Terkait Badai Irma: KJRI Houston Imbau WNI Utamakan Keselamatan
Senin, 11 September 2017 11:45 WIB
Badai Irma (NASA)
Jakarta, ANTARA JATENG - Konsul Jenderal Republik Indonesia Houston
mengimbau kepada masyarakat diaspora maupun mahasiswa Indonesia di
Puerto Rico, U.S. Virgin Islands dan Florida agar meningkatkan
kewaspadaan, mengutamakan keselamatan terkait badai Irma.
"Bagi WNI yang membutuhkan informasi dan bantuan dapat menghubungi hotline 24 Jam KJRI Houston: +1 346-932-7284," kata konsul Pensobud KJRI Houston Karbela dalam siaran pers yang diterima LKBN Antara Jakarta, Senin.
Sebelumnya guna mengantisipasi terjadinya badai Irma, KJRI Houston pada 5 September 2017 telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat/diaspora dan mahasiswa Indonesia di Puerto Rico, U.S. Virgin Islands dan Florida agar meningkatkan kewaspadaan, mengutamakan keselamatan dan memantau perkembangan lingkungannya. WNI juga diminta agar mentaati imbauan Pemerintah setempat untuk melakukan evakuasi ke shelter shelter yang telah ditentukan, khususnya bagi yang kediamannya terkena mandatory evacuation.
Badai Irma (kategori 4-5) telah mendarat di Puerto Rico dan Virgin Islands, serta beberapa negara Karibia lainnya dengan kecepatan 185 mph (295km/h) pada 6 September 2017.
"Hasil pantauan KJRI Houston, sejumlah 7 WNI yang berdomisili di San Juan, Puerto Rico dan lima WNI yang berdomisili di Virgin Islands dalam keadaan aman dan selamat," kata Karbela.
Badai Irma (kategori 4-5) kembali mendarat di Florida pada Minggu 10 September 2017. Hujan lebat di Florida Keys hingga tenggara Florida setinggi 10-15 inch dan banjir di wilayah barat daya pantai Florida setinggi 6-12 feet terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari 10 September 2017. Sebagai dampak badai Irma, hujan lebat di wilayah pantai Georgia setinggi 8-12 inch diperkirakan terjadi Minggu hingga Selasa, 10-12 September 2017.
Karbela menjelaskan KJRI Houston juga telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan mahasiswa Indonesia (Permias) di Florida dan Georgia serta otoritas setempat, dan juga Atdikbud KBRI Washington DC untuk memantau kesiapan WNI termasuk mahasiswa Indonesia dalam menghadapi badai Irma dan dampaknya.
Hasil komunikasi dan koordinasi, tambah Karbela, puluhan mahasiswa telah melakukan evakuasi melalui jalur darat, antara lain ke North Miami Beach Senior Shelter, Tampa, New Orleans dan Atlanta, sedangkan 3 mahasiswa Aviation telah mengungsi ke Washington DC melalui jalur udara sebelum bandara ditutup.
"Sebagian WNI telah melakukan evakuasi ke shelter shelter, sebagian lainnya memilih tetap tinggal di kediaman masing masing dan mengungsi ke kediaman sesama WNI," katanya.
Sesuai dengan data base KJRI Houston hingga akhir Juli 2017, tercatat 2.595 WNI dan 542 mahasiswa Indonesia yang tinggal di seluruh wilayah Florida.
"Sejauh ini kondisi WNI di Florida aman, belum ada laporan mengenai korban badai Irma di Florida," katanya.
KJRI Houston terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk memantau keberadaan dan keselamatan WNI termasuk mahasiswa Indonesia di Florida dan Georgia.
"Bagi WNI yang membutuhkan informasi dan bantuan dapat menghubungi hotline 24 Jam KJRI Houston: +1 346-932-7284," kata konsul Pensobud KJRI Houston Karbela dalam siaran pers yang diterima LKBN Antara Jakarta, Senin.
Sebelumnya guna mengantisipasi terjadinya badai Irma, KJRI Houston pada 5 September 2017 telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat/diaspora dan mahasiswa Indonesia di Puerto Rico, U.S. Virgin Islands dan Florida agar meningkatkan kewaspadaan, mengutamakan keselamatan dan memantau perkembangan lingkungannya. WNI juga diminta agar mentaati imbauan Pemerintah setempat untuk melakukan evakuasi ke shelter shelter yang telah ditentukan, khususnya bagi yang kediamannya terkena mandatory evacuation.
Badai Irma (kategori 4-5) telah mendarat di Puerto Rico dan Virgin Islands, serta beberapa negara Karibia lainnya dengan kecepatan 185 mph (295km/h) pada 6 September 2017.
"Hasil pantauan KJRI Houston, sejumlah 7 WNI yang berdomisili di San Juan, Puerto Rico dan lima WNI yang berdomisili di Virgin Islands dalam keadaan aman dan selamat," kata Karbela.
Badai Irma (kategori 4-5) kembali mendarat di Florida pada Minggu 10 September 2017. Hujan lebat di Florida Keys hingga tenggara Florida setinggi 10-15 inch dan banjir di wilayah barat daya pantai Florida setinggi 6-12 feet terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari 10 September 2017. Sebagai dampak badai Irma, hujan lebat di wilayah pantai Georgia setinggi 8-12 inch diperkirakan terjadi Minggu hingga Selasa, 10-12 September 2017.
Karbela menjelaskan KJRI Houston juga telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan mahasiswa Indonesia (Permias) di Florida dan Georgia serta otoritas setempat, dan juga Atdikbud KBRI Washington DC untuk memantau kesiapan WNI termasuk mahasiswa Indonesia dalam menghadapi badai Irma dan dampaknya.
Hasil komunikasi dan koordinasi, tambah Karbela, puluhan mahasiswa telah melakukan evakuasi melalui jalur darat, antara lain ke North Miami Beach Senior Shelter, Tampa, New Orleans dan Atlanta, sedangkan 3 mahasiswa Aviation telah mengungsi ke Washington DC melalui jalur udara sebelum bandara ditutup.
"Sebagian WNI telah melakukan evakuasi ke shelter shelter, sebagian lainnya memilih tetap tinggal di kediaman masing masing dan mengungsi ke kediaman sesama WNI," katanya.
Sesuai dengan data base KJRI Houston hingga akhir Juli 2017, tercatat 2.595 WNI dan 542 mahasiswa Indonesia yang tinggal di seluruh wilayah Florida.
"Sejauh ini kondisi WNI di Florida aman, belum ada laporan mengenai korban badai Irma di Florida," katanya.
KJRI Houston terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk memantau keberadaan dan keselamatan WNI termasuk mahasiswa Indonesia di Florida dan Georgia.
Pewarta : Jaka Suryo
Editor :
Copyright © ANTARA 2024