Cilacap, ANTARA JATENG - Guru pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran penting dalam mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar pada masa mendatang, kata pendiri Indonesia Heritage Foundation (IHF) Sofyan Djalil.

"Dapat saya ilustrasikan, ketika Jepang kalah pada perang dunia kedua. Yang menjadi pertanyaan Kaisar Jepang, adalah berapa banyak guru yang masih hidup," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Kamis siang.

Sofyan Djalil yang juga Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional mengatakan hal itu dalam acara Penutupan Pelatihan Akbar Guru PAUD di gedung Graha Pemuda, Cilacap, yang diikuti 1.200 guru PAUD dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut dia, Kaisar Jepang yakin bahwa guru itulah yang akan membawa bangsa Jepang bangkit dan maju seperti sekarang.

"Dan betul apa yang menjadi pemikiran Kaisar ternyata benar, sekarang Jepang sudah bangkit dan menjadi negara yang maju," katanya.

Oleh karena itu, dia mengharapkan seluruh guru PAUD bisa memberikan kontribusi yang semakin baik untuk kemajuan bangsa pada masa mendatang.

Ia mengatakan pola pikir guru PAUD dalam mendekati anak didik diharapkan berubah setelah mengikuti pelatihan akbar tersebut sehingga pendekatan yang dilakukan berbeda dengan sebelumnya.

"Yang terpenting adalah bagaimana menjadi guru yang penuh kasih sayang dan empati dalam mendekati anak didik. Ketika anak sejak usia dini dididik dengan penuh kasih sayang, maka pengalaman ini akan terus dibawa hingga dewasa," katanya.

Dengan demikian, kata dia, anak-anak tersebut akan tumbuh menjadi anak berperilaku mulia (akhlaqul-karimah) yang mampu menjadi generasi penerus baik kemajuan Indonesia pada masa mendatang.