Surat itu lantas dia berikan pada sahabatnya, termasuk 9 dari
group Dear Cloud. Menurut 9, Jonghyun menginginkan agar suratnya
dipublikasikan.
Dalam suratnya, pelantun "Encore" itu mengaku depresi dan
merasa sendiri. Dia tak mampu melawan semua itu dan membeci dirinya
karena itu. Bernapas saja, tulis dia, tak mampu.
Berikut kutipan isi surat Jonghyun seperti dilansir Koreaboo:
Aku hancur dari dalam.
Depresi yang perlahan menggerogotiku, akhirnya benar-benar menelanku.
Dan aku tidak bisa mengalahkannya.
Aku membenci diriku sendiri. Aku meraih kenangan yang terputus-putus dan berteriak agar mereka bersatu namun tidak ada tanggapan.
Jika aku tidak bisa bernapas, sebaiknya aku berhenti bernapas sama sekali.
Aku bertanya pada diriku siapa yang bertanggung jawab untukku.
Hanya aku
Aku benar-benar sendirian.
Sangat mudah untuk berbicara tentang akhir.
Sulit untuk benar-benar berakhir.
Aku hidup sampai sekarang karena kesulitan itu.
Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku ingin lari.
Ya, aku ingin lari.
Dari diriku sendiri.
Dari kalian.
Aku bertanya siapa yang ada di sana. Itu aku. Itu aku lagi. Dan itu aku lagi.
Aku bertanya mengapa aku terus kehilangan ingatanku. Itu karena kepribadianku. Aku tahu. Jadi semua itu salahku. Aku ingin orang memperhatikan tapi tidak ada yang melakukannya. Mereka bahkan belum pernah bertemu denganku, tentu saja mereka tidak tahu aku ada.
Aku bertanya mengapa mereka hidup. Mereka hanya hidup, hidup saja.
Jika kalian bertanya mengapa aku mati, aku akan menjawab bahwa aku lelah.
Aku telah menderita dan merenung. Aku tidak pernah tahu bagaimana mengubah rasa sakit yang melelahkan ini menjadi kebahagiaan.
Rasa sakit itu hanya rasa sakit.
Mereka memakiku untuk tidak melakukan ini.
Mengapa? Mengapa aku tidak bisa mengakhiri hal-hal seperti yang kuinginkan?
Mereka menyuruhku mencari tahu mengapa aku sakit.
Aku tahu betul. Aku sakit karena diriku. Itu semua salahku dan karena aku kurang.
Dokter, apakah ini yang ingin Anda dengar?
Tidak, aku tidak melakukan kesalahan apapun.
Ketika suatu suara menyalahkanku, aku berpikir "Sial, menjadi dokter itu mudah".
Aneh sekali kalau ini rasanya sangat menyakitkan. Orang yang mengalami hal lebih buruk dariku hidup dengan baik, orang-orang yang lebih lemah dariku baik-baik saja. Mungkin itu tidak benar.
Tidak ada lebih lemah dariku.
Tapi aku harus tetap hidup.
Aku terus bertanya pada diriku mengapa harus ratusan kali dan itu bukan untuk kebaikanku. Ini untuk kalian.
Tolong jangan katakan sepatah kata pun jika Anda tidak mengerti.
Cari tahu mengapa aku terluka? Aku sudah bilang kenapa Apakah salah bila sakit karena hal itu, apakah aku perlu memiliki alasan yang lebih dramatis? Alasan yang lebih spesifik?
Sudah ku katakan. Apakah kalian tidak mendengarkan? Hal yang bisa kalian atasi tak akan melukai hidupmu.
Berlindung tidak pernah dimaksudkan untukku.
Ketenaran tidak pernah dimaksudkan untukku.
Itu semua alasan mengapa ini menyakitkan. Karena aku terkenal. Mengapa aku memilih ini? Ini sangat lucu.
Sungguh mengherankan aku bertahan begitu lama.
Apa yang bisa kukatakan. Katakan saja aku telah melakukannya dengan baik. Itu sudah cukup. Bahwa aku telah bekerja keras. Bahkan jika kalian tidak bisa tersenyum, jangan salahkan jalanku. Kalian melakukan yang terbaik, kalian telah bekerja keras. Selamat tinggal.(Editor : Ida Nurcahyani).
_Jonghyun SHINee
Depresi yang perlahan menggerogotiku, akhirnya benar-benar menelanku.
Dan aku tidak bisa mengalahkannya.
Aku membenci diriku sendiri. Aku meraih kenangan yang terputus-putus dan berteriak agar mereka bersatu namun tidak ada tanggapan.
Jika aku tidak bisa bernapas, sebaiknya aku berhenti bernapas sama sekali.
Aku bertanya pada diriku siapa yang bertanggung jawab untukku.
Hanya aku
Aku benar-benar sendirian.
Sangat mudah untuk berbicara tentang akhir.
Sulit untuk benar-benar berakhir.
Aku hidup sampai sekarang karena kesulitan itu.
Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku ingin lari.
Ya, aku ingin lari.
Dari diriku sendiri.
Dari kalian.
Aku bertanya siapa yang ada di sana. Itu aku. Itu aku lagi. Dan itu aku lagi.
Aku bertanya mengapa aku terus kehilangan ingatanku. Itu karena kepribadianku. Aku tahu. Jadi semua itu salahku. Aku ingin orang memperhatikan tapi tidak ada yang melakukannya. Mereka bahkan belum pernah bertemu denganku, tentu saja mereka tidak tahu aku ada.
Aku bertanya mengapa mereka hidup. Mereka hanya hidup, hidup saja.
Jika kalian bertanya mengapa aku mati, aku akan menjawab bahwa aku lelah.
Aku telah menderita dan merenung. Aku tidak pernah tahu bagaimana mengubah rasa sakit yang melelahkan ini menjadi kebahagiaan.
Rasa sakit itu hanya rasa sakit.
Mereka memakiku untuk tidak melakukan ini.
Mengapa? Mengapa aku tidak bisa mengakhiri hal-hal seperti yang kuinginkan?
Mereka menyuruhku mencari tahu mengapa aku sakit.
Aku tahu betul. Aku sakit karena diriku. Itu semua salahku dan karena aku kurang.
Dokter, apakah ini yang ingin Anda dengar?
Tidak, aku tidak melakukan kesalahan apapun.
Ketika suatu suara menyalahkanku, aku berpikir "Sial, menjadi dokter itu mudah".
Aneh sekali kalau ini rasanya sangat menyakitkan. Orang yang mengalami hal lebih buruk dariku hidup dengan baik, orang-orang yang lebih lemah dariku baik-baik saja. Mungkin itu tidak benar.
Tidak ada lebih lemah dariku.
Tapi aku harus tetap hidup.
Aku terus bertanya pada diriku mengapa harus ratusan kali dan itu bukan untuk kebaikanku. Ini untuk kalian.
Tolong jangan katakan sepatah kata pun jika Anda tidak mengerti.
Cari tahu mengapa aku terluka? Aku sudah bilang kenapa Apakah salah bila sakit karena hal itu, apakah aku perlu memiliki alasan yang lebih dramatis? Alasan yang lebih spesifik?
Sudah ku katakan. Apakah kalian tidak mendengarkan? Hal yang bisa kalian atasi tak akan melukai hidupmu.
Berlindung tidak pernah dimaksudkan untukku.
Ketenaran tidak pernah dimaksudkan untukku.
Itu semua alasan mengapa ini menyakitkan. Karena aku terkenal. Mengapa aku memilih ini? Ini sangat lucu.
Sungguh mengherankan aku bertahan begitu lama.
Apa yang bisa kukatakan. Katakan saja aku telah melakukannya dengan baik. Itu sudah cukup. Bahwa aku telah bekerja keras. Bahkan jika kalian tidak bisa tersenyum, jangan salahkan jalanku. Kalian melakukan yang terbaik, kalian telah bekerja keras. Selamat tinggal.(Editor : Ida Nurcahyani).
_Jonghyun SHINee