Proses transisi demokrasi yang tengah diperjuangkan, sedikit banyak juga sangat dipengaruhi oleh keadaan dan tekanan geopolitik global, dengan banyak pengaruh dari luar yang mencoba masuk dan mengubah konsep strategis Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi.
Menurut dia, geopolitik merupakan sesuatu yang menghubungkan kondisi internal sebuah negara dengan kondisi eksternal.
"Jika terlalu berorientasi ke dalam, kita mudah terjebak dalam teori konspirasi. Sebaliknya, jika terlalu melihat keluar, akan ada pengaruh dari sumber-sumber gagasan luar yang masuk ke dalam negeri," ucapnya.
"Kita belum selesai melaksanakan transisi demokrasi. Kita akan selesai apabila semua warga percaya pada demokrasi. Di masyarakat kita masih terlalu banyak yang ingin mencari penyelesaian di luar demokrasi," kata Agus di sela-sela Jakarta Geopolitical Forum yang digelar Lemhannas, di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, ia tidak heran bila hingga saat ini bangsa Indonesia juga masih menemui berbagai hambatan dalam proses kehidupan berdemokrasi.
Proses transisi demokrasi yang tengah diperjuangkan, sedikit banyak juga sangat dipengaruhi oleh keadaan dan tekanan geopolitik global, dengan banyak pengaruh dari luar yang mencoba masuk dan mengubah konsep strategis Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi.
Menurut dia, geopolitik merupakan sesuatu yang menghubungkan kondisi internal sebuah negara dengan kondisi eksternal.
"Jika terlalu berorientasi ke dalam, kita mudah terjebak dalam teori konspirasi. Sebaliknya, jika terlalu melihat keluar, akan ada pengaruh dari sumber-sumber gagasan luar yang masuk ke dalam negeri," ucapnya.
Pewarta : Syaiful Hakim
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen daftar DPD, KPU nyatakan berkas penuhi persyaratan
02 January 2023 14:28 WIB, 2023
PDPI nyatakan asap rokok jadi faktor utama terjadinya penyakit paru
24 September 2021 13:04 WIB, 2021
Pemkot Surakarta nyatakan belum ada arahan untuk penyaluran bansos produktif
28 January 2021 16:30 WIB, 2021
Ratusan ASN Pemkab Jember nyatakan mosi tidak percaya kepada Bupati
30 December 2020 14:43 WIB, 2020
Soal tawaran Risma jadi Mensos, PDIP nyatakan itu kewenangan Presiden
15 December 2020 10:16 WIB, 2020
KPU Solo: Administrasi persayaratan Gibran lengkap, Teguh perlu perbaikan
14 September 2020 18:01 WIB, 2020