Banyumas Segera Gelar Festival Durian
Kamis, 7 Desember 2017 15:56 WIB
Sarno Ahmad Darsono menunjukkan buah durian bhineka bawor yang dikembangkan dengan teknik sarakapita di Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Minggu (26/2). (Foto: ANTARAJATENG.COM/Sumarwoto)
Purwokerto, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) setempat akan segera menggelar festival durian di Alun-Alun Kecamatan Banyumas, 9-10 Desember 2017.
"Festival durian akan menjadi `event` untuk memperkenalkan dan memromosikan produk durian unggulan Banyumas ke pasar lokal maupun regional. Kami akan menghadirkan berbagai jenis durian lokal Banyumas dalam kegiatan tersebut," kata Kepala Dinpertan KP Banyumas Widarso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Ia mengharapkan melalui kegiatan tersebut akan tercipta forum antara pihak yang berkompeten dan menekuni atau yang berkecimpung di bidang agribisnis durian untuk bersama sama meningkatkan kualitas durian lokal serta membuka peluang pasar dengan menjalin jejaring usaha.
Sementara bagi pecinta durian, kata dia, bisa melihat, memilih, dan membeli langsung berbagai jenis durian lokal yang berkualitas tinggi dari petani.
Dia mengatakan dalam festival tersebut tidak ada acara makan durian sepuasnya, namun bisa melakukan transaksi berbagai jenis durian yang dipamerkan dengan harga yang lebih kompetitif.
"Kami mengundang para petani dan kelompok tani durian yang ada di Banyumas untuk berpartisipasi pada kegiatan tersebut," katanya.
Kepala Seksi Hortikultura Dinpertan KP Banyumas Iin Dwi Sulityatik mengatakan festival durian yang di dalamnya terdapat lomba durian akan dijadikan sebagai sarana menjaring buah durian lokal yang mempunyai kualitas tinggi dan baik secara ekonomi.
Dia mencontohkan durian kualitas kromo yang ada di Banyuma telah mendapat Tanda Daftar Varietas Tanaman dari Kementerian Pertanian.
"Keunggulannya (kualitas kromo, red.) ukuran buah besar, rata-rata 3 kilogram, bahkan ada yang mencapai 7 kilogram. Selain itu, dagingnya tebal, berwarna oranye, rasa manis, kesat, aroma tidak terlalu tajam, dan telah dilepas menjadi varietas unggul nasional," katanya.
Ia mengharapkan melalui festival tersebut akan lahir jenis durian baru dan Dinpertan KP siap memfasilitasi petani untuk mengajukan hak perlindungan varietas tanaman (PVT) atas durian jenis baru itu. P
Menurut dia, Dinpertan KP akan memberi penghargaan dan uang pembinaan kepada para pemenang lomba dalam festival durian tersebut.
"Walaupun kegiatan bertajuk festival durian, sejatinya yang akan dipamerkan dan dipasarkan semua produk pertanian, mulai bibit sampai hasil olahan berbahan produk pertanian. Dengan demikian, masyarakat dapat berkunjung ke festival ini untuk menambah wawasan dan menjadikannya sebagai ajang pembelajaran dalam bidang pertanian," katanya.
Durian merupakan salah salah satu komoditas buah unggulan di Kabupaten Banyumas dengan varietas yang dikembangkan meliputi kromo, cane, dan lokal.
Varietas kromo sering disebut masyarakat dengan sebutan durian montong atau durian bawor yang banyak dikembangkan di Kecamatan Kemranjen dan saat sekarang telah menyebar ke kecamatan-kecamatan sekitar seperti Sumpiuh, Tambak, Somegede, Banyumas, dan Kebasen.
Berdasarkan data Dinpertan KP Banyumas, populasi pohon durian di kabupaten itu pada tahun 2016 sebanyak 187.854 batang dengan produksi mencapai 30.948 kuintal per tahun.
"Festival durian akan menjadi `event` untuk memperkenalkan dan memromosikan produk durian unggulan Banyumas ke pasar lokal maupun regional. Kami akan menghadirkan berbagai jenis durian lokal Banyumas dalam kegiatan tersebut," kata Kepala Dinpertan KP Banyumas Widarso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Ia mengharapkan melalui kegiatan tersebut akan tercipta forum antara pihak yang berkompeten dan menekuni atau yang berkecimpung di bidang agribisnis durian untuk bersama sama meningkatkan kualitas durian lokal serta membuka peluang pasar dengan menjalin jejaring usaha.
Sementara bagi pecinta durian, kata dia, bisa melihat, memilih, dan membeli langsung berbagai jenis durian lokal yang berkualitas tinggi dari petani.
Dia mengatakan dalam festival tersebut tidak ada acara makan durian sepuasnya, namun bisa melakukan transaksi berbagai jenis durian yang dipamerkan dengan harga yang lebih kompetitif.
"Kami mengundang para petani dan kelompok tani durian yang ada di Banyumas untuk berpartisipasi pada kegiatan tersebut," katanya.
Kepala Seksi Hortikultura Dinpertan KP Banyumas Iin Dwi Sulityatik mengatakan festival durian yang di dalamnya terdapat lomba durian akan dijadikan sebagai sarana menjaring buah durian lokal yang mempunyai kualitas tinggi dan baik secara ekonomi.
Dia mencontohkan durian kualitas kromo yang ada di Banyuma telah mendapat Tanda Daftar Varietas Tanaman dari Kementerian Pertanian.
"Keunggulannya (kualitas kromo, red.) ukuran buah besar, rata-rata 3 kilogram, bahkan ada yang mencapai 7 kilogram. Selain itu, dagingnya tebal, berwarna oranye, rasa manis, kesat, aroma tidak terlalu tajam, dan telah dilepas menjadi varietas unggul nasional," katanya.
Ia mengharapkan melalui festival tersebut akan lahir jenis durian baru dan Dinpertan KP siap memfasilitasi petani untuk mengajukan hak perlindungan varietas tanaman (PVT) atas durian jenis baru itu. P
Menurut dia, Dinpertan KP akan memberi penghargaan dan uang pembinaan kepada para pemenang lomba dalam festival durian tersebut.
"Walaupun kegiatan bertajuk festival durian, sejatinya yang akan dipamerkan dan dipasarkan semua produk pertanian, mulai bibit sampai hasil olahan berbahan produk pertanian. Dengan demikian, masyarakat dapat berkunjung ke festival ini untuk menambah wawasan dan menjadikannya sebagai ajang pembelajaran dalam bidang pertanian," katanya.
Durian merupakan salah salah satu komoditas buah unggulan di Kabupaten Banyumas dengan varietas yang dikembangkan meliputi kromo, cane, dan lokal.
Varietas kromo sering disebut masyarakat dengan sebutan durian montong atau durian bawor yang banyak dikembangkan di Kecamatan Kemranjen dan saat sekarang telah menyebar ke kecamatan-kecamatan sekitar seperti Sumpiuh, Tambak, Somegede, Banyumas, dan Kebasen.
Berdasarkan data Dinpertan KP Banyumas, populasi pohon durian di kabupaten itu pada tahun 2016 sebanyak 187.854 batang dengan produksi mencapai 30.948 kuintal per tahun.
Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024