Didi Irawadi: Pansus Angket Semakin Tidak Jelas
Jumat, 7 Juli 2017 12:45 WIB
Ketua Pansus Hak Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa (kiri) berjalan keluar gerbang Lapas Sukamiskin usai meminta keterangan kepada narapidana kasus korupsi di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/7/2017). Tim Pansus Hak Angket KPK melakukan dengar pendapat s
Jakarta, ANTARA JATENG - Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi
Syamsuddin memandang keberadaan Pansus Angket Komisi Pemberantasan
Korupsi di DPR semakin tidak jelas arah dan tujuannya.
"Pansus Angket KPK semakin tidak jelas saja arah dan tujuannya," ujar Didi di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya Pansus Angket KPK menemui narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Kamis, untuk menanyakan kepada para napi bagaimana proses penyidikan yang dilakukan KPK terhadap mereka.
Perwakilan Pansus Angket KPK yang datang ke Lapas Sukamiskin adalah Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa dan Anggota Pansus Angket KPK Muhammad Misbakhun.
Menurut Didi, koruptor ada di lapas karena kekuatan dan keberhasilan KPK. Maka upaya Pansus Angket KPK menemui para napi untuk mencari tahu proses penyidikan KPK ini patut dipertanyakan.
"Apakah untuk mencari-cari bukti kelemahan KPK di lapas," tanya Didi.
Selain Didi, sejumlah lembaga dan tokoh antikorupsi juga mengkritik langkah Pansus Angket KPK ini. Salah satunya Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut langkah Pansus sebagai bagian mendiskreditkan KPK.
"Pansus Angket KPK semakin tidak jelas saja arah dan tujuannya," ujar Didi di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya Pansus Angket KPK menemui narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Kamis, untuk menanyakan kepada para napi bagaimana proses penyidikan yang dilakukan KPK terhadap mereka.
Perwakilan Pansus Angket KPK yang datang ke Lapas Sukamiskin adalah Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa dan Anggota Pansus Angket KPK Muhammad Misbakhun.
Menurut Didi, koruptor ada di lapas karena kekuatan dan keberhasilan KPK. Maka upaya Pansus Angket KPK menemui para napi untuk mencari tahu proses penyidikan KPK ini patut dipertanyakan.
"Apakah untuk mencari-cari bukti kelemahan KPK di lapas," tanya Didi.
Selain Didi, sejumlah lembaga dan tokoh antikorupsi juga mengkritik langkah Pansus Angket KPK ini. Salah satunya Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut langkah Pansus sebagai bagian mendiskreditkan KPK.
Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor :
Copyright © ANTARA 2025