Temanggung, ANTARA JATENG - Bupati Temanggung, Jawa Tengah, Bambang Sukarno meluncurkan objek wisata alam Bukit Kembang Arum di Desa Prangkokan, Bejen, Kabupaten Temanggung.

Bambang di Temanggung, Jumat, menyambut baik dibukanya objek wisata alam yang dikembangkan dengan menggunakan dana desa ini.

"Selamat atas keberanian kepala desa dan masyarakat Prangkokan dengan menggunakan dana desa untuk mengembangkan objek wisata ini, pasti nanti akan dicontoh desa yang lain," katanya.

Ia menuturkan ini suatu langkah maju bagi pengembangan desa, tidak usah takut menggunakan dana desa yang penting digunakan sebaik-baiknya dan tidak menyalahi aturan.

Selain dibangun gardu pandang dan gazebo di objek wisata ini, katanya sebaiknya juga dilengkapi dengan masakan khas dan penampilan kesenian daerah sehingga akan semakin diminati para pengunjung untuk berwisata di sini.

"Minum kopi sambil menikmati makanan khas di gardu pandang akan nikmat sekali karena kanan kiri pemendangannya indah sekali," ucapnya.

Ia meninta lingkungannya harus ditata lagi, disesuaikan dengan kondisi alam di sini. Bisa menggunakan tanaman bonsai akan lebih indah karena tidak perlu pohon tinggi.

"Kami berharap mudah-mudahan ini menjadi awal kebangkitan pariwisata Temanggung dan Pemkab Temanggung siap mempromosikan melalui Temanggung TV," ujarnya.

Ia menuturkan dengan penataan objek wisata ini nantinya akan menjadi desa yang dikunjungi para wisatawan. Kalau perlu wisatawan tidak tidur di hotel, tetapi di rumah-rumah penduduk.

"Silakan desa mengelola potensi-potensi pariwisata yang ada di desa, kerja sama dengan Perhutani juga bisa untuk di kawasan hutan," katanya.

Sekretaris Desa Prangkokan Slamet Wahyudiono mengatakan pengembangan tahap pertama objek wisata ini menggunakan dana desa sebesar Rp561,7 juta pada 2017.

Ia menyebutkan dana tersebut digunakan untuk pembuatan dua gazebo, gardu pandang, akses jalan, dan pagar keliling.

"Untuk tahun 2018 direncanakan pembuatan kolam renang di kawasan ini," ucapnya.

Ia menuturkan desa berniat mengembangkan potensi wisata ini karena sebelumnya memang sudah ada embrio untuk wisata, tetapi pengemasan belum maksimal dan mulai 2017 ini Desa Prangkokan mulai mengemas lebih baik.