Jenazah Briptu Gilang Dimakamkan Secara Militer
Kamis, 25 Mei 2017 20:45 WIB
Seorang anggota Polri sedang memegang foto almarhum Briptu Imam Gilang Adinata dengan pakaian dinas diusai menyolatkan jenazah di Mesjid Jami Kampung Srago Gede Desa Mojayan Klaten, Kamis sore. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Bambang Dwi Marwoto)
Klaten, ANTARA JATENG - Jenazah Briptu Imam Gilang Adinata (24), anggota polisi korban bom Kampung Melayu, setibanya di kampung halaman di Dukuh Srago Gede, Desa Mojayan, Klaten Tengah, Jawa Tengah, langsung dishalatkan ke Masjid Jami di desa setempat, Kamis.
Jenazah Briptu Imam Gilang Adinata tiba di rumah duka Dukuh Srago Gede RT05/RW07 Desa Mojayan, Kabupaten Klaten, sekitar pukul 17.00 WIB.
Setelah jenazah tiba di tempat itu, kemudian dilakukan upacara serah terima dari keluarga korban kepada Polres Klaten untuk dimakamkan.
Pemakaman jenazah Briptu Imam Gilang Adinata di pekuburan Gedong Srago Gede sekitar 100 meter dari rumah duka, secara militer, sekitar pukul 17.30 WIB.
Upacara pemakaman jenazah Briptu Imama Gilang Adinata dipimpin oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Jateng Komber Pol Edy Murbowo yang mewakili Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.
Upacara diikuti sekitar 500 personel Polri, TNI, dan sejumlah sanak keluarga, teman, dan para tetangganya.
Acara pemakaman jenazah Bripka Imama Gilang Adinata diwarnai isak tangis, terutama ibu korban. Ia kelihatan tidak bisa menahan duka ketika melihat putra sulungnya yang mengabdi kepada negara sejak 2013 hingga sekarang, meninggal dunia saat bertugas sebagai anggota polisi di Jakarta.
Kepala Biro SDM Polda Jateng Komber Pol Edy Murbowo mengatakan atas nama pimpinan Polda Jateng dan Polri, ikut berduka cita atas gugurnya Briptu Imam Gilang Adinata, salah satu anggota Polri yang bertugas di Polda Metro Jaya.
"Kami kepada almarhum bersama dua anggota lainnya yang gugur memberikan penghormatan semoga mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan amin," kata Edy Murbowo.
Ia mengatakan terkait dengan bom Kampung Melayu tersebut, pimpinan Polri sudah mengingatkan kembali, khususnya seluruh anggota di Polda Jateng, dalam bertugas agar selalu meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, aparat keamanan bersama seluruh masyarakat tidak perlu takut dan harus melawan mereka atau pelaku tindak terorisme.
"Kita saling peduli, beraktivitas seperti biasa bekerja sama dengan kepolisian saling memberikan informasi sehingga peristiwa itu, tidak terulang kembali," katanya.
Briptu Imam Gilang Adinata putra sulung dari pasangan suami istri M. Sri Sarjono dan Ening Wiyarti. Almarhum memilik satu adik kandung, Atika Nur Ismalia.
Sebelum berdinas menjadi anggota Polri, sejak kecil tinggal di Klaten bersama nenek dan pamannya di Dukuh Srago Gede, Mojayan, Klaten. Setelah lulus SMA pada 2012, Gilang mendaftarkan menjadi anggota Polri.
Gilang lulus menjadi anggota Polri pada 2013 dan bertugas di Polda Metro Jaya hingga 2017.
Ia harus pulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa bersama dua korban lainnya, Briptu Ridho Setiawan dan Briptu Taufan, karena peristiwa bom Kampung Melayu, Rabu (24/5) malam.
Jenazah Briptu Imam Gilang Adinata tiba di rumah duka Dukuh Srago Gede RT05/RW07 Desa Mojayan, Kabupaten Klaten, sekitar pukul 17.00 WIB.
Setelah jenazah tiba di tempat itu, kemudian dilakukan upacara serah terima dari keluarga korban kepada Polres Klaten untuk dimakamkan.
Pemakaman jenazah Briptu Imam Gilang Adinata di pekuburan Gedong Srago Gede sekitar 100 meter dari rumah duka, secara militer, sekitar pukul 17.30 WIB.
Upacara pemakaman jenazah Briptu Imama Gilang Adinata dipimpin oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Jateng Komber Pol Edy Murbowo yang mewakili Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.
Upacara diikuti sekitar 500 personel Polri, TNI, dan sejumlah sanak keluarga, teman, dan para tetangganya.
Acara pemakaman jenazah Bripka Imama Gilang Adinata diwarnai isak tangis, terutama ibu korban. Ia kelihatan tidak bisa menahan duka ketika melihat putra sulungnya yang mengabdi kepada negara sejak 2013 hingga sekarang, meninggal dunia saat bertugas sebagai anggota polisi di Jakarta.
Kepala Biro SDM Polda Jateng Komber Pol Edy Murbowo mengatakan atas nama pimpinan Polda Jateng dan Polri, ikut berduka cita atas gugurnya Briptu Imam Gilang Adinata, salah satu anggota Polri yang bertugas di Polda Metro Jaya.
"Kami kepada almarhum bersama dua anggota lainnya yang gugur memberikan penghormatan semoga mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan amin," kata Edy Murbowo.
Ia mengatakan terkait dengan bom Kampung Melayu tersebut, pimpinan Polri sudah mengingatkan kembali, khususnya seluruh anggota di Polda Jateng, dalam bertugas agar selalu meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, aparat keamanan bersama seluruh masyarakat tidak perlu takut dan harus melawan mereka atau pelaku tindak terorisme.
"Kita saling peduli, beraktivitas seperti biasa bekerja sama dengan kepolisian saling memberikan informasi sehingga peristiwa itu, tidak terulang kembali," katanya.
Briptu Imam Gilang Adinata putra sulung dari pasangan suami istri M. Sri Sarjono dan Ening Wiyarti. Almarhum memilik satu adik kandung, Atika Nur Ismalia.
Sebelum berdinas menjadi anggota Polri, sejak kecil tinggal di Klaten bersama nenek dan pamannya di Dukuh Srago Gede, Mojayan, Klaten. Setelah lulus SMA pada 2012, Gilang mendaftarkan menjadi anggota Polri.
Gilang lulus menjadi anggota Polri pada 2013 dan bertugas di Polda Metro Jaya hingga 2017.
Ia harus pulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa bersama dua korban lainnya, Briptu Ridho Setiawan dan Briptu Taufan, karena peristiwa bom Kampung Melayu, Rabu (24/5) malam.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
TNI AU bentuk tim investigasi prajurit Kopasgat jatuh saat terjun payung
06 April 2023 13:45 WIB, 2023
Kantor Menwa UNS digeledah Polresta Surakarta terkait kematian Gilang
02 November 2021 17:05 WIB, 2021
Usai kasus Diklatsar Menwa tewaskan Gilang, UNS deklarasi antikekerasan
02 November 2021 16:37 WIB, 2021
Ahli jelaskan kata "Bohong" Merupakan Kata yang Mengandung Makna Negatif
21 March 2017 11:51 WIB, 2017
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB