Ingin Bahagia? Pilih Teman yang Menyenangkan
Rabu, 27 September 2017 11:34 WIB
Ilustrasi - (Pexels/Midsection of Men)
Jakarta, ANTARA JATENG - Seseorang rentan tertular suasana hati temannya yang sedang baik atau justru buruk, menurut sebuah studi baru dalam jurnal Royal Society Open Science.
Dengan kata lain, kebahagiaan dan kesedihan - serta gaya hidup dan faktor perilaku seperti merokok, minum, obesitas, kebiasaan menjaga kebugaran, dan bahkan kemampuan untuk berkonsentrasi - dapat menyebar melalui jejaring sosial, baik online maupun di kehidupan nyata.
Namun, hal ini seharusnya tidak menghentikan Anda bergaul dengan teman-teman yang mengalami kesedihan, karena efeknya tidak cukup besar untuk mendorong Anda ke dalam depresi.
Secara tak langsung, studi menunjukkan bagaimana teman benar-benar saling mempengaruhi, dan membantu menyingkirkan kemungkinan pertemanan terjadi karena orang cenderung tertarik dan bergaul dengan orang lain seperti mereka.
Untuk keperluan studi, para peneliti melibatkan sejumlah kelompok siswa menegah pertama dan atas, menanyai mereka soal depresi dan pertanyaan tentang teman terbaik mereka.
Hasilnya, secara keseluruhan, anak-anak yang teman-temannya menderita bad mood lebih cenderung melaporkan mood buruk mereka sendiri. Suasana hati mereka bahkan cenderung tidak membaik saat hal ini diingatkan lagi setelah enam bulan sampai satu tahun kemudian.
Sebaliknya, ketika para partisipan memiliki lebih banyak teman yang suasana hatinya bagus dan bahagia, suasana hati mereka cenderung membaik seiring berjalannya waktu.
Beberapa gejala yang terkait dengan ketidakberdayaan seperti depresi, kelelahan, dan kehilangan minat - juga tampaknya mengikuti pola ini, atau oleh para ilmuwan disebut "penularan sosial."
"Tapi ini bukan sesuatu yang orang perlu khawatirkan, mungkin ini hanya sebuah "respons empatis normal yang kita semua kenal, dan sesuatu yang kita kenali dengan akal sehat," ujar Robert Eyre, seorang mahasiswa doktoral di University of Warwick's Centre for Complexity Science seperti dilansir laman Health.com.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Dengan kata lain, kebahagiaan dan kesedihan - serta gaya hidup dan faktor perilaku seperti merokok, minum, obesitas, kebiasaan menjaga kebugaran, dan bahkan kemampuan untuk berkonsentrasi - dapat menyebar melalui jejaring sosial, baik online maupun di kehidupan nyata.
Namun, hal ini seharusnya tidak menghentikan Anda bergaul dengan teman-teman yang mengalami kesedihan, karena efeknya tidak cukup besar untuk mendorong Anda ke dalam depresi.
Secara tak langsung, studi menunjukkan bagaimana teman benar-benar saling mempengaruhi, dan membantu menyingkirkan kemungkinan pertemanan terjadi karena orang cenderung tertarik dan bergaul dengan orang lain seperti mereka.
Untuk keperluan studi, para peneliti melibatkan sejumlah kelompok siswa menegah pertama dan atas, menanyai mereka soal depresi dan pertanyaan tentang teman terbaik mereka.
Hasilnya, secara keseluruhan, anak-anak yang teman-temannya menderita bad mood lebih cenderung melaporkan mood buruk mereka sendiri. Suasana hati mereka bahkan cenderung tidak membaik saat hal ini diingatkan lagi setelah enam bulan sampai satu tahun kemudian.
Sebaliknya, ketika para partisipan memiliki lebih banyak teman yang suasana hatinya bagus dan bahagia, suasana hati mereka cenderung membaik seiring berjalannya waktu.
Beberapa gejala yang terkait dengan ketidakberdayaan seperti depresi, kelelahan, dan kehilangan minat - juga tampaknya mengikuti pola ini, atau oleh para ilmuwan disebut "penularan sosial."
"Tapi ini bukan sesuatu yang orang perlu khawatirkan, mungkin ini hanya sebuah "respons empatis normal yang kita semua kenal, dan sesuatu yang kita kenali dengan akal sehat," ujar Robert Eyre, seorang mahasiswa doktoral di University of Warwick's Centre for Complexity Science seperti dilansir laman Health.com.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Pewarta : Antaranews.com
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkot Pekalongan optimalkan gerakan transisi PAUD-SD menyenangkan
18 September 2023 16:34 WIB, 2023
Permainan tradisional anak dukung transisi PAUD-SD lebih menyenangkan
15 September 2023 8:48 WIB, 2023
Bupati Batang mengajak guru ciptakan pembelajaran menyenangkan bagi siswa
30 November 2021 5:18 WIB, 2021
Relawan Sobat komitmen ciptakan Pilkada Surakarta asyik dan menyenangkan
27 July 2020 16:15 WIB, 2020
Hindari depresi, remaja jadi tempat curhat menyenangkan bagi teman sebaya
05 November 2019 16:23 WIB, 2019