Jakarta, ANTARA JATENG - Liam Gallagher bisa disebut sebagai musisi legendaris. Apalagi jika melihat kiprahnya bersama OASIS. Selain skill, Liam juga dikenal memiliki attitude yang nyeleneh, bahkan sering disebut arogan. Lantas apa yang membuat dia mau konser di Indonesia?
Indonesia tidak pernah disambangi oleh OASIS ketika mereka masih berjaya. Namun, 14 Januari 2018 akan menjadi moment yang paling ditunggu oleh para penggemar OASIS. Sebab,legenda britpop ini akan melepas kerinduan penggemar band asal Inggris tersebut.
"Sama sekali tidak sulit sebenarnya mendatangkan Liam. Hanya masalah negosiasi, istilahnya artis fee-nya dan kita bisa memenuhi itu. Mereka juga demand-nya tidak terlalu tinggi," ungkap Pandji Prayoga, President Director Collective Touring dalam jumpa pers di Tanamera, Radio Dalam, Jakarta, Seperti dikutip laman hiburan Gohitz.com.
Pandji melanjutkan, "Karena memang ada keinginan dari Liam Gallagher juga untuk ke Asia, terutama Indonesia. Karena ketika dia masih di OASIS, dia tahu fanbase-nya masih besar, jadi dia enggak terlalu menuntut apa-apa."
Dari segi riders atau permintaan yang harus dipenuhi, Pandji mengaku jika Liam tidak menuntut sesuatu yang sulit dan aneh. Liam dan management-nya hanya meminta beberapa hal yang bersifat teknis saja.
"Cuma soundsystem-nya, backline, alat band. Sebenarnya kalau dilihat dari teknisnya sih, sebenarnya Liam ini sangat sederhana ya. Karena kebanyakan mereka akan bawa sendiri. Tapi, beberapa memang diminta untuk disediakan di sini," papar Pandji.
Konser "Liam Gallagher of OASIS - World Tour 2018" ini, tidak akan ada band pembukanya. Sebab, ini adalah penampilan perdana Liam di Indonesia. Jadi, dia ingin sesuatu yang lebih eksklusif.
"Dari pihak Liam juga maunya seperti itu. Makanya dia akan tampil selama 90 menit, agar dia bisa memaksimalkan penampilannya nanti. Terus karena yang pertama kali datang ke Indonesia, dia maunya dapet yang eksklusif," tutup Pandji.
Di Asia, Liam hanya tampil di empat negara saja, yakni China, Jepang,
Bangkok dan Indonesia. Tentu ini adalah kesempatan emas untuk bisa
menyaksikan sang legenda! (Editor : Maria Cicilia Galuh).