Semarang, (Antaranews Jateng) - Dinas Perdagangan Kota Semarang memastikan lapak di Pasar Klithikan Penggaron yang diperuntukkan bagi pedagang kaki lima bantaran Sungai Banjir Kanal Timur siap diundi.

"Kami pastikan pada Rabu (3/1) sosialisasi bagi para PKL bantaran Sungai BKT, khususnya pedagang onderdil kendaraan, sekalian mengundi lapak," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.

Pada sosialisasi terakhir sekaligus pengundian lapak di Balai Kelurahan Rejosari, Semarang, akan diserahkan secara langsung kunci untuk tempat kios sesuai dengan sona-zona PKL yang sudah ditentukan.

Setelah pembagian kunci lapak, kata dia, para PKL tinggal melanjutkan dengan melakukan pemindahan atau relokasi dari kawasan semula di Barito menuju ke Pasar Klithikan Penggaron mulai 5 Januari 2018.

"Jadi, sesuai dengan jadwal mulai 5 Januri 2018 nanti yang mengawali (relokasi) PKL Rejosari. Selanjutnya, diikuti PKL-PKL lainnya yang ada di sepanjang bantaran Sungai BKT," katanya.

Fajar menjamin selama para PKL yang menempati bantaran Sungai BKT memiliki izin usaha maka akan mendapatkan tempat di Pasar Klithikan Penggaron, mengingat segera dilakukan normalisasi di Sungai BKT.

"Sesuai dengan data, jumlah PKL Rejosari ada 188 PKL. Ya, tinggal kami sinkronisasi nanti, izin dasaran. Di PKL Rejosari kan ada beberapa kelompok. Secara prinsip, dari Blok I-VI sudah siap direlokasi," katanya.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang berharap proses relokasi para PKL di bantaran Sungai BKT ke Pasar Klithikan Penggaron berjalan dengan lancar sesuai yang direncanakan.

"Mudah-mudahan, proses pemindahan para PKL (bantaran Sungai BKT, red.) ke Pasar Klithikan Penggaron terlaksana baik," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Agus Riyanto Slamet.

Secara umum, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan sarana dan prasarana di Pasar Klithikan Penggaron sudah siap, seperti tempat dasaran, kios, fasilitas MCK, hingga lahan parkir.

"Artinya, sudah siap dipakai. Para PKL tinggal mengisinya untuk buka usaha. Kami harapkan Pemerintah Kota Semarang memfasilitasi kepindahan pedagang dengan membantu penyediaan armada," katanya.

Jadi, kata dia, para PKL tidak perlu menyewa kendaraan dan sebagainya untuk keperluan pindah sehingga Pemkot Semarang harus menyediakan truk untuk memperlancar relokasi pedagang.

"Kemudahan pedagang pindah dari bantaran Sungai BKT ke Pasar Klithikan Penggaron akan menunjukkan keguyuban antara Pemkot Semarang dengan masyarakat, terutama para PKL," kata Agus.