Jakarta, ANTARA JATENG - Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur masih terus berupaya mengidentifikasi 38 jenasah korban kebakaran gudang petasan di Kosambi, Tangerang, Banten.

"Kita tunggu dari DVI bekerja keras mengidentifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Senin.

Argo menyebutkan tim DVI telah mengidentifikasi sembilan jasad kemudian mengembalikan kepada keluarga korban.

Argo mengatakan tim dokter membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi karena tubuh korban yang meninggal dunia dalam kondisi 100 persen terbakar sehingga sulit dikenali.

Terkait korban yang menjalani perawatan, Argo mengungkapkan sebanyak 12 korban terluka masih menjalani rawat inap pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, RSUD Jakarta Barat dan Hospital Citra.

Sebelumnya, sebuah gudang kembang api di Komplek Pergudangan 99 Kosambi, Tangerang, Banten, pada Kamis (26/10) sekitar pukul 08.30 WIB terbakar kemudian meledak yang menewaskan puluhan orang sedangkan beberapa korban lainnya belum teridentifikasi.

Sejauh ini, tercatat korban yang meninggal dunia mencapai 48 orang dan korban luka sebanyak 45 orang, sedangkan jumlah total pekerja mencapai 103 orang.

Saat ini, penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga tersangka kebakaran gudang petasan tersebut.

Ketiga tersangka yakni pemilik gudang PT Panca Buana Cahaya Sukses Indra Liyono, Direktur Operasional Andria Hartanto dan tukang las Suparna Ega.

Penyidik telah menahan Indra dan Andria, sedangkan Suparna belum diketahui keberadaannya lantaran polisi masih memastikan termasuk korban meninggal dunia atau tidak.