2018, Banjarnegara intensifkan program Upsus Siwab
Jumat, 5 Januari 2018 9:48 WIB
Ilustrasi - Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas Didi Rudwianto (dua dari kanan) didampingi Inseminator melakukan inseminasi pada indukan sapi. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Humas Pemkab Banyumas)
Banjarnegara, (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah kembali mengintensifkan program Upaya Khusus Sapi/Kerbau Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) pada 2018.
"Pada tahun 2018 ini, kami kembali menggencarkan upaya untuk menyukseskan program Upsus Siwab," kata Kasi Produksi, Pengembangan, dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Hanif Ahmadi di Banjarnegara, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa pada 2018, pemerintah kabupaten setempat menargetkan akseptor bisa mencapai 4.000 ekor.
Jumlah tersebut, ucap dia, lebih sedikit bila dibandingkan dengan target pada 2017 yang mencapai 4.399 ekor.
"Itu baru target sementara, mungkin nanti ada perubahan," kata dia.
Dia juga menambahkan bahwa pada 2018, sistem pelaporan program Upsus Siwab hanya akan menggunakan sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS).
"Pada tahun 2017 dipakai sistem pelaporan manual dan juga iSIKHNAS, pada tahun 2018 ini hanya menggunakan iSIKHNAS," kata dia.
Dia menambahkan nantinya masing-masing inseminator akan melakukan pelaporan secarea langsung dengan menggunakan aplikasi iSIKHNAS.
"Kami sudah melakukan pelatihan bagi inseminator untuk mempersiapkan hal tersebut," kata dia.
Pada kesempatan sebelumnya, dia mengatakan bahwa program Upaya Khusus Sapi/Kerbau Induk Wajib Bunting untuk meningkatkan produksi ternak sapi, sudah digariskan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan komitmen swasembada sapi," kata dia.
"Pada tahun 2018 ini, kami kembali menggencarkan upaya untuk menyukseskan program Upsus Siwab," kata Kasi Produksi, Pengembangan, dan Usaha Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Hanif Ahmadi di Banjarnegara, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa pada 2018, pemerintah kabupaten setempat menargetkan akseptor bisa mencapai 4.000 ekor.
Jumlah tersebut, ucap dia, lebih sedikit bila dibandingkan dengan target pada 2017 yang mencapai 4.399 ekor.
"Itu baru target sementara, mungkin nanti ada perubahan," kata dia.
Dia juga menambahkan bahwa pada 2018, sistem pelaporan program Upsus Siwab hanya akan menggunakan sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS).
"Pada tahun 2017 dipakai sistem pelaporan manual dan juga iSIKHNAS, pada tahun 2018 ini hanya menggunakan iSIKHNAS," kata dia.
Dia menambahkan nantinya masing-masing inseminator akan melakukan pelaporan secarea langsung dengan menggunakan aplikasi iSIKHNAS.
"Kami sudah melakukan pelatihan bagi inseminator untuk mempersiapkan hal tersebut," kata dia.
Pada kesempatan sebelumnya, dia mengatakan bahwa program Upaya Khusus Sapi/Kerbau Induk Wajib Bunting untuk meningkatkan produksi ternak sapi, sudah digariskan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan komitmen swasembada sapi," kata dia.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Banjarnegara Optimistis Program Sapi/Kerbau Wajib Bunting Capai Target
21 November 2017 10:12 WIB, 2017
3.700 Sapi Indukan Impor Asal Australia Tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Jatim
25 December 2016 15:18 WIB, 2016
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
BPJS Ketenagakerjaan serahkan santunan kematian dua pengawas pemilu di Klaten
22 January 2025 15:20 WIB