Turki Serukan Perundingan Atas Sengketa Qatar-Negara Arab
Selasa, 6 Juni 2017 6:27 WIB
Ilustrasi-- Peta sejumlah negara kawasan Jazirah Arab. (Repro: World Atlas)
Ankara, ANTARA JATENG - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada
Senin menyatakan merasa sedih atas keretakan hubungan Qatar dengan
negara-negara lain Arab, dan menyerukan perundingan untuk
menyelesaikannya.
"Kami melihat ketenangan di kawasan Teluk sebagai kesatuan dan kesetiakawanan kami," kata Cavusoglu dalam jumpa pers.
"Tentu saja, negara memiliki beberapa masalah, tapi pembicaraan harus dilakukan dalam setiap keadaan agar masalah dapat diselesaikan secara damai. Kami sedih melihat gambaran saat ini dan akan memberikan dukungan apa pun untuk pemulihannya," kata Cavusoglu.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin, dengan menuduhnya mendukung "terorisme" dan membuka keretakan terburuk dalam bertahun-tahun di antara beberapa negara terkuat di dunia Arab tersebut.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan kesetiakawanan kawasan diperlukan lebih daripada sebelumnya dalam masa ketidakpastian dan kemelut mendalam di berbagai negara di kawasan tersebut.
"Turki siap melakukan apa pun dibutuhkan untuk menemukan penyelesaian dalam waktu singkat atas ketidaksepakatan di antara negara persaudaraan tersebut," katanya dalam pernyataan, demikian Reuters.
"Kami melihat ketenangan di kawasan Teluk sebagai kesatuan dan kesetiakawanan kami," kata Cavusoglu dalam jumpa pers.
"Tentu saja, negara memiliki beberapa masalah, tapi pembicaraan harus dilakukan dalam setiap keadaan agar masalah dapat diselesaikan secara damai. Kami sedih melihat gambaran saat ini dan akan memberikan dukungan apa pun untuk pemulihannya," kata Cavusoglu.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin, dengan menuduhnya mendukung "terorisme" dan membuka keretakan terburuk dalam bertahun-tahun di antara beberapa negara terkuat di dunia Arab tersebut.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan kesetiakawanan kawasan diperlukan lebih daripada sebelumnya dalam masa ketidakpastian dan kemelut mendalam di berbagai negara di kawasan tersebut.
"Turki siap melakukan apa pun dibutuhkan untuk menemukan penyelesaian dalam waktu singkat atas ketidaksepakatan di antara negara persaudaraan tersebut," katanya dalam pernyataan, demikian Reuters.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024