Maksimalkan Pembangunan, Semarang Pangkas Anggaran Setda
Jumat, 15 Desember 2017 21:21 WIB
Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menjadi pembicara pada Peringatan 60 Tahun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Hotel Crowne Plaza, Semarang, Jumat (15/12) (Foto: ANTARAJATENG.COM/dok Humas Setda Kota Semarang)
Semarang, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, memangkas anggaran belanja langsung di Sekretariat Daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 untuk memaksimalkan pembangunan.
"Pada 2010, anggaran belanja langsung di Setda Kota Semarang besarnya 13,2 persen dari total belanja langsung di APBD," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Jumat.
Namun, kata dia, anggaran tersebut bisa dipangkas hanya menjadi sebesar 3,6 persen dari belanja langsung APBD 2017 untuk memaksimalkan belanja langsung untuk pembangunan di dinas-dinas terkait.
Hal tersebut diungkapkan orang nomor satu di Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu saat didapuk menjadi pembicara pada Peringatan 60 Tahun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Hotel Crowne Plaza Semarang.
Hendi mencontohkan anggaran belanja langsung di Dinas Pekerjaan Umum yang pada 2010 hanya 14 persen dari belanja langsung APBD bisa dinaikkan menjadi 20,7 persen dari belanja langsung APBD 2017.
"Dengan pemangkasan anggaran itu, anggaran pembangunan Kota Semarang untuk kepentingan masyarakat bisa lebih dimaksimalkan," kata jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang itu.
Politikus PDI Perjuangan yang baru saja menerima Penghargaan Dana Rakca 2017 itu mengatakan terus berupaya melakukan efisiensi anggaran untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
"Hari ini, kami terus berupaya mengubah pola perataan anggaran menjadi penataan anggaran sehingga bisa fokus merealisasikan program yang sebelumnya belum mampu terealisasi," katanya.
Dari upaya penataan anggaran, kata dia, beberapa program yang pro-rakyat bisa terealisasi, seperti tersedianya sejumlah fasilitas hidup, seperti sekolah hingga kesehatan secara gratis.
"Salah satu hasil dari penataan anggaran itu adalah terealisasinya sejumlah fasilitas hidup gratis bagi masyarakat, mulai kesehatan gratis dengan Universal Health Coverage (UHC), sekolah, sampai WiFi gratis," katanya.
Peringatan 60 Tahun IAI berlangsung selama dua hari, yakni 14-15 Desember 2017 yang dibuka oleh Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla, dan dihadiri oleh sejumlah menteri dan tokoh nasional.
"Pada 2010, anggaran belanja langsung di Setda Kota Semarang besarnya 13,2 persen dari total belanja langsung di APBD," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Jumat.
Namun, kata dia, anggaran tersebut bisa dipangkas hanya menjadi sebesar 3,6 persen dari belanja langsung APBD 2017 untuk memaksimalkan belanja langsung untuk pembangunan di dinas-dinas terkait.
Hal tersebut diungkapkan orang nomor satu di Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu saat didapuk menjadi pembicara pada Peringatan 60 Tahun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Hotel Crowne Plaza Semarang.
Hendi mencontohkan anggaran belanja langsung di Dinas Pekerjaan Umum yang pada 2010 hanya 14 persen dari belanja langsung APBD bisa dinaikkan menjadi 20,7 persen dari belanja langsung APBD 2017.
"Dengan pemangkasan anggaran itu, anggaran pembangunan Kota Semarang untuk kepentingan masyarakat bisa lebih dimaksimalkan," kata jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang itu.
Politikus PDI Perjuangan yang baru saja menerima Penghargaan Dana Rakca 2017 itu mengatakan terus berupaya melakukan efisiensi anggaran untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
"Hari ini, kami terus berupaya mengubah pola perataan anggaran menjadi penataan anggaran sehingga bisa fokus merealisasikan program yang sebelumnya belum mampu terealisasi," katanya.
Dari upaya penataan anggaran, kata dia, beberapa program yang pro-rakyat bisa terealisasi, seperti tersedianya sejumlah fasilitas hidup, seperti sekolah hingga kesehatan secara gratis.
"Salah satu hasil dari penataan anggaran itu adalah terealisasinya sejumlah fasilitas hidup gratis bagi masyarakat, mulai kesehatan gratis dengan Universal Health Coverage (UHC), sekolah, sampai WiFi gratis," katanya.
Peringatan 60 Tahun IAI berlangsung selama dua hari, yakni 14-15 Desember 2017 yang dibuka oleh Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla, dan dihadiri oleh sejumlah menteri dan tokoh nasional.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024