Surabaya, ANTARA JATENG - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, tegas siap
melawan siapapun yang menghina Presiden Joko Widodo karena presiden
merupakan simbol negara.
"Selaku pembantu presiden akan siap melawan siapapun yang
menghinanya, termasuk melecehkan lambang negara," ujarnya, kepada
wartawan usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Jadi Ke-72
Provinsi Jawa Timur, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Kamis.
Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga nilai dan
martabat bangsa dengan bersikap tegas terhadap siapapun yang berusaha
menghina lambang negara.
"Tak hanya peran TNI dan Polri menjaga kesatuan negara ini, tapi
kita sebagai masyarakat dan rakyat Indonesia harus bersinergi untuk
berbuat yang terbaik menjaganya," ucap dia.
Sebagai bangsa yang menganut sistem demokrasi yang memberikan ruang
bagi masyarakat berpendapat, kata dia, ia mempersilakan siapapun yang
ingin memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap pemerintah dengan
syarat tidak melanggar aturan yang ada.
"Bersikap kritis boleh, memberi pendapat boleh, jadi oposisi boleh,
tapi ada aturan-aturan yang ada. Jangan fitnah, jangan berujar
kebencian dan jangan mengumbar SARA. Ini yang harus dilawan," katanya.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan, 2018 merupakan tahun politik
dimana akan digelar 171 Pilkada serentak serta memasuki tahapan-tahapan
Pemilu legislatif dan presiden pada 2019.
Ia mengharapkan seluruh elemen, mulai calon kepala daerah, calon
anggota legislatif, tim sukses hingga individu-individu tidak
menyampaikan ujaran kebencian karena akan berakibat negatif serta
merusak bangsa.
"Justru mereka harus beradu konsep dan gagasan, kemudian mengajak
masyarakat berpartisipasi aktif agar tercipta pemimpin yang amanah,
berintegritas sesuai dengan pilihan rakyat," katanya.
"Sebagai Pembantu Presiden akan Siap Melawan Siapapun yang Menghinanya," Tegas Tjahjo
Kamis, 12 Oktober 2017 16:16 WIB
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Pewarta : Fiqih Arfani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024