Sastrawan, Musisi dan Aktor Inggris Kutuk Donald Trump
Rabu, 13 Desember 2017 9:32 WIB
trump (Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dalam sebuah reli di Pensacola, Florida, Amerika Serikat, Jumat (8/12/2017). (REUTERS/Carlo Allegri))
Jakarta, ANTARA JATENG - Tilda Swinton, Mark Ruffalo, Roger Waters, Peter
Gabriel dan Brian Eno menjadi di antara puluhan sastrawan, musisi dan
aktor yang mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
mengakui Yerusalem ibu kota Israel.
Dalam surat kepada koran Inggris The Guardian, para seniman lintas dunia seni ini menyebut manuver Presiden AS itu akan mempercepat agenda Israel melenyapkan Palestina sebagai entitas politik dan budaya di kotanya sendiri.
Surat para seniman itu berisi tuduhan bahwa pemerintah Israel sengaja mendiskriminasi rakyat Palestina dalam semua tingkat, dan pembersihan etnis, yang akan makin lebih buruk lagi oleh adanya pengakuan Trump yang mengubah status Yerusalem itu.
"Kami menolak kolusi Trump dengan manipulasi rasis semacam itu dan ketidakhormatannya kepada hukum internasional," kata para seniman dalam petisi itu, yang juga ditandatangani dramawan Caryl Churchill, sutradara Mike Leigh dan aktor-aktor seperti Maxine Peake, Julie Christie dan Juliette Stephenson.
"Kami menyesalkan kesedian dia untuk memahkotai pendudukan militer Israel di Yerusalem Timur dan sikap berat sebelahnya terhadap hak-hak Palestina. Sebagai seniman dan masyarakat, kami menentang pengabaian dan dan ketidakmanusiaan dari kebijakan ini, dan sebaliknya menyanjung ketabahan bangsa Palestina untuk hidup di bawah penjajahan."
Pekan lalu Trump mendeklarasikan pengakuan AS bahwa Yerusalam adalah ibu kota Israel, yang merupakan pelanggaran terhadap konsensus internasional menyangkut salah satu dari masalah-masalah paling sensitif dalam hubungan Israel-Palestina.
Palestina meyakini ibu kota negara mereka nanti adalah bagian timur dari kota Yerusalem. Banyak sekali negara di dunia ini menganggap Yerusalem Timur yang dicaplok Israel pada 1967, sebagai tanah Palestina yang diduduki Israel.(Editor : Jafar M Sidik).
Dalam surat kepada koran Inggris The Guardian, para seniman lintas dunia seni ini menyebut manuver Presiden AS itu akan mempercepat agenda Israel melenyapkan Palestina sebagai entitas politik dan budaya di kotanya sendiri.
Surat para seniman itu berisi tuduhan bahwa pemerintah Israel sengaja mendiskriminasi rakyat Palestina dalam semua tingkat, dan pembersihan etnis, yang akan makin lebih buruk lagi oleh adanya pengakuan Trump yang mengubah status Yerusalem itu.
"Kami menolak kolusi Trump dengan manipulasi rasis semacam itu dan ketidakhormatannya kepada hukum internasional," kata para seniman dalam petisi itu, yang juga ditandatangani dramawan Caryl Churchill, sutradara Mike Leigh dan aktor-aktor seperti Maxine Peake, Julie Christie dan Juliette Stephenson.
"Kami menyesalkan kesedian dia untuk memahkotai pendudukan militer Israel di Yerusalem Timur dan sikap berat sebelahnya terhadap hak-hak Palestina. Sebagai seniman dan masyarakat, kami menentang pengabaian dan dan ketidakmanusiaan dari kebijakan ini, dan sebaliknya menyanjung ketabahan bangsa Palestina untuk hidup di bawah penjajahan."
Pekan lalu Trump mendeklarasikan pengakuan AS bahwa Yerusalam adalah ibu kota Israel, yang merupakan pelanggaran terhadap konsensus internasional menyangkut salah satu dari masalah-masalah paling sensitif dalam hubungan Israel-Palestina.
Palestina meyakini ibu kota negara mereka nanti adalah bagian timur dari kota Yerusalem. Banyak sekali negara di dunia ini menganggap Yerusalem Timur yang dicaplok Israel pada 1967, sebagai tanah Palestina yang diduduki Israel.(Editor : Jafar M Sidik).
Pewarta : Antara
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Rektor UMP terima penghargaan sebagai "Tokoh Peduli Musisi dan Pegiat Seni"
16 June 2023 14:11 WIB, 2023
Collabonation Tour, Yura Yunita bersama Ndarboy Genk, Idgitaf, Shaggydog hibur Semarang
15 September 2022 18:54 WIB, 2022