Semarang, ANTARA JATENG - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY menyatakan pasokan listrik saat Ramadhan 1438 Hijriah mengalami penurunan hingga 10 persen dibandingkan dengan saat harian normal.

"Kalau beban puncak pada harian normal di Jawa Tengah dan DIY bisa mencapai 4.000 megawatt (MW), sedangkan selama Ramadhan kali ini hanya di kisaran 3.600 MW," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan�PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY Hardian Sakti Laksana di sela acara buka bersama 500 anak yatim dan duafa di Semarang, Senin.

Ia mengatakan penurunan beban puncak tersebut salah satunya disebabkan oleh penurunan produksi yang terjadi di sektor industri.

Meski demikian, sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan berapa besar penurunan yang terjadi di sektor industri.

"Meski demikian, untuk saat ini yang menjadi prioritas kami adalah pelanggan dari rumah tangga. Dalam hal ini kami berupaya untuk memberikan pelayanan seoptimal mungkin," katanya.

Mengenai peningkatan pelayanan saat Lebaran mendatang, katanya, ada tim siaga 24 jam yang bertugas menjaga keandalan jaringan kelistrikan.

Selain menjaga keandalan pasokan, pihaknya juga berupaya memberikan program pemotongan biaya tambah daya kepada para pelanggan. Program tersebut berlaku sejak 15 Juni-31 Juli 2017.

"Pada kegiatan ini PLN ada program promo gemerlap Lebaran 2017 di mana memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin tambah daya yang lebih tinggi diberikan diskon 50 persen, sedangkan untuk penambahan daya di tempat ibadah diberikan potongan 100 persen atau gratis," katanya.

Ia mengatakan sejak diberlakukannya program tersebut sudah ada beberapa permintaan yang masuk, baik itu dari pelanggan rumah tangga maupun tempat ibadah.

"Baik untuk penambahan daya maupun penyambungan baru target kami dapat dikerjakan dalam satu hari, jadi sudah langsung nyala," katanya.