Logo Header Antaranews Jateng

Pekalongan perkuat pendidikan karakter anak melalui film

Jumat, 20 September 2024 07:25 WIB
Image Print
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim pada acara Nonton Bersama Film berjudul "Buku Harian Ku", Rabu (18/9/2024). (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama Forum Pemuda Pelopor Jakarta memasifkan kegiatan penguatan pendidikan karakter anak melalui menonton bersama penayangan film berjudul "Buku Harian Ku".

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa film berjudul "Buku Haria Ku" dinilai mampu mendorong penguatan pendidikan karakter pada anak.

"Secara pribadi saya meneteskan air mata melihat tayangan film itu. Dari film ini para orang tua punya pola asuh bagaimana penguatan karakter peserta didik dan orang tua ke anaknya," katanya.

Koordinator Lapangan Nobar "Buku Harianku" Fenty Khoiriyani mengatakan program menonton bersama ini bagian dari penguatan pendidikan karakter anak yang sudah terselenggara 4-5 tahunan dengan menyasar para pelajar.

"Kami mengundang tenaga pengajar terlebih dahulu agar memahami yang disampaikan, guru harus tahu dulu apa yang ditonton. Kalau dari sisi anak kami ingin memberikan penguatan karakter melalui media film," katanya.

Menurut dia, Kurikulum Merdeka  ada program kegiatan belajar dan mengajar di luar kelas.

"Nah untuk nobar film ini juga menjadi salah satu media karena media film lebih mudah diserap anak. Selain itu, di situ juga ada nilai-nilai yang telah disisipkan melalui film," katanya.

Sinopsis film "Buku Harian Ku" mengangkat kisah tentang Kila Putri Alam, seorang anak perempuan yang selalu menuangkan apapun termasuk isi hatinya ke dalam buku harian.

Kila Putri Alam dibesarkan oleh seorang single parent yaitu Riska. Suatu hari, Kila dan keluarganya berencana untuk pergi liburan tetapi rencana itu gagal dan dirinya dititipkan pada kakeknya bernama Prapto, yang tinggal di Sukabumi.

Ternyata kakek Prapto tidak begitu suka dengan anak kecil karena dianggap sebagai pengganggu dan merepotkan.

Akan tetapi, seiring berjalan waktu hubungan keduanya semakin dekat. Di saat yang bersamaan, Kila juga bertemu lagi dengan sahabatnya, Rintik, seorang penyandang disabilitas yang pemalu namun memiliki keberanian yang tinggi.

"Kedua anak ini memiliki sifat yang begitu berbeda tetapi mereka terlibat dalam sebuah petualangan yang tak terduga," katanya.

 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024