Bus Rombongan Perangkat Desa Asal Purworejo Kecelakaan di Banyumas
Rabu, 25 Oktober 2017 12:29 WIB
Bus PO Brillian yang mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Lumbir-Wangon, Desa Cidora, Kecamatan Lumbir, Banyumas, Rabu (25/10/2017). Bus tersebut membawa rombongan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Purworejo yang baru berunjuk
Banyumas, ANTARA JATENG - Sebuah bus pengangkut rombongan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Purworejo mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Lumbir-Wangon, Banyumas, Jawa Tengah.
"Bus tersebut membawa rombongan perangkat desa yang baru berunjuk rasa di Jakarta dan hendak pulang ke Purworejo," kata Kepala Kepolisian Sektor Lumbir Ajun Komisaris Polisi Soeprihartono di Banyumas, Rabu.
Ia menduga sopir bus tersebut mengantuk saat memasuki Desa Cidora, Kecamatan Lumbir, sehingga kendaraannya oleng dan akhirnya tergelincir ke sawah.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, pihaknya segera melakukan penanganan awal dengan menolong korban untuk dibawa ke Puskesmas Lumbir.
"Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Selanjutnya, kasus kecelakaan tunggal yang dialami bus itu ditangani Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polsek Wangon," katanya.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan tunggal yang dialami bus PO Brillian berpelat nomor AA-1632-DD itu terjadi pada Rabu (25/10), sekitar pukul 03.30 WIB.
Bus yang dikemudikan Wahyu Agung, warga Kelurahan Pangen Jurutengah, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo itu, membawa sekitar 40 perangkat desa dari Kecamatan Bener, Purworejo.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut, 25 perangkat desa yang baru berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (24/10) itu, mengalami luka-luka, lima orang di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Purworejo.
Salah seorang korban, Makmum (56), mengaku sebelum kecelakaan, dia dalam kondisi mengantuk dan duduk di bangku belakang sopir.
"Tahu-tahu sudah terjadi kecelakaan dan bahu saya terasa sakit, tidak bisa diangkat," katanya.
Ia mengatakan sebelum terjadi kecelakaan, bus yang mereka tumpangi dari Jakarta sempat dua kali berhenti di Nagreg, Jawa Barat, untuk makan malam dan membeli oleh-oleh.
Kernet bus yang turut menjadi korban dalam kecelakaan itu, Ahmad Sujiono (36), mengaku sempat mengingatkan sopir bus agar berhati-hati karena kondisi jalan berliku dan sepi sehingga dapat mengakibatkan mengantuk.
"Saya sempat mengingatkan sopir agar berhati-hati. Saya sempat tertidur sebentar dan tersadar ketika bus oleng," kata warga Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, yang terluka pada pundak dan kedua kakinya akibat kecelakaan tersebut.
"Bus tersebut membawa rombongan perangkat desa yang baru berunjuk rasa di Jakarta dan hendak pulang ke Purworejo," kata Kepala Kepolisian Sektor Lumbir Ajun Komisaris Polisi Soeprihartono di Banyumas, Rabu.
Ia menduga sopir bus tersebut mengantuk saat memasuki Desa Cidora, Kecamatan Lumbir, sehingga kendaraannya oleng dan akhirnya tergelincir ke sawah.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, pihaknya segera melakukan penanganan awal dengan menolong korban untuk dibawa ke Puskesmas Lumbir.
"Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Selanjutnya, kasus kecelakaan tunggal yang dialami bus itu ditangani Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polsek Wangon," katanya.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan tunggal yang dialami bus PO Brillian berpelat nomor AA-1632-DD itu terjadi pada Rabu (25/10), sekitar pukul 03.30 WIB.
Bus yang dikemudikan Wahyu Agung, warga Kelurahan Pangen Jurutengah, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo itu, membawa sekitar 40 perangkat desa dari Kecamatan Bener, Purworejo.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut, 25 perangkat desa yang baru berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (24/10) itu, mengalami luka-luka, lima orang di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Purworejo.
Salah seorang korban, Makmum (56), mengaku sebelum kecelakaan, dia dalam kondisi mengantuk dan duduk di bangku belakang sopir.
"Tahu-tahu sudah terjadi kecelakaan dan bahu saya terasa sakit, tidak bisa diangkat," katanya.
Ia mengatakan sebelum terjadi kecelakaan, bus yang mereka tumpangi dari Jakarta sempat dua kali berhenti di Nagreg, Jawa Barat, untuk makan malam dan membeli oleh-oleh.
Kernet bus yang turut menjadi korban dalam kecelakaan itu, Ahmad Sujiono (36), mengaku sempat mengingatkan sopir bus agar berhati-hati karena kondisi jalan berliku dan sepi sehingga dapat mengakibatkan mengantuk.
"Saya sempat mengingatkan sopir agar berhati-hati. Saya sempat tertidur sebentar dan tersadar ketika bus oleng," kata warga Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, yang terluka pada pundak dan kedua kakinya akibat kecelakaan tersebut.
Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dukung pengembangan ekonomi desa, program Desa BRILiaN 2024 terus berlanjut
28 August 2024 11:28 WIB
Rayakan HUT RI ke-79, BRI hadirkan bazaar UMKM pada gelaran BRILiaN Independence Week
20 August 2024 12:50 WIB
Sukses gali potensi pertanian dan wisata, ini cerita Desa Cikaso yang raih juara Desa BRILian
01 August 2024 7:46 WIB
Kemenag RI serahkan sk izin operasional Lembaga Amil Zakat skala nasional kepada YBM BRILiaN
27 July 2024 11:51 WIB
Cerita Desa Kelawi, Desa Brilian Hijau yang terus berinovasi di bidang lingkungan
24 July 2024 11:48 WIB
Inaugurasi Desa BRILiaN Batch 1 2024, BRI beri apresiasi bagi 40 desa terpilih
08 June 2024 17:12 WIB