Wapres: Pemberian Pemahaman Agama yang Sepotong-Potong Akibatkan Kegaduhan
Senin, 31 Juli 2017 14:23 WIB
Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Rektor
Universitas Islam Negeri (UIN) Palu Profesor Dr Zainal Abidin membahas
kehidupan bermasyarakat di Sulawesi Tengah setelah 15 tahun Perjanjian
Malino I ditandatangani pada 2002.
"Ya, tadi pertemuan silaturahim antara kami dengan Bapak Wapres dalam rangka menjelaskan dan menginformasikan soal perkembangan umat Islam di Sulawesi Tengah pasca-Malino I dan bagaimana kehidupan beragama di Sulawesi Tengah. Prinsipnya kita lakukan berjalan dengan baik dan lancar, dengan antarumat beragama juga berjalan dengan baik, tentu perlu penguatan-penguatan lain," kata Zainal Abidin di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Dalam pertemuan tersebut, Zainal menyampaikan bahwa Wapres RI memberikan arahan-arahan untuk mempertahankan keharmonisan kehidupan di Sulawesi Tengah, antara lain melalui pendidikan agama yang benar.
"Memberikan pendidikan yang baik kepada generasi muda agar pemahaman agamanya lebih baik sehingga tidak terjadi lagi pemahaman yang sepotong-sepotong terhadap nilai-nilai keagamaan yang menyebabkan terjadinya kegaduhan karena ada orang yang memahami agama yang tidak penuh, yang tidak bisa menerima perbedaan-perbedaan, lalu mengambil keputusan bahwa pahamnya yang paling benar, sementara orang lain salah," kata dia.
Zainal kemudian menjelaskan visi pendidikan tinggi UIN Palu yang mengajarkan Islam klasik, yakni menekankan toleransi untuk memahami berbagai perbedaan.
"Kenapa Islam klasik? Karena Islam klasik inilah yang mengajarkan banyak perbedaan pemahaman, tetapi kita bisa bersatu, kita bisa toleran," tuturnya.
Perjanjian Malino I ditandatangani pada 12 Februari 2002 untuk mengakhiri konflik Poso yang melibatkan kelompok antarumat beragama di Sulawesi Tengah.
Wapres Jusuf Kalla yang saat itu menjabat menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik tersebut.
"Ya, tadi pertemuan silaturahim antara kami dengan Bapak Wapres dalam rangka menjelaskan dan menginformasikan soal perkembangan umat Islam di Sulawesi Tengah pasca-Malino I dan bagaimana kehidupan beragama di Sulawesi Tengah. Prinsipnya kita lakukan berjalan dengan baik dan lancar, dengan antarumat beragama juga berjalan dengan baik, tentu perlu penguatan-penguatan lain," kata Zainal Abidin di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Dalam pertemuan tersebut, Zainal menyampaikan bahwa Wapres RI memberikan arahan-arahan untuk mempertahankan keharmonisan kehidupan di Sulawesi Tengah, antara lain melalui pendidikan agama yang benar.
"Memberikan pendidikan yang baik kepada generasi muda agar pemahaman agamanya lebih baik sehingga tidak terjadi lagi pemahaman yang sepotong-sepotong terhadap nilai-nilai keagamaan yang menyebabkan terjadinya kegaduhan karena ada orang yang memahami agama yang tidak penuh, yang tidak bisa menerima perbedaan-perbedaan, lalu mengambil keputusan bahwa pahamnya yang paling benar, sementara orang lain salah," kata dia.
Zainal kemudian menjelaskan visi pendidikan tinggi UIN Palu yang mengajarkan Islam klasik, yakni menekankan toleransi untuk memahami berbagai perbedaan.
"Kenapa Islam klasik? Karena Islam klasik inilah yang mengajarkan banyak perbedaan pemahaman, tetapi kita bisa bersatu, kita bisa toleran," tuturnya.
Perjanjian Malino I ditandatangani pada 12 Februari 2002 untuk mengakhiri konflik Poso yang melibatkan kelompok antarumat beragama di Sulawesi Tengah.
Wapres Jusuf Kalla yang saat itu menjabat menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Pewarta : Azizah Fitriyanti
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Akademisi Unsoed : Pemberian "cuti ayah" merupakan kebijakan responsif gender
15 March 2024 16:21 WIB
Pemkot Pekalongan tuntaskan pemberian vaksin penguat PMK hewan ternak
17 October 2023 16:31 WIB, 2023
Pemerintah kaji pemberian grasi massal untuk narapidana kasus narkoba
12 October 2023 14:12 WIB, 2023
Mendikbudristek : Pemberian otonomi kepada pemda berikan dampak positif
08 September 2023 20:29 WIB, 2023
Terpopuler - NASIONAL
Lihat Juga
Menteri ATR/BPN bantah sertifikat pagar laut Tangerang milik Kapuk Niaga Indah
20 January 2025 14:00 WIB